Chapter: 2.pertemuan

644 68 41
                                    

My husband is a yakuza
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading

Shoyo mendongak melihat apa yang dia tabrak tadi.

"ku tanya kau ngapain disini bocah?!" tanya pria dengan wajah datar dan menyeramkan, tangannya menodongkan sebuah pistol yang diarahkan tepat kearah kepala shoyo.

"HIIHHHH! AKU TIDAK MELAKUKAN APA APA! AKU HANYA INGIN PULANG SAJA TIDAK LEBIHH! AKU BERSUMPAH! KUMOHON JANGAN AMBIL BAKPAO DAGINGKU! AKU TIDAK BISA HIDUP TANPANYA!! KUMOHONN TUANN!" teriak shoyo sambil memeluk erat bungkusan yang berisi bakpao dagingnya.

lah..lagi lagi bakpao daging,tidak sayang nyawa ni bocah cebol.

'eh.. apa? ini anak sayang nyawa atau bakpao nya sih?' batin pria itu yang bingung dengan pemuda manis didepannya ini, tentu saja bingung siapa yang tidak bingung coba jika dihadapkan dengan bocah seperti ini, bukannya takut nyawa nya melayang malah takut makanannya diambil, benar benar aneh, dimana mana orang akan takut jika ada sesuatu yang mengancam nyawa nya, KAN ANEH!!

"heh chibi kau tidak takut pada kami?" tanya seorang pria yang berjalan mendekati mereka berdua dengan sebuah palu yang berlumuran darah, dia juga ikut bingung dibuat shoyo, shoyo sedikit kaget melihat itu.

"EH MONYET TERBANG!! DEMI BAKPAO DAGING BUATAN NENEK AKU TIDAK ADA MAKSUD MENGGANGGU KALIAN!! AKU HANYA INGIN CEPAT PULANG LALU BERSANTAI DIRUMAHKU-..eh tunggu sebentar, tadi kau bilang aku chibi?! AKU BUKAN CHIBI TAHU!! KALIAN SAJA YANG KETINGGIAN!! sial dasar orang tinggi selalu saja mengejek orang pendek! Padahalkan aku lagi dalam masa pertumbuhan! dasar" protes shoyo karena disebut chibi oleh pria yang memiliki gaya rambut seperti pantat ayam.

memang ini anak tidak ada takutnya.

lagian pula memang ada monyet terbang? adain saja biar tidak ngambek anaknya.

BTS(Back To Shoyo)

"pfftt-memang ada monyet terbang ya? HAHAHAHAHA!" pria yang rambutnya seperti pantat ayam itu langsung tertawa keras, di ikuti oleh dua pria lainnya yang baru saja datang.

"HAHAHAHAHA! monyet terbang pfftt-HAHAHAHAHAHA!" tawa dua pria lainnya sampai mereka guling-guling di jalan, aneh? iya memang jadi abaikan saja.

'dasar orang gila tidak tahu malu, kenapa mereka yang ku ajak tadi' batin pria dengan wajah yang menyeramkan.

"ughhh.." shoyo speechless tentu saja dan juga dia malu karena yang ditertawakan itu adalah latahnya, sialan mereka!

"ha ha ha..oh um oke-oke maaf, jadi chibi-chan kau benar- benar tidak takut kami akan membunuh mu?" tanya pria bersurai coklat sambil menyeka air matanya yang keluar karena tetawa tadi, dia berhenti tertawa ketika merasakan aura yang tidak mengenakan dari seseorang yang menjadi pemimpinnya.

"tidak untuk apa aku takut dengan kalian! kita kan sama manusia!" jawab shoyo dengan ketus, dia masih kesal lebih tepat nya malu sama tiga pria yang tertawa tadi.

"wahh apa kau tidak tahu siapa kami?" tanya pria dengan rambut berwarna putih dan abu-abu yang lawan gravitasi.

"em yakuza" jawab shoyo sambil melirik kearah mayat mayat yang tergeletak tidak berdaya ditengah jalan, ada juga beberapa pria berwajah sangar, bertubuh tinggi dan besar dengan setelan jas hitam dan kaca mata hitam yang berdiri tidak jauh dari mayat mayat itu.

"lalu kau tidak takut dengan itu?"

"tidak, aku hanya takut jika bakpao dagingku kalian ambil"

"kau tidak sayang dengan nyawamu?"

"sayang tapi kalo tidak ada bakpao daging aku tidak akan bisa hidup,
no bakpao no life, dasar banyak tanya huh" gumam shoyo diakhir kalimat.

"...."

My Husband is a Yakuza (HQ) [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang