Part 7 - What Makes You Fall in Love?

376 82 12
                                    

"Halo, siapa namamu?"

"Halo, namaku Hansel. Dan terima kasih kadonya kakak cantik."


"Omg Jungkook! Kau dengar barusan si kecil tampan ini menyebutku cantik? Aww...... so cute!!!"


Jimin berteriak gemas pada seorang bocah lelaki berumur 7 tahun dihadapannya. Bocah bernama Hansel itu tersenyum girang ketika menerima sebuah kado dari Jimin, dan senyumannya berhasil membuat sang supermodel meleleh.

Hari ini adalah hari dimana sebagian anak yatim piatu asuhan yayasan milik keluarga Jaehwan berkunjung ke Gereja. Jaehwan memutuskan untuk mengadakan pesta sederhana dia aula gereja untuk menghibur mereka yang masih sangat kecil itu. Gagasan ini diusulkan Seokjin sejak jauh-jauh hari, dan dia sekalian mengajak Jimin dan Jungkook untuk berpartisipasi. Tentu saja kedua sahabatnya itu langsung setuju, karna mereka juga menyukai anak-anak.

Jaehwan dan Seokjin bertugas mengurus makanan, Jungkook bertugas untuk menemani beberapa anak yang sedang bermain, Jimin bertugas untuk membagikan beberapa hadiah kecil, dan Namjoon bertugas menjaga anak-anak yang sedang makan.

Namjoon? Kim Namjoon si arogan itu kenapa berpartisipasi? Sebenarnya sejak awal dia tidak menolak, namun gengsi hanya karna Seokjin. Tak apalah, toh Seokjin tak pernah menganggap serius setiap omongan Namjoon.

"Hey, yang benar jaga anaknya! Lihat, Jimmy jadi belepotan begitu." Teriak Jaehwan yang sedang sibuk menyiapkan dessert, melirik bocah kecil yang sedang duduk menyantap puding coklat.

"Kenapa bukan kamu saja yang menjaga anak-anak ini?"

"Namjoon, kau ingin membakar dapurku? Tidak, terima kasih. Cepat bersihkan wajah Jimmy!"

Namjoon mendecak malas, beranjak dari duduknya untuk meraih tissue basah di atas meja. Kenapa dia harus kebagian tugas ini? Kenapa bukan dia saja yang membagikan hadiah? Tapi jika diingat lagi tadi ketika dia mencoba protes kepada Jimin, wanita itu langsung membungkamnya dengan alasan Namjoon tak berhak membagikan hadiah, karna dia tak berkontribusi apapun dalam kegiatan ini, termasuk membantu membungkus hadiah yang dilakukan Jimin dan Jungkook semalam suntuk. Ya memang benar juga sih, Namjoon setuju. Tapi mungkin saja Jimin masih marah padanya karena Namjoon pernah menyebutnya seperti model majalah dewasa. Namjoon yakin Jimin masih dendam padanya.

"Astaga. Ini puding, bukan masker. Kenapa wajahmu jadi belepotan begini?" Omel Namjoon pada Jimmy yang malah tertawa ketika Namjoon membersihkan wajahnya.

"Paman mau menyupai Jimmy?"

Tangan Namjoon yang tadi sibuk langsung terhenti, "Paman? Maksud kamu... Saya ini Paman?"

Jimmy langsung mengangguk mantap, "Iya! Paman tolong suapi Jimmy!"

Namjoon langsung mendengus kesal. Paman? Semua orang dewasa dipanggil kakak, kenapa hanya dia yang dipanggil paman? Apa Jaehwan mengajar bocah-bocah ini hal yang tidak benar?

"Kamu sudah besar, tidak perlu disuapi. Tadi kamu kan bisa makan sendiri."

"Tapi Jimmy belepotan! Paman saja yang bantu ya??"

"Tapi-"

"Kalau paman tidak mau, Jimmy nanti bilang ke papa mama."

Dahi Namjoon mengerut. Papa mama? Bukankah mereka semua yatim piatu? Jimmy langsung menghentakkan kakinya sambil merajuk ketika Namjoon terlihat tidak memberi respon apapun padanya.

"Pa! Mama! Paman ini tidak mau suapi Jimmy!!!" Teriak Jimmy sambil melihat Jaehwan dan Seokjin yang sedang meletakkan makanan di atas meja.

Mata Namjoon membulat, what the hell?? Papa mama maksudnya Jaehwan dan Seokjin? Sejak kapan seperti itu? Apa semua bocah ini berpikir seperti itu? Siapa yang mengajarkan hal sesat itu? Jaehwan kah? Awas saja kalau-


Arrogant NeighborTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang