02 - Kenapa suka mendadak

154 26 166
                                    

Plakk...

Sebuah tamparan terdengar ketika Nana baru saja sampai dirumah.

Ia terkejut ketika melihat apa yang baru saja terjadi. Seorang laki-laki dewasa yang ia panggil ayah itu sedang mencengkeram kuat pipi milik seorang wanita yang mana itu adalah ibunya.

Nana pun berlari mencoba melepaskan cengkraman ayahnya. Namun apa daya, kekuatan tidak sebanding dengan kekuatan pria tersebut.

Ia meringis, ketika badan nya cukup kuat terhempas membentur ke meja. Karena kejadian itu, seorang gadis kecil langsung menangis terkejut ketika melihat kakaknya kesakitan.

Mendengar suara nyaring dari gadis kecil tersebut, pria itu lalu melepaskan cengkraman nya dan berjalan menuju anak itu.

Melihat adiknya dalam bahaya, Nana dengan cepat bangun dan langsung memeluk adiknya. Sementara sang ibu bersusah payah mencoba menahan tangan  suaminya.

"Jangan sentuh mereka..!! Aku mohon". Sang ibu memohon sembari memeluk suaminya dari belakang.

Namun pria itu tidak peduli, ia melepas paksa tangan istrinya lalu mendorong nya kuat hingga kepalanya terbentur meja yang menyebabkan kepalanya berdarah dan pingsan.

Nana terkejut dan adik nya memekik dengan keras ketika melihat kejadian itu.
Ia pun menggendong adiknya menyusul sang ibu.

Ketika sampai dimana letak ibunya, Nana melepaskan gendongan pada adiknya yang itu semakin membuat menangis keras.

Mendengar suara tangisan anak nya, pria berjalan menuju anak itu dengan wajah marah.

"Diam..!!! Bentak nya seraya mengayunkan tangan nya dan....

"Jangaaannnnn....!!!"

Nana terbangun dan berteriak kencang.
Nafasnya terengah-engah.

Ia melihat ke kiri ke kanan lalu dengan tergesa-gesa turun dari tempat tidurnya, lalu keluar dari kamarnya. Dengan langkah cepat ia berjalan menuju kamar kedua adik kembarnya.

Sesampai disana, ia membuka pintu dengan perlahan sambil menetralkan nafas nya.

Dengan langkah pelan ia masuk kedalam.
Tubuh nya melemas ketika masuk dan melihat Jean dan Sun tidur.

Nana menahan tangisnya berjalan menuju  kearah mereka. Ia lalu duduk di pinggir ranjang Jean, tangan nya terulur untuk mengelus rambut gadis itu dan memberikan kecupan kecil di kepalanya.

Ia lalu beralih ke arah ranjang Sun yang tidak jauh dari ranjang Jean. Ia melihat Sun yang tertidur pulas dengan posisi kepala nya tidak berada di bantal.

Nana menarik nafas dalam-dalam ada perasaan sesak disana, ia hanya mengulurkan tangannya mengelus rambut adiknya dan setelah itu ia cepat-cepat keluar dari situ takut mereka terbangun karena tangisnya.

Sesampai diluar kamar, Nana tidak bisa lagi membendung rasa sesak itu. Dan akhir nya ia menangis sambil berjalan kearah kamar nya.

Sesampai dikamar ia cepat-cepat menutup pintu dan menguncinya.

Semakin sesak sampai kesulitan bernafas. Ia memukul dada nya kuat namun tidak berhasil.

Ia merosot kebawah lalu menangis sejadi-jadinya sambil menutup mulut.
Sunyi nya malam terdengar begitu memilukan karena tangisannya, suara detik jam menjadi pengiring dan kamar itu kembali menjadi saksi bisu kepiluan nya untuk yang kesekian kalinya.

***

Dengan mengerahkan seluruh  kekuatannya yang berasal dari pisang goreng yang selalu ia bawa, Nina dengan kekuatan penuh mendorong pintu aula hingga menimbulkan suara benturan keras.

Always With You (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang