Seungmin's feelings

65 13 6
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

"Kalian berdua nggak papa?" Tanya Karina.

"Gue sih nggak apa, tapi Seungmin kenapa-kenapa Rin." Ucap Jinyoung sambil berkaca-kaca.

"Heh Seungmin nggak mati bodoh! Ngapain di tangisi? Jiwa lelaki lo kemana Jinyoung?" Ledek Renjun.

"Iya nih, katanya berpikiran dewasa. Tapi nyatanya tingkahnya masih anak-anak." Sambung Subin dan bertos dengan Renjun.

"Lo nggak luka kan Young?" Tanya Jihan.
"Nggak Han, tapi Seungmin luka parah tuh."

"Permainan nya gimana? Sudah berakhir?" Tanya Jinyoung.

"Sudah, tadi pecahan terakhir nggak taunya didapat sama Subin. Mana sudah dari awal lagi." Jelas Karina sambil memutar bola matanya.

"Hah? Maksudnya?" Bingung Jinyoung.
"Jadi waktu gue dan dia pisah tuh dia sudah dapat juga. Terus pas pingsan dia malah lupa bilang ke kita kalo dia juga dapat satu." Lanjut Winter.

"Tau gini gue nggak perlu terluka dari awal. Lo kadang-kadang lemot otaknya Bin." Ejek Seungmin yang kesakitan.

"Yah maaf, gue nggak ingat kalo sudah dapat dari awal. Sebagai gantinya Winter akan obati lo kok, dia tadi mau dengan tulus." Balas Subin.

"Sejak kapan gue bilang begitu?" Heran Winter.
"Kan-"

"Cukup bicaranya dulu kawan-kawan. Karena kalian sudah menyelesaikan permainan red sky, kalian pasti lelah kan? Kalian semua di undang datang ke rumah Shotaro malam ini. Sekalian obatin lukanya Seungmin, nggak menarik kalo Seungmin terluka. Nggak seru gamenya nanti. Sampai ketemu lagi." Ujar MC.

"Bentar woi! Ini rumahnya dimana? Kita semua kesana naik apa? Terus hadiah pertama karena menyelesaikan game ini apa?" Teriak Subin.

"Oh saya lupa, rumahnya nggak jauh darisini. Kendaraan nya tentu saja kalian akan jalan kaki kesana. Kan saya sudah bilang kalo acaranya malam hari. Masih ada waktu banyak untuk kesana. Untuk hadiah nanti saya pikirkan bersama dengan Shotaro." Jawab MC.

"Hadeh, bikin gue jadi makin penasaran saja. Dasar MC menyebalkan!" Umpat Subin.

"Terus Bin? Sejak kapan gue pernah bilang kalo mau rawat Seungmin?" Tanya Winter.

"Hah? Tadi bukannya lo bilang yah? Apa gue yang salah dengar?" Tanya Subin balik.

"Ini gue tanya lo malah ditanya balik. Gimana sih?!" Kesal Winter.
"Lo nggak mau yah obati luka-luka gue? Lo nggak nyaman sama gue?" Tanya Seungmin.

"Eh bukan begitu Min, gue cuma-"
"Nggak papa kalo nggak mau, biar yang rawat gue Karina." Potong Seungmin.

"Harusnya lo tadi iyakan saja eonni. Kan Seungmin jadi tambah marah sekarang sama lo." Ucap Jihan ke Winter.

"Sebenarnya gue salah apa sih sama dia? Apa yang dia pikirkan?" Batin Winter.

"Kalo gitu gue obati luka lo sekarang saja deh Min. Takutnya nanti kalo di jalan lo kenapa-kenapa. Kan yang lain bisa repot." Ucap Karina.

"Lo ngobatin dia pakai apa Rin? Tangan kosong gitu?" Tanya Subin.

"Gue cari di apotik dulu. Lo mau ikut nggak?" Tanya Karina.
"Hah? Beneran? Lo mau ngajak gue ikut sama lo?" Kaget Subin.

"Iya, daripada lo disini nggak berguna. Mendingan bantuin gue."
"Mau nggak?" Tanya Karina sekali lagi.

"Iya iya, gue mau. Mau banget malah!" Seru Subin.

"Kita berdua tinggal pergi dulu yah. Jangan kemana-mana." Ucap Karina disusul Subin di belakangnya.

Tidak ada yang berbicara sepeninggal Subin dan Karina.

"Young lo mau nggak temani gue jalan-jalan?" Tanya Jihan.
"Kemana? Lo mau ke suatu tempat?" Tanya Jinyoung balik.

"Gue mau cari angin, nggak lama kok. Temani gue yah."
"Dengan senang hati tuan putri." Balas Jinyoung menggandeng tangan Jihan.

"Ning gue haus nih. Temani gue cari minum dulu." Ucap Seungmin.

"Gue lagi capek oppa, sama Winter eonni saja gimana?" Tanya Ningning.

"Oh lo capek yah? Gue sendirian aja deh Ning. Lagian tadi cuma nanya doang. Hehehe." Balas Seungmin canggung.

Sebelum Seungmin benar-benar pergi Winter menyusulnya dengan berlari.

"Tunggu Min!" Panggil Winter.

"Kenapa? Lo mau ikut? Nggak usah deh. Nanti gue buat repot lagi. Lagian lo sama Ningning dan Renjun saja sana!" Usir Seungmin.

"Lo kenapa sih marah sama gue?! Gue salah apa? Bilang yang jelas dong!" Bentak Winter.
"Lo kok jadi marah sama gue?! Harusnya gue yang marah sama lo! Udah ah, gue nggak mau adu mulut sama lo terus. Bosan gue lama-lama disini." Kesal Seungmin dan pergi dari hadapan Winter.

"Ah kenapa jadi berantakan gini? Gue kan tadi mau bicara baik-baik. Jadi kebawa emosi juga deh." Batin Winter.

Karina dan Subin mencari apotik terdekat dari tempat mereka.

"Gue cari di lantai duanya, lo tunggu disini sambil cari juga." Titah Subin.

"Lah kita kan cuma ambil P3K, nggak perlu naik ke lantai atas Bin. Ribet amat hidup lo."

"Yah kan gue cuma mau membantu Rin. Siapa tau di atas lebih lengkap gitu peralatan nya." Ucap Subin.
"Kita lagi buru-buru, dikejar waktu nih. Nggak sempat untuk cari di lantai atas. Mendingan disini aja deh."

Karina dan Subin mencari ke seluruh ruangan, akhirnya Subin menemukan kotak P3K di sebuah ruangan.

"Nih, yuk kembali ke yang lain. Mereka pasti sudah menunggu lama." Ajak Subin menarik Karina.

Karina untuk pertama kalinya tidak menolak Subin. Selama perjalanan kembali, Subin ataupun Karina tetap diam. Sesampainya disana...

"Lah Seungmin kemana? Jinyoung dan Jihan?" Tanya Subin.

"Kami berdua kembali!" Heboh Jinyoung.
"Darimana kalian?" Tanya Subin lagi.

"Dia dan Jihan lagi kencan tadi, alasannya cari angin. Seungmin lagi cari air minum, haus dia." Sindir Renjun ke Jinyoung.

"Kata-kata lo menyindir amat Jun." Balas Jinyoung.
"Lo tinggalin Seungmin sendirian gitu? Dia kan lagi luka-luka. Kalo pingsan di tengah perjalanan gimana?" Ucap Subin.

"Gue mau cari Seungmin dulu, ikut gue lo Young." Titah Subin.
"Lah kenapa gue ikut juga??"
"Ikut aja, jangan banyak protes. Lo harus bantuin gue cari Seungmin."

"Iya deh." Pasrah Jinyoung.

Ketika Subin dan Jinyoung ingin mencari Seungmin, tak jauh dari mereka muncul Seungmin yang membawa kantong kresek.

"Eh itu buat apa?" Tanya Jihan.
"Ini gue dapat bahan makanan dari minimarket tadi, kesempatan buat kita. Lagian belum makan kan kalian?"

"Iya sih, gue lapar. Nggak ada tenaga lagi." Ucap Ningning.
"Sama, gue dan Jihan juga lapar." Tambah Jinyoung.

"Gue nanti aja deh makannya, belum terlalu lapar." Ucap Renjun.
"Gue juga deh. Sekalian nanti makan bareng Renjun aja." Lanjut Winter.

"Oh oke, gue nggak maksa untuk kalian makan sekarang." Balas Seungmin.

"Kita makan dulu atau pergi ke rumah Shotaro?" Tanya Karina.

"Makan dulu deh, makanannya kan cuma roti sama susu yang gue bisa bawa. Yang nggak mau makan sekarang biarin aja dulu. Nanti juga lapar sendiri." Sindir Seungmin.

"Wah sepertinya suasananya benar-benar memanas nih eonni." Ucap Jihan ke Karina.

"Lo juga tau soal wajah Seungmin?" Kaget Karina.
"Itu mah biasa buat gue. Kapan yah Winter eonni sadar soal perasaan Seungmin?" Tanya Jihan.

"Nggak tau, mungkin nggak lama lagi dia tau."

Secret Game 2nd Season [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang