tujuh

63 5 0
                                    

"ayo kita berangkat sekarang!"

Jonghyun yg awalnya asyik menonton televisi, kini menatap Jaehwan bingung. gak ada angin gak ada hujan, Jaehwan tiba-tiba keluar dari kamarnya dengan pakaian rapi, lengkap dengan membawa tas. seingat Jonghyun, dia datang ke rumah Jaehwan bukan untuk mengajak gadis itu pergi.

"kamu mau kemana?" tanya Jonghyun bingung.

"kok kemana sih?"

"ya... emang mau kemana?"

"Kan kamu udah janji mau nemenin aku beli baju, Minhyun!"

Jonghyun berpikir sejenak, mencoba mengingat apa yg terjadi hari itu.

"Ah itu... Besok aja ya?" seru Jonghyun, mencoba membujuk Jaehwan.

"Kok besok sih? Kan kamu udah janji?"

"Ya kan aku janjinya besok, sayang. Sore ini aku ada kerjaan"

"Kerjanya kok sore?"

"Ya emang kliennya minta sore, foto sore-sore."

"Ah gitu... Tapi janji ya?"

"Iya aku janji. Besok, seharian waktu aku buat kamu. Ini bajunya masih cukup? Kamu beli pas SMA kan?"

"Iya nih. Waktu itu belinya kan sama kamu juga? Ini juga tasnya kan kado dari kamu."

Lagi-lagi Jonghyun hanya bisa tersenyum. Tangannya terangkat lalu menangkup kedua pipi Jaehwan dan mengusapnya perlahan.

Jonghyun sayang sama Jaehwan, dari dulu perasaannya gak berubah, tapi kalau begini terus... Jonghyun sedih. Bukan sedih karena Jaehwan belum bisa bener-bener sayang sama dia, tapi sedih dengan keadaannya Jaehwan. Kalau disuruh milih, Jonghyun lebih milih Jaehwan gak pernah balas perasaannya daripada udah dibales separuh, tapi Jaehwannya begini sekarang.

"Oh.. Cincinnya dipake lagi. Dimarahin tunangannya ya?"

Jaehwan meraih jari Jonghyun lalu menunjuk cincin yg ada di jari manis pemuda itu.

"Itu... Tadi cincinnya gak sengaja ketemu di mobil jadi aku pake dulu biar gak ilang."

"Kalau ilang nanti dimarahin tunangannya ya? Hehe... Kalau gitu aku mau ganti baju dulu. Besok ya!"

"Iya besok. Janji!"

"Oke! Disimpen cincinnya biar tunangannya gak marah hihi.."

Jaehwan kembali masuk ke kamarnya, meninggalkan Jonghyun sendirian. Jonghyun menatap cincin yg beberapa hari ini tidak dia pakai namun hari ini dia sengaja memakainya. Berharap Jaehwan akan segera kembali seperti semula, tapi sepertinya susah untuk saat ini.




























"Tapi kan tunangan aku itu kamu. Masa kamu mau cemburu sama diri kamu sendiri?"


































"Jonghyun, bisa ngomong sebentar gak?"

"Soal apa?"

"Soal Jaehwan."

"Boleh. Tolong kamu urus sisanya ya, tinggal kamu pilih dua tiga foto lagi terus kamu tunjukin ke orangnya. Kalau dia masih belum puas, kabarin aku cepet ya. Aku mau bicara dulu sama Jihoon. Ayo, Ji!"

Jonghyun berjalan mengikuti Jihoon, salah satu teman kerjanya ke studio yg ada di sebelah studio yg sebelumnya dipakai Jonghyun untuk memotret kliennya. Jihoon terlihat takut namun ada yg harus dia sampaikan, Jonghyun dengan sabar menunggu temannya itu.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 12, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

If We Had in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang