Double deh mumpung lagi mood
***
"Kalian emang bener ngga mau kesini gitu?" Tanya Nina ketika bergabung di grup call yang di buat Diana.
"Aku sore ini diajak ke acara tunangan teman kakak jadi ndak duyu." Sahut Sun yang asik makan keripik pisang gosong buatan Rissa. Iya gosong tapi dimakan juga karna kata kakak nya anggap aja itu taburan coklat.
"Aku juga ada keperluan sama mama nyaru bahan, males bener." Sahut Diana
"Sama ah ini aku juga di ajak kakak nyari bahas buat bikin kue."
"Ah kalian alasan aja!" Sungut Nina.
"Bukan alasan sahabat tapi situ nya yang dadakan kaya tahu bulat. Gimana mau siap-siap atur jadwal, kan kita sok sibuk." Sahut Muti.
"Hilihh.."
Hari ini Nina berada dirumah nya sekarang, ia berangkat tadi siang karena sang ibu meminta nya pulang dulu. Dan kebetulan ia free sampai besok jadi pulanglah ia hari ini.
"Ngapain nin?" Tanya Diana
Gadis itu terlihat menghela nafasnya. "Bahas soal lamaran" jawab nya singkat.
Mereka sama-sama terdiam. Masalah Nina tidak bisa mereka ikut campur selain mendukung apapun yang gadis itu putuskan.
"Yakin nin?" Tanya Sun hati-hati
Terlihat gadis itu mengangguk samar. "Yakin. Lagian aku juga udah ngomong juga sama dia."
"Ya semoga baik-baik deh kalian."
"Iya, kalo ada apa-apa ya cerita. Jangan pendam sendiri."
"Kaya Sun tuh, ada masalah malah diem aja."
Sedangkan yang punya nama hanya nyegir lebar. "Selama masih bisa diselesaikan sendiri ya coba selesai sendiri dulu lah."
"Halahhh!!"
Baru saja Sun mau menjawab Diana, tiba-tiba Nana menyembulkan kepalanya. "Udah belum? Ayo nanti telat."
"Oh iya bentar kak." Lalu melihat ke ponsel nya lagi. " Pamit ya udah mau berangkat."
"Yoi hati-hati"
Sepeninggal Sun mereka bertiga malah liat-liatan habis itu tertawa.
"Kenapa sih? Lawak amat muka kalian." Ucap Diana sambil tertawa.
"Mirip ubur-ubur deh muka Muti."
"Muka lu mirip unta." Sahut Muti.
"Dah ah, mau kepasar dulu."
"Iya sama, ini mau tidur dulu sebelum keliling buat lepasin kaki." Sahut Muti.
"Iya ini sama juga, mau ada urusan juga sama calon suami."
"Anjay, udah calon suami aja."
Mereka lalu mengakhiri panggilan tadi dan kembali pada huru-hara kehidupan masing-masing.
***
Tadi siang setelah acara lamaran sekaligus pertunangan, Nina sempat berbincang dengan Yoongi tunangannya.
"Mas ngga pa-pa kan, kalo nanti udah nikah nya aku kerja?" Tanya Nina
"Ngga masalah, daripada kamu nya suntuk dirumah. Tapi harus bisa bagi waktu."
Nina mengangguk. "Kenapa mas mau aja terima?"
Laki-laki itu melirik gadis yang lebih muda darinya itu, lalu tersenyum "Ya karna saya sudah suka sama kamu lama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Always With You (END) ✓
FanfictionHidup itu seperti roda, kadang diatas kadang dibawah Tapi kalo dibawah Mulu itu artinya keganjal rodanya Kalo cape itu istirahat bukannya marah-marah nanti malah tambah tua~ Semuanya pasti ada solusinya kok, yaa meski itu sulit sih~ Ini adalah cerit...