Bagian 5

8 3 0
                                    

Sudah seminggu sejak Liyan memfollow aku instagram Naya dan pertemuannya di cafe waktu itu.

Naya selalu mengecek dm dan bolak-balik mengunjungi akun instgram Liyan, mengecek apakah Liyan menghubunginya lewat dm atau apakah Liyan membuat postingan di akunnya.

Namun semua nihil tidak ada dm masuk dari Liyan ataupun Liyan memposting instastory dan feed. Membuat Naya uring-uringan dibuatnya.

Dan semingguan ini Naya jadi sering berhubungan dengan David. Ingin menanyakan tentang Liyan ke David, tapi Naya tidak berani takut diejek atau nanti dilaporkan ke Liyan.

"Lo kenapa sih Nay makin hari, makin kusut aja? Sama mukanya Dana aja kusutan muka lo," ujar Kanya prihatin dengan Naya.

"Apaan bawa-bawa muka gue!" Dana yang diejek Kanya tidak terima.

"Ya emang muka lo kusut terus saban hari, nggak kaya muka Michael tuh shinning, simmering, splendid," balas Kanya dengan tatapan memuja ke Michael.

Yang dipuji tetap cuek dengan game yang sedang dimainkannya.

"Kanya kalau ngejek Dana mulu awas loh ya, nanti suka!" sekarang suara Rebecca yang terdengar. Yang disambut dengan gelak tawa oleh yang lainnya.

"Najis! Nggak akan," jawab Kanya dengan melemparkan tatapan permusuhan kepada Dana.

"Najis najis? kaya gue mau aja sama lo!" balas Dana sambil menoyor kepala Kanya.

"Nggak usah sambil noyor bisa nggak sih! Gue siram kuah bakso nih!"

Pertengkaran antara Dana versus Kanya semakin sengit. Rebecca dengan semangat menonton pertengkaran itu. Sedangkan Naya, Michael dan Kevin kembali sibuk menekuni smartphonenya sendiri-sendiri.

Makanan sudah sedari tadi habis. Hanya es jeruk yang sedari tadi Naya mainkan. Karena mulai jengah di kantin yang berisik. Naya memutuskan untuk kembali ke kelas.

"Gue balik ke kelas deh, kalian ikut nggak?" yang dimaksud Kanya dan Rebecca.

"Yah padahal masih seru Nay," ujar Rebecca karena tadi Kanya hampir kehabisan kata-kata melawan Dana si lambe turah.

"Seru pala lo peyang heh!" sembur Kanya dengan emosi.

Naya hanya menggelengkan kepala, tidak ada mood melayani teman-temannya.

Di pintu keluar kantin, Naya melihat Lala. Sudah hampir 2 minggu Naya tidak main bareng Lala. Hanya bertemu di kantin sekolah atau tidak sengaja berpapasan di lorong kelas XII. Tak heran karena mereka beda jurusan Naya jurusan IPA dan Lala jurusan IPS menjadikan mereka jarang kumpul kalau di sekolah.

Kalau kalian lupa Lala adalah sahabat kecil Naya.

"Hei La," sapa Naya kepada Lala, Kanya dan Rebecca hanya melambai kepada rombongan Lala.

"Kantin dulu gue Nay," jawab Lala dan lalu meneruskan ke dalam kantin.

Naya hanya menganggukan kepala.

"Gue sebenarnya agak nggak suka sih sama gengnya Lala, sok hits banget," ujar Kanya dengan terus melanjutkan langkahnya ke kelas.

"Emang hits kok mereka Nya. Apalagi Vanya aduhhh feed instagramnya aja baju branded semua, followeenya udah pake K" jawab Rebecca.

"Apalah daya kita yang cuma macth and macth aja," lanjutnya.

"Iya emang sih, gue juga kadang kalau lagi jalan sama mereka suka insecure." jawan Naya.

Sebenarnya Naya and gangs tidak jelek juga. Cuman karena beda tinggi dengan si Vanya yang tingginya seperti model majalah, yang menjadikan mereka insecure dibuatnya.

Move And OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang