Shotaro Home

45 14 9
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

Sesudah makan bersama kecuali Winter dan Renjun, Karina mengobati luka-luka Seungmin yang lumayan dalam.

"Makasih yah Rin, lo memang terbaik." Puji Seungmin.
"Hehe nggak juga Min, gue nggak sebaik itu dalam mengobati." Balas Karina malu.

"Ehem ehem sudah dong bicaranya, Seungmin kan sudah diobati. Lagian lo nggak usah puji Karina Min, dia nanti kepedean tingkat dewa." Ejek Subin.

"Apa salahnya kalo Seungmin puji gue? Sirik yah lo? Bilang aja kalo lo cemburu gue dekat sama Seungmin." Balas Karina.

"Memang benar. Gue kan suka sama lo, jadi wajar dong kalo gue cemburu. Lo nggak suka sama gue juga?" Tanya Subin.

"Lo jangan ngadi-ngadi deh Bin. Gue juga nggak akan suka sama lo sampai kapanpun!" Jawab Karina dan langsung pergi.

"Lo berniat usir Karina darisini yah?" Tebak Seungmin.
"Iya Min, gue mau ngomong sesuatu sama lo empat mata."

"Serius banget lo Bin, ngomong apa sih?" Tanya Seungmin penasaran.

"Tapi lo harus jawab dengan jujur pertanyaan gue, soalnya jawaban pasti lo sangat gue butuhkan Min."

"Iya deh Bin, gue nggak bisa bohong juga." Balas Seungmin.
"Jadi gini, gue mau tanya lo itu suka sama Karina nggak?" Tanya Subin dengan wajah serius.

"Hah? Yah nggaklah! Gue sukanya sama orang lain kali." Jawab Seungmin.
"Lagian kenapa lo tanya itu tiba-tiba? Jangan bilang lo beneran suka sama Karina?" Tebak Seungmin.

"Jujur sih memang iya, malahan sukanya dari awal ketemu. Terlalu cantik." Ucap Subin sambil membayangkan pertemuan pertamanya dengan Karina beberapa jam lalu.

"Woi kalian berdua! Nggak mau ke rumah Shotaro nih?" Teriak Ningning.

"Jadi kok!" Balas Seungmin dan Subin.

"Hehe sukses pdkt nya bro, gue doakan lo jadian sama Karina. Fighting!" Seungmin melakukan tos dengan Subin.

Seungmin dan Subin kembali.

"Sudah siap kalian?" Tanya Seungmin.

"Siap dong!" Seru semuanya.

Seungmin dkk menuju ke kediaman Shotaro. Hampir tiga jam mereka akhirnya sampai di kediaman Shotaro.

"Rumahnya seram banget. Merinding gue masuk kesini." Takut Subin.

"Cih gitu aja takut, padahal yang paling tua disini." Ejek Jinyoung.

Dor

"Njir setan!!" Teriak Jinyoung memeluk Jihan.

"Hahahaha, makanya jangan ejek Jinyoung kalau lo juga sama." Ucap Renjun sambil tertawa puas.

"Awas yah lo Jun, gue akan balas perbuatan lo kali ini nanti. Lihat saja!" Ucap Jinyoung.

"Halo?? Ada orang tidak??" Teriak Seungmin.

"Bukan gitu cara manggilnya Min. Lihat nih cara profesional gue." Ucap Jinyoung.

"WOI SHOTARO KELUAR NGGAK LO?! GUE DAN YANG LAIN SUDAH SAMPAI DI DEPAN RUMAH LO YANG SERAM INI. BUKAIN PINTUNYA BEGO!" Teriak Jinyoung ngegas.

"Pacar lo otaknya nggak waras nih Han. Lain kali cari pacar yang bagus dikit, jangan seperti Jinyoung. Gue nggak tau kenapa kalian berdua bisa pacaran." Heran Winter.

"Namanya juga jodoh, sirik yah lo Win? Jihan aja nggak keberatan kok. Kita pacaran juga nggak pernah berantem jadi langgeng." Jelas Jinyoung.

"Sorry yah gue nggak pernah sirik sama orang lain. Lagian gue nyaman kok hidup jomblo, nggak ada niatan untuk pacaran." Balas Winter menjulurkan lidahnya.

"Hm nggak ada niat pacaran yah..." Gumam Seungmin.

"Kenapa lo? Sakit hati?" Tebak Subin.
"Hah siapa yang lo maksud? Gue cuma capek nunggu Shotaro bukain kita pintunya."

Tak lama pintu terbuka, menampakkan seorang pria muda dengan tudung bewarna hitam.

"Cocok banget lo pakai pakaian gelap. Auranya pas banget." Sindir Renjun.

"Kalian masuk cepat, gue nggak suka menunggu. Di dalam sudah ada makan malam yang kupersiapkan sendiri." Ucap Shotaro dan berjalan mendahului Seungmin dkk.

Seungmin dan yang lainnya masuk, di mereka diantar ke ruangan besar yang isinya hanya meja dan kursi yang dipenuhi makanan lezat.

"Silahkan duduk, kalian nggak perlu sungkan." Titah Shotaro.

"Lo yakin ikhlas buatin makanan ke kita semua? Nggak ada racunnya kan?" Curiga Jinyoung.

"Nggak ada, dijamin halal. Kalo nggak percaya bisa langsung dimakan."

Subin yang nggak pikir panjang langsung menyantap makanan Shotaro.

"Eh kok lo langsung makan sih? Siapa tau beneran ada apa-apa nya di dalam makanannya." Ucap Karina.

"Yah gue kan lapar, mana bisa tunggu kalo didepan gue ada makanan yang lezat banget."

Akhirnya semua sudah selesai makan.

"Gue nggak akan beri racun ke makanan kalian karena sebentar lagi permainan kedua akan dimulai." Ucap Shotaro.

"Permainan apalagi sih? Nggak bisa istirahat sehari nih? Capek tau habis main game tadi." Ngeluh Renjun.

"Iya nih, besok saja lah. Lagian kita semua pasti akan berpartisipasi sama game lo. Kan nggak bisa kabur juga." Sambung Ningning.

"Oh gue sampai lupa soal itu, tapi bisa saja kan kalian mau keluar darisini?" Pancing Shotaro.

"Itu memang benar, siapa juga yang mau lama-lama bermain game kalo taruhannya adalah nyawa sendiri. Tapi kalo kita keluar paksa juga akan mati kan? Mendingan lebih baik cari cara lain." Pikir Renjun.

"Tumben otak lo lancar, apa karena sudah isi perut?" Tanya Subin.
"Gue memang pintar, nggak sama dengan lo yang baru beberapa menit sudah lupa sama aturan game." Ejek Renjun.

"Okelah, gue kali ini setuju sama kalian untuk melanjutkan gamenya besok. Malam ini istirahat di kamar atas sana! Kamarnya gue siapkan cuma empat, jadi kalian berdua satu kamar." Ucap Shotaro dan pergi dari ruang makan.

"Yeh seenaknya aja main pergi, belum juga dibalas omongannya." Ucap Subin.
"Memangnya lo mau ngomong apa?" Tanya Ningning.

"Yah nggak penting juga, gue tidur sama siapa nih? Nggak mungkin kan sama Karina." Tanya Subin.

"Lo boleh sama Karina tapi tidurnya nggak di ranjang, lo tidur di sofa yang panjang." Balas Winter.
"Eh enak saja! Gue nggak mau sekamar sama buaya seperti Subin, mendingan gue sekamar sama Winter." Tolak Karina.

"Kasihan banget lo Bin, cinta tak terbalas." Tawa Jinyoung.

"Awas lo Young, kalo gue dapat aib lo nanti gue akan ketawain juga. Biar lo juga malu seperti gue." Ancam Subin.

"Atau nggak Jihan dan Ningning satu kamar, Winter dan Karina, Subin dan Renjun, Gue dan Jinyoung. Gimana menurut kalian? Masih ada yang mau protes?" Tanya Seungmin.

"Nggak, gue nggak protes. Itu sepertinya yang paling bagus untuk pembagian kamarnya." Jawab Subin.

"Gue juga setuju saran lo Min." Lanjut Jihan.
"Gue ngikut pacar Min." Sambung Jinyoung.

"Bucin lo Young!" Ejek Subin.
"Biarin aja daripada lo yang jomblo terus!" Balas Jinyoung balik.

"Yang lain masih ada yang mau dibicarakan?" Tanya Seungmin lagi.

"......"

"Kalo nggak, gue mau pergi duluan bareng Jinyoung. Yuk Young."
"Bentar, gue mau antar Jihan ke kamar dulu. Nanti gue nyusul deh Min, lo duluan sana." Balas Jinyoung.

"Min gue mau bicara sebentar sama lo berdua doang." Ucap Winter.
"Soal apa? Nggak bisa disini?"

"Nggak, lo ikut gue sebentar." Balas Winter.

Secret Game 2nd Season [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang