Bagian 3

6 4 0
                                    

Suara aktifitas di dapur membangunkan Naya. Semalam dia sulit tidur karena memikirkan berita kepulangan Liyan. Malas sekali membuka mata, seperti ada batu besar yang menindih matanya agar tetap terlelap.

Naya memaksakan untuk bangun, tidak mungkin hanya karena moodnya jelek ia membolos sekolah. Tidak ada di kamus Naya, bahwa dirinya akan bolos sekolah. Mending izin ke uks daripada bolos.

Naya meraba-raba ranjangnya mencari smartphone miliknya. Ternyata baru jam 06.10. Naya segera beranjak untuk mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah. Tak butuh waktu lama untuk Naya bersiap ke sekolah.

"Pagi bunda, wangi banget nasi goreng buatan bunda," teriak Naya yang masih menuruni tangga menuju dapur.

Pagi ini bundanya menyiapkan nasi goreng andalan dengan telor mata sapi diatasnya sebagai menu sarapan.

"Iya dong masakan bunda gitu loh," jawab bundanya sambil melepaskan celemek dan meletakan ke tempatnya.

"Tunggu ayah bentar makannya ya sayang,"

"Iya bunda aman,"

Ayah Naya datang ke meja makan tak lama kemudian. Lalu keluarga kecil itu sarapan dengan di temani obrolan ringan.

***

Sampai di kelas XII MIPA 2 sudah banyak temannya yang datang. Naya segera meletakan tasnya dan mendudukan bokongnya.

Melihat suasana kelas, membuat moodnya turun lagi. Entah kenapa melihat banyak orang malah semakin mengingatkannya kepada cowo yang sekarang satu kota lagi dengannya.

"Ehhh si Naya ku udah dateng, pagi beibehh. Kenapa nggak dibales lagi chat gue semalem?" sapa si Dana sambil mebrondonginya dengan pertanyaan.

"Naya ku Naya ku dengkul lo bolong!" sahut Naya dengan emosi.

"Duh males banget gue, jadi kepikiran. Kata siapa sih lo Dan kalo Liyan balik lagi?"

"Dulu-dulu lo nyariin, giliran balik linglung lo! Kata gue lah orang kemarin gue langsung meet up sama dia di tongkrongan dulu kita SMP." jawab Dana sambil menusukan sedotan ke susu milonya. For your information Dana ini selain hobi gosip juga penyuka susu milo garis keras.

"Nggak tau gue Dan, waktu denger kabar dari lo gue langsung takut. Malah jadi pengen nyembunyiin diri aja takut ketemu."

"Nggak paham deh gue sama cewe, tadi bilang A sedetik kemudian pengen B. Padahal kan kemarin lo yang gencar banget nanyain dimana Liyan, gimana kabar Liyan. Sekarang udah ada orangnya malah lo lemes gitu."

"Dana emang nggak bisa ngertiin banget sih, dasar cowo." Naya melengsokan wajahnya dan hanya bisa ngebatin tentang Dana males berdebat dengan si Lambe itu.

"Apaan deh kalian pagi-pagi udah serius aja komuknya?!" sekarang suara Kanya yang mengintrupsi Naya dan Dana.

"Ini temen lo bukanya seneng mantan udah balik malah lemes gini." ucap Dana dan kembali ke bangkunya yang sudah ada Michael dan Kevin.

"Lah Liyan udah balik? Seneng deh lo bisa menjalankan misi yang udah tertunda lama," ledek Kanya sambil menoel pundak Naya.

"Misi apaan? Ini udah hampir tiga tahun kan ya, pasti dia udah ada pacar. Mana baru kepikiran gue,"

"Lah si dongo, kemana aja sih lo?"

"Tau deh gue, jangan bahas dia dulu deh, pusing gue pagi-pagi." Naya menegakkan tubuhnya karena mendengar bel masuk berbunyi.

Teman-teman sekelas Naya mulai memenuhi kursi kelas. Pelajaran pertama akan diisi kimia oleh Bu Ami. Sudah pusing makin pusing batin Naya.

***

Move And OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang