ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ x ; sʜᴇ's ʙᴀᴄᴋ

711 78 10
                                    

ᵐ ᵃ ᵗ ᵉ

🥀

Mereka tidak datang kesekolah. Soonyoung menepati janjinya untuk membuat Jihoon benar-benar tidak bisa berjalan, bahkan ketika menggerakan kakinya saja ia akan meringis kesakitan karena kedua bokongnya bergesekkan.

"Aku akan membunuhmu Kwon!" Pekiknya marah. Sungguh, ia masih tidak menyangka pria itu melakukan knotting padanya semalam. Mereka masih SMA! Jadi jika Jihoon hamil, dia harus keluar dari sekolah padahal mimpi Jihoon masih sangat panjang. Alpha menyebalkan.

"Sialan! Lalu bagaimana dengan kuliahku nanti?" Rutuk Jihoon, seketika ia jadi menyesali menuruti Soonyoung semalam.

"Kenapa?"

Suara serak yang berasal dari pemuda sipit itu membuat Jihoon mendelik malas. Sungguh, stamina tubuh Jihoon seperti baru saja diserap habis oleh Soonyoung. Inginnya ia marah soal knotting yang dibuat Soonyoung tapi tidak jadi. Ia mengingat perkataan Soonyoung semalam dan berniat menanyakannya.

"Apa maksudmu tadi malam?"

"Apanya?"

"Kalau kau tidak mau aku mati."

Soonyoung terdiam, berjalan menghampiri Jihoon lalu duduk di pinggir kasur. Tangannya menggenggam tangan Jihoon, menautkan jari-jarinya pada sela-sela jari Jihoon. Ia juga mengecup punggung tangan sang kekasih

"Apa kau menaruh kepercayaan padaku?"

"Tidak, tapi aku akan berusaha."

"Kau percaya jika aku bilang sekarang, kalau aku punya mate lain selain dirimu?"

--

Sekolah heboh. Mereka tidak menyangka jikalau akan seperti ini jadinya.

Seisi sekolah tahu mengenai Jihoon adalah pemegang status 'Queen of Omega' dan itu hanya satu di berbagai daerah juga pack. Namun sekarang, seorang wanita omega mengaku adalah 'Queen of Omega' dan menyatakan secara langsung jikalau dia adalah mate dari Soonyoung.

Semua orang bertanya-tanya, kenapa Soonyoung punya dua mate yang berstatus Omega Queen? Seorang Alpha hanya di takdirkan dengan satu omega, begitu pun sebaliknya.

"Apa kau gila? Soonyoung sudah punya mate. Jangan bercanda."

Wanita tinggi itu tersenyum tipis. "Jika tidak percaya, tanyakan saja padanya nanti. Aku tidak berbohong."

Seungkwan mendelik tidak suka padanya. Ia harus memberitahu Jihoon tentang hal ini saat dia sudah kembali ke sekolah.

"Aku pernah melihatnya."

Tubuh Seungkwan berjengit karena suara yang tiba-tiba muncul dibelakangnya, itu Jun.

"Apa? Siapa?"

"Perempuan tadi, tidak asing."

"Pernah papasan mungkin."

Setelahnya Seungkwan kembali masuk ke kelas sementara Jun masih setia menatap wanita itu. 'Hirai Momo' namanya. Rasanya tidak asing bagi Jun, ia yakin pernah melihatnya di suatu tempat tapi lupa dimana.

"Eh? Hirai Momo..Hirai Momo...Hirai-oh! Dia..."

--

"Ngapain pindah?!"

Wanita cantik itu hanya mendelik malas menanggapi sang kakak yang memarahinya karena ia pindah sekolah. "Ya terserah aku!"

Helaan napas kasar keluar dari mulut Daniel, ia tahu pasti kedatangan adiknya kesini hanya untuk mencari Soonyoung; mate-nya dulu. Memang masuk dalam rencananya untuk membawa Momo kehadapan Soonyoung tapi ini terlalu cepat.

Rencananya bahkan belum berjalan setengah.

"Ada hal yang masih harus kuurusi, aku akan mempertem-"

"Kapan?" Momo membalikkan badannya kehadapan Daniel. "Sampai kapan kau akan terus menyembunyikanku dari mate-ku sendiri hanya karena dendam keluargamu dengan keluarganya?"

Daniel diam. Ia belum bisa mengatakan kalau kedua orang tua Soonyoung-lah yang membuat ibu Momo meregang nyawa. Hal itu mungkin bisa benar-benar membuat Momo mereject Soonyoung. Mungkin Soonyoung tidak akan masalah karena ia punya Jihoon, tapi Momo?

Omega atau Alpha yang mereject pasangan mereka sendiri akan tersiksa selama hidup.

Alasan ia membawa Momo jauh dari Soonyoung hanyalah agar mereka berdua tidak menandai satu sama lain. Selain dendam, dia juga tidak ingin membuat Momo menderita. Daniel tahu, selama ini Momo masih terus mencari siapa pembunuh dari ibunya.

"Aku pasti akan mempertemukanmu, tapi tidak sekarang Mo!"

"Tidak, aku ingin bertemu lagi dengannya. Jadi jangan halangi jalanku."

Momo menabrak bahu Daniel sebelum akhirnya pergi darisana.

"Sebentar."

Daniel menoleh.

"Kata beberapa murid Soonyoung punya mate lain, apa benar?"

Lelaki bergigi kelinci itu diam, tidak berniat membalas pertanyaan Momo. "Apa benar, Daniel?"

"Ya, dia sudah punya mate lain...lebih baik-"

"Tidak. Sampai kapanpun akulah mate-nya..jika saja waktu itu aku tidak menuruti perintahmu mungkin sekarang aku sudah berbahagia bersamanya."

Momo kembali melanjutkan jalannya, meninggalkan Daniel sendirian.

"Argh!"

Buku-buku tangannya memutih, napasnya memburu. "Kwon Jiyong! akan kubuat kau menderita lewat anak tunggalmu."

Bohong soal Momo tidak tahu, gadis itu selalu mengintai Soonyoung dimanapun ia berada. Bahkan ia tahu, mate-nya itu sudah mengikat orang lain sebagai pasangan sehidup-semati.

"Hanya aku pasangan hidup dari Soonyoung, tidak ada lagi selain diriku."

ᵐ ᵃ ᵗ ᵉ

🥀

Gk tau ini udah kyk gmna..ngertiin aja..

Bye:)

Ship Junhoon keknya bgus..:)

Jangan lupa votenya

Sorry jga klo tulisan gua berantakan..kek otak gua gak berfungsi..

M A T E 《SH》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang