Kebenaran

435 61 8
                                    

WARNING!!!

This story contains boys love (bxb/homo). Jihoon dom with Junkyu Sub.

If you don't like the content or you're a homopobic. Please leave this book!!!

HAPPY READING!

.
.
.

Jihoon sadar, ini semua salahnya. Junkyu menyerah dengan hidupnya sendiri karena ulahnya. Seandainya hari itu Jihoon menerima semuanya dan membalas senyuman serta balasan cinta Junkyu lebih cepat, keduanya sudah hidup bahagia sekarang.

Jihoon masih disini, dipesisir pantai bersama tubuh kaku Junkyu. Angin malam tidak mampu membuatnya dingin dan juga bau menyengat dari tubuh Junkyu yang mulai membusuk karena zat formalin yang Jihoon gunakan mulai menghilang fungsinya.

"Kamu tau Kyu? Saat pertemuan konyol kita ditaman, saat aku lihat mata kamu. Aku yakin kalau aku suka sama kamu pada pandangan pertama. Tapi entah kenapa saat tau kita dijodohkan, aku membencinya karena saat itu aku mempunyai kekasih" Ucap Jihoon sambil memandang kosong lautan didepannya.

Flashback

Jihoon mengumpati orangtuanya yang dengan seenak hatinya menjodohkan dirinya dengan salah satu rekan kerja ayahnya. Demi tuhan! Jihoon bahkan sudah memiliki kekasih cantik yang sangat sempurna, bahkan Jihoon berniat melamarnya bulan depan.

Umpatan Jihoon terhenti ketika sebuah batu kecil mengenai kepalanya. Dengan cepat dia menoleh kebelakang dan menemukan pemuda manis yang terkejut menatapnya.

"A-anu, Maaf kak Kyu gak sengaja" Ternyata pemuda ini yang membuat kepalanya pusing. Tapi anehnya Jihoon tidak bisa marah ketika menatap mata dengan binar keindahan diwajah manis pemuda itu.

Dengan cepat Jihoon menggeleng lalu mendengus  "Sialan" Dan berjalan pergi tanpa menghiraukan pemuda itu.

■□■□■□■□■

"Jihoon, kenalkan ini Junkyu anak kami" Jihoon terdiam. Dia tidak menyangka kalau pemuda kemarin yang akan dijodohkan dengan dirinya.

Ayah Jihoon yang melihat anaknya diam dengan cepat mencubit pahanya dibawah meja. Jihoon menahan ringisannya dan memaksakan senyumannya.

"Saya Jihoon tante" Balas Jihoon terpaksa. Netranya tidak lepas dari Junkyu yang asik menunduk. Dan entah kenapa debaran jantung Jihoon kembali menggila. Tapi itu semua teralihkan ketika ponsel Jihoon berbunyi dan menampilkan nama kekasihnya disana. Jihoon pamit dan pergi untuk nenjawab telponnya, tetapi kejadian berikutnya membuatnya shock.

'Jihoon, ayo kita putus'

Setelah itu selama makan malam, Jihoon hanya diam dan memandang kosong ke piring makananya. Dia tidak habis pikir kenapa kekasihnya itu memutuskan hubungan mereka. Apa karena perjodohan konyol ini? bukankah dia sudah mengatakan dengan jelas akan membatalkan semuanya lalu melamar dirinya.

"K-kak Jihoon" Panggilan dengan nada penuh keraguan itu mampu membuat Jihoon tersadar dan menatap kearah Junkyu. Dia menatapnya datar dengan alis terangkat.

"Kita disuruh keluar sebentar" Lanjut Junkyu. Jihoon mendengus lalu berdiri dan setelah pamit dia berjalan bersama Junkyu keluar restoran menuju taman didekat sana.

"Kim Junkyu" Panggilnya datar dan berhasil membuat Junkyu takut. Jihoon berbalik lalu berjalan mendekatinya.

"Kenapa gak kamu tolak perjodohan sialan ini hah?! karena kamu saya harus putus sama pacar saya!" Bentak Jihoon tepat diwajah Junkyu.

Junkyu menahan tangisnya "K-kyu suka sama kakak" Balasnya.

Jihoon menatapnya tak percaya. Lalu pergi begitu saja meninggalkan Junkyu yang menangis.

Flashback off.


"Maaf karena bikin kamu nangis, sayang" Lirih Jihoon sambil mencium pipi dingin Junkyu.

Symphony - JikyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang