Part 4 - I Want It, I Got It

465 95 14
                                    

Hai, tolong jangan berikan comment yang alay....... Hehe

.

.

.

.


"Ada apa sih dengan Seokjin? 2 hari ini dia aneh sekali." Ucap Jimin sambil melirik Jungkook yang sedang duduk disampingnya.

"Tidak tau." Jawab Jungkook singkat sambil terus mengunyah kudapan kue kismis buatan Seokjin kemarin.

Kedua wanita cantik itu sedang bersantai sambil menonton TV, sedangkan Seokjin duduk tak jauh dari mereka, sedang sibuk dengan tabletnya. Seperti kata Jimin, Seokjin aneh sejak 2 hari yang lalu. Seokjin jadi pendiam namun tidak murung. Tidak banyak bicara namun tetap agak berisik. Jika ditanya, Seokjin akan menjawab "tidak apa," tanpa berniat melanjutkan percakapan mengenai hal itu.

"Aku penasaran, sudah jelas dia sedang menyembunyikan sesuatu. Apa ini tentang bisnisnya? Tapi kan dia sedang cuti?" Ucap Jimin yang masih penasaran.

"Aku tidak tau Jim. Dia bahkan tidak mempedulikan apapun, kurasa kau benar. Dia sedang menyembunyikan sesuatu."

Mata Jimin membulat, "Tidak mempedulikan apapun? Apapun?"

Jungkook mengangguk, "Yup. Apapun. Kau buang kuenya juga dia tidak peduli."

Mata Jimin menyipit menatap Seokjin penuh curiga. Ini aneh. Seokjin tak pernah menyembunyikan sesuatu pada Jimin dan Jungkook, ini pertama kalinya. Apa Seokjin serius dengan apapun yang sedang dia sembunyikan saat ini? Sepertinya Jimin harus memastikannya.

"Hey Jin, kudengar toko kuemu bermasalah. Sudah kubilang jangan percaya Gaby."

"Percuma saja Jim."

"Kudengar Soobin bermasalah dikampus? Kau sebaiknya memghubunginya."

"Kubilang dia tak akan peduli, Jim."

Jimin mendengus kesal. Sejak tadi dia menggoda Seokjin, namun wanita cantik itu tetap tak mempedulikannya, tetap sibuk dengan tabletnya. Jimin tak peduli, meski Jungkook sudah memperingati.

"Jin, kudengar Namjoon sudah dijodohkan."

Tangan Seokjin yang tadinya sibuk bermain game itu langsung terhenti. Jimin tersenyum lebar melihat reaksi Seokjin, akhirnya dia berhasil menggoda sahabatnya itu.

"Jangan bicara omong kosong." Ucap Seokjin sambil kembali fokus pada tabletnya.

"Kita kan tidak tau? Lagipula jika itu benar, kau akan kehilangan kesempatanmu bukan?" Jimin tersenyum menantang.

"Aku tidak akan kehilangan kesempatan. Dia pasti jadi milikku." Jawab Seokjin yakin.

"Oh ya? Ini rekor terlamamu untuk membuktikan sesuatu padaku"

"Aku tidak perlu membuktikan apapun padamu Jim, aku memang benar-benar menginginkannya."

Jimin dan Jungkook langsung saling menatap dengan alis terangkat, kemudian menatap Seokjin lagi penuh tanya. "Serius??"

"Kan sudah kubilang pada kalian?"

Jungkook langsung menghampiri Seokjin, menyingkirkan tabletnya dan kembali menatap Seokjin penasaran. "Kau serius? Ini bukan masalah taruhanmu dengan Jimin?"

"Bukan, Jungkook."

"Aku tidak percaya. Kau kan tipikalnya begitu." Sambung Jimin yang berjalan dibelakang Jungkook.

"Kau tidak perlu membuktikan apapun pada Jimin. Maksudku, kalau kau tak bisa tidak us-"

"Jungkook, kubilang aku bisa mendapatkannya. Kau tak percaya padaku?"

Arrogant NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang