enam

207 29 9
                                    

Aku tau kmaren yg jawab dikit, tpi suara banyak minta story ini. Aku baru menyadari ini agak susah karena harus bolak-balik. Iya bolak-balik maksudnya harus balik ke masa lalu, terus ke masa depan. Jadi yg sabar ya nungguin cerita ini. Klo rame bakal terus dilanjut sampe tuntas. Ini sebenernya udah hampir selesai sih, kalian juga udah pada tahu ini ceritanya bakal gimana kan?

Inget ya, cerita masa depan itu, apa yg Jaehwan ceritain itu ya yg dia lihat dan dia rasain. Iya gitu pokoknya. Udah aku kasih spoiler lho ini hehehe...








"Jae? Ngapain?",

"Gak papa.. Pengen liat hujan aja",

"Ini apaan lo gantung gini?",

"Oh itu... Teru teru bozu. Lucu kan?",

"Udah lecek itu juga",

Jaehwan hanya menggerakkan bahunya, tanda dia tidak peduli dengan ucapan temannya itu. Dia masih asyik memerhatikan hujan dari jendela di ruangannya. Sore itu hujan, tapi tidak terlalu deras. Jaehwan pun iseng menggantung teru teru bozu yg sengaja dia bawa dari rumah. Jaehwan merasa bahwa boneka itu akan memberinya nasib baik jadi dia selalu membawanya sekarang.

"Jaehwan di ruangannya. Masuk aja",

Toktok...

"Masuk",

Pintu ruangan Jaehwan terbuka. Seorang pemuda masuk ke dalam ruangan Jaehwan. Jaehwan pun tersenyum melihatnya.

"Kamu ngapain disini?",

"Mau jemput kamu dong",

"Ehm... Tumben gak pake baju panjang? Biasanya pake baju panjang?",

Pemuda itu lagi-lagi hanya bisa tersenyum. Dia tidak tahu sampai kapan harus begini, tapi dia juga tidak mau membuat gadis di hadapannya itu sedih.

"Minhyun...",

"Ya gak papa. Pengen aja. Ayo pulang",

"Ini kamu jemput aku, tunangan kamu gak akan marah",

"Ayo pulang",

"Bentar",

Jaehwan langsung membereskan barang-barangnya, tidak lupa mengambil teru-teru bozu yg dia gantung itu. Setelah selesai, Jaehwan langsung menghampiri Minhyun yg menunggunya di depan pintu. Gadis itu bahkan tidak lagi merasa canggung untuk menggandeng Minhyun. Jaehwan gak peduli sekarang. Gak peduli Minhyun punya siapa, kalau Minhyun lagi sama dia ya Minhyun punya dia! Silahkan anggep Jaehwan egois, tapi Jaehwan bener-bener gak peduli lagi. Karena Jaehwan percaya, gak mungkin Minhyun balik klo gak ada alasan.


"Balik Jae?",

"Iya, aku balik dulu ya! Bye bye...",

Teman-temannya pun melambaikan tangan padanya. Mereka ikut senang melihat Jaehwan yg terus tersenyum. Namun di satu sisi mereka sedih. Sedih membayangkan bagaimana rasanya menjadi pemuda yg ada di samping Jaehwan saat ini.


"Kok gue kasian ya?",

"Sama gue juga. Gue ngerasa bersalah sama Jaehwan jadinya",

"Tapi gue lebih gak tega kalau harus liat Jaehwan sedih lagi kayak kemarin",


































"Lagian siapa sih yg bikin Jaehwan jadi inget Minhyun lagi? Lo ya?",



















"Aku pulang",

"Dari mana Hyun?",

"Abis nganterin Jaehwan pulang tadi pa",

If We Had in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang