WARNING!!!
This story contains boys love (bxb/homo). Jihoon dom with Junkyu Sub.
If you don't like the content or you're a homopobic. Please leave this book!!!
HAPPY READING!
.
.
."Selamat pagi kak! Hari ini Kyu belajar masak nasi goreng" Sapa Junkyu kepada Jihoon yang sudah rapi. Namun Jihoon menghiraukan Junkyu dan memilih mengambil selembar roti lalu memakannya. Setelahnya menyambar tas dan kunci mobil miliknya lalu pergi keluar rumah.
Junkyu kembali menghela nafas. Sudah tiga bulan sejak mereka resmi bertunangan dan Jihoon masih membencinya. Dia memandang nasi goreng buatanya dengan sendu, tidak lama kemudian dia terisak.
"Hiks- Kyu gak boleh nangis hiks" Junkyu kemudian membawa nasi goreng tersebut ke meja makan dan memakannya dalam diam. Netranya memandang seluruh isi rumah kecilnya yang nampak kosong dan sepi. Dia selalu sendirian karena Jihoon memilih bermain atau menginap di tempat temannya.
Terkadang Junkyu merasa ini semua ulahnya. Seandainya dia tidak egois dan menolak perjodohan ini lalu memilih melihat Jihoon dari kejauhan seperti yang biasa dia lakukan. Pasti saat ini pemuda Park itu sudah tertawa bahagia bersama teman dan kekasihnya.
Tes..
Lagi-lagi Junkyu menangis ketika mengingat wajah Jihoon yang tidak secerah dulu setelah pertunangan mereka. Dia bahkan ingat Jihoon membuang cincin mereka ke Sungai Han dan memaki dirinya.
"Hiks- Maafin Kyu kak"
■□■□■□■□■
"Bengong terus, awas kesambet" Jihoon tersentak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya ditengah lamunannya. Saat berbalik dia melihat wajah menjengkelkan Jaehyuk.
"Jaehyuk sialan!" Desisnya sebal lalu menendang tulang kering Jaehyuk. Yang ditendang meringis kesakitan lalu memilih duduk disebrang meja.
"Tumben kesini, biasanya sama pacar" Sarkas Jihoon. Jaehyuk yang mendengarnya mendengus kesal. "Asahi lagi sibuk" Ucap Jaehyuk.
Jihoon hanya mengangguk tak minat. "Btw tau gak? Yoshi pangeran kedokteran baru aja nembak Junkyu, primadonanya fakultas seni" Ungkap Jaehyuk untuk memulai acara menghibahnya.
Sejenak Jihoon terdiam lalu memandang Jaehyuk malas. "Terus? faedahnya ngasih tau kayak gitu apa?" Tanya Jihoon berusaha acuh.
Memang mereka bertunangan secara diam-diam. Itu permintaan Junkyu yang mampu membuat semua orang terkejut, bahkan dirinya. Saat ditanya alasannya Junkyu hanya menatap dirinya dengan pandangan hangat bercampur sedih lalu berceletuk-
"Biar bebas sedikit bun, kan malesin banget nanti kalau Kyu pergi sendirian ditanyain kenapa Kak Jihoon gak ikut"
Dan barulah Jihoon tersadar bahwa Junkyu ingin dirinya hidup bebas diluar sana tanpa memikirkan ikatan diantara mereka.
"Ji? Park Jihoon!" Teriak Jaehyuk dan mampu membuat Jihoon kaget lalu menatap Jaehyuk sedikit linglung. "Hah? kenapa?"
Jaehyuk menunjuk belakang Jihoon dan ketika berbalik dia menemukan wajah Yoshi. "Park Jihoon, bisa kita bicara sebentar?"
■□■□■□■□■
"Jadi ada apa?" Tanya Jihoon to the point.
Yoshi menyesap lattenya lalu memandang Jihoon. "Saya suka sama Junkyu, udah lama banget. Mungkin sejak masa orientasi?" Ucapnya.
Jihoon mendengus "Terus? apa hubungannya dengan saya Kanemoto-ssi"
Yoshi tertawa kecil. "Santai. Saya tau kalau kamu sama Junkyu udah tunangan, tapi karena terpaksa bukan? Jadi saya berencana melamar Junkyu bulan depan, lagipula kamu terpaksa bukan Park-ssi. Tenang saja, Orangtua kalian tidak akan curiga. Mereka sudah tau aku siapa" Jelas Yoshi dengan nada remeh diakhir.
Jihoon menahan emosinya. Tentu dia kenal Yoshi dan semua orang pasti mengenalnya. Orangtuanya adalah pemegang saham terbesar di perusahaan milik ayahnya. Harusnya dia merasa senang karena itu berarti dia dapat mengejar kembali kekasihnya. Tetapi Jihoon merasa marah dan kesal.
"Maaf, tapi saya benar-benar mencintai Kim Junkyu"
Baik Jihoon ataupun Yoshi terdiam ketika kata-kata itu keluar dari mulut si pemuda Park.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Symphony - Jikyu
FanfictionJihoon terlambat menyadari bahwa Junkyu adalah nada yang hilang dalam hidupnya.