PART 24

3.4K 579 107
                                    



Halo, whisper 💜💜

Udah kangen sama bapak Quand kan?

Semoga kalian masih setia sama WISH yah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semoga kalian masih setia sama WISH yah...

Oiya aku mau tahu dong, 'sebutin WISH kalian disini' 😁

Jangan lupa kasih Komen dan vote yang banyak 💜

Aku suka baca In Komen-komenan kalian satu-satu, kayak semangat lebih tau😘

Ywd deh, tanpa banyak kata lagi, ayo kita mulai...

Sayang kalian 💜💜💜💜

_




_




_




Katanya, pengkhianat dalam sebuah hubungan tidak akan pernah lepas dari rasa bersalah. Mirip seperti ombak yang terus bertaut menuju pantai, tidak akan pernah putus malah semakin lama akan semakin bersambung.

Banyak yang mengira semua akan kembali ketempat semula jika bersabar menunggu waktunya, tapi— tidak semuanya seperti itu. Terkadang, seseorang membutuhkan waktu lama untuk menata hatinya kembali, menyusunnya menjadi utuh lagi, menyiapkan begitu apik hingga kembali membuka hatinya lagi.

Seperti Yuri yang dihancurkan oleh Vee dan sekarang dengan susah payah bisa membuka hatinya untuk Je lagi bukanlah perkara hal mudah. Dia harus bertarung dengan dirinya sendiri, dengan pikirannya kemudian berdamai dengan hatinya. Tidak semudah yang terlihat.

Dan sekarang, dirinya harus dihadapkan oleh sosok Vee yang menatapnya sendu penuh harap. Angin laut yang menerbangkan rambutnya, menyapu kulit wajahnya, cahaya senja di sore hari ini tidak lagi mampu menenangkan hatinya.

"Kembalilah, aku mohon." Pinta Vee untuk kesekian kalinya.

Tarikan napas dari Yuri begitu dalam. Dirinya mencoba untuk menenangkan perasaannya saat ini, "aku sudah mengatakannya Tae, kita sudah selesai. Kau dan aku memiliki kehidupan masing-masing. Tidak bisa disatukan lagi."

Vee mengepalkan tangannya. Hanya untuk sekedar menghirup udara pun rasanya begitu sulit. Mata Yuri tidak dapat berbohong saat mengatakan kalimat yang mampu menusuk relung hatinya begitu dalam. Tidak gentar sedikitpun, tidak ada tatapan hangat yang kemarin Yuri berikan untuknya, seolah hilang, seolah telah dicuri oleh orang lain.

"Kau tahu hanya dirimu yang mampu menempati hatiku. Tidak akan pernah bisa tergantikan Yuri."

Yuri mematri senyum tipis, matanya berkedip lembut sebelum menghembuskan napasnya pelan. "Jika itu tempatku, jika kau yakin itu milikku, kau tidak akan pernah meninggalkanku Taehyung. Tidak akan..."

Airmata Taehyung turun saat suara Yuri berubah berat. Jatuh menuruni pipi dan mengenang pada ujung dagunya, "saat itu, tidak ada yang bisa aku perbuat selain malakukannya. Aku tidak memiliki pilihan lain."

'WISH' (E Book version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang