Red Sky

64 16 32
                                    

Dukung author dengan vote dan comment nya. Terima kasih.

Happy reading (◠‿◕)

"Apa?! Jadi dia pemiliknya?? Bukan pelayan yang bekerja di restoran itu?" Kaget Ningning.

"Itu sih pemikiran gue saja. Tapi bukankah yang kupikirkan itu masuk akal? Tidak mungkin nama restorannya Shota Resto kalo bukan dari namanya sendiri."

"Gue juga sepemikiran sama Jinyoung." Ucap Seungmin.

"Kalo gue, Karina, Winter, dan Ningning sering datang kesana, Jinyoung dan Jihan juga sama, kemungkinan besar Subin dan Renjun juga pernah ke restoran itu. Dan kita semua menarik perhatiannya."

"Hah? Kenapa bisa begitu? Alasan macam apa itu? Itu terlalu berlebihan Min." Balas Subin tak setuju.

"Bravo!! Pemikiran Seungmin dan Jinyoung memang tidak diragukan lagi." Ucap pria bertopeng yang tiba-tiba muncul.

"Lo Shotaro?" Tanya Jinyoung.

"Bisa dibilang begitu, gue memang mengundang kalian karena kalian semua pernah datang ke restoran gue. Dan kalian semua membuat gue tertarik untuk dijadikan percobaan dalam game virtual baru gue di dunia nyata."

"Sebelum gue menjelaskan lebih detail, sebaiknya kita mulai saja permainan pertama. Judul game pertama yang akan kalian mainkan adalah red sky."

"Red sky? Permainan macam apa itu?" Tanya Winter.

Dalam bermain red sky ada beberapa aturan yang harus kalian lakukan jika ingin hidup.
1. Permainan ini dimulai ketika langit berubah menjadi merah.
2. Saat langit berubah, seorang vampir akan datang untuk mencari mangsa. Tentu saja kalian harus menghindari vampir itu jika ingin selamat.
3. Tujuan vampir itu adalah mengambil liontin yang terpecah-pecah. Ada empat liontin yang kusebarkan di sekitar sini.
4. Kalian perlu mengambil liontin itu dan memberikannya kepadaku agar bisa lolos ke permainan selanjutnya. Selama kalian belum mendapatkan liontin itu, maka kalian akan menjadi target utama dari vampir.
5. Terakhir, vampir tidak akan mencari mangsa ketika langit sedang biru. Itu waktu kalian untuk mencari liontin itu untuk diberikan kepadaku.

"Jadi maksudmu selagi kami belum menemukan liontin itu berarti vampir itu akan mengganti sasarannya dengan kita? Begitu?" Tebak Karina.

"Betul sekali! Oh iya permainan ini punya waktu empat jam. Jika dalam waktu itu kalian belum mendapatkan keempat liontin yang tersebar maka kalian akan tewas dimangsa vampir."

"Baiklah, kami semua sudah mengerti. Kapan permainan nya dimulai?" Tanya Subin.

"Permainan dimulai kalo langit berubah merah bodoh! Lo nggak dengar yah aturan tadi?!" Kesal Renjun.

"Dengarlah! Gue nggak bodoh, cuma gue lupa tadi aturannya." Elak Subin.

"Tadi kan sudah dibilang barusan, belum juga sepuluh menit sudah lo lupa. Itu artinya lo bodoh!" Ejek Renjun lagi.

"Cih, untuk kali ini gue kalah. Awas lo nanti Jun!"

"Sebelum langit berubah, kita buat strategi saja." Usul Winter.
"Itu benar, gimana kalo kita berpencar menjadi empat tim? Satu tim berdua." Saran Seungmin.

"Boleh, gue sama Jihan." Ucap Jinyoung menggandeng tangan Jihan.

"Iya tau kok! Kalian kan pacaran." Balas Renjun.

"Gue sama Winter, Karina sama Subin, Renjun sama Ningning. Gimana? Kalian setuju kan?" Tanya Seungmin.

"Gue sih setuju banget. Jarang-jarang dapat Karina." Ucap Subin sambil senyam-senyum.

"Awas lo kalo berani melewati batas. Gue nggak suka sama orang yang tukang gombal!" Ancam Karina.

"Gue sama Renjun?" Tanya Ningning lagi.
"Iya, lo keberatan yah sama Renjun?" Tanya Seungmin.

"Nggak sih, cuma agak canggung nanti. Renjun juga galak banget." Ucap Ningning dengan polosnya.

"Hahahaha." Perkataan Ningning mengundang tawa semua orang kecuali Renjun yang wajahnya kesal.

"Ini yang polos Winter atau Ningning? Makanya jadi orang jangan galak-galak Jun." Ucap Jihan.

"....."
"Perasaan gue itu orangnya ramah deh. Darimana gue kelihatan galak?" Pikir Renjun.

"Langit sudah merah tuh, lo mau ikut gue atau nggak? Kalo nggak gue bisa sendirian." Ucap Renjun dan langsung pergi.

"Iya tungguin gue!" Teriak Ningning.

"Kalian hati-hati yah, jagain Ningning lo Jun." Titah Karina.
"Iya deh, bakal gue jaga dengan sepenuh hati. Puas lo? Teriak Renjun dari kejauhan.

"Dasar cowok galak!" Ledek Karina.

"Kita juga duluan yah, kalian juga hati-hati." Ucap Seungmin dan pergi dengan Winter.

"Gue dan Jihan juga mau pergi. Sampai ketemu lagi." Ucap Jinyoung membawa Jihan.

"Tinggal kita berdua nih Rin, terus kita kemana?" Tanya Subin.

"Daripada ketemu vampir lebih baik kita cari tempat sembunyi dulu Bin." Ucap Karina.

"Ya sudah, gue ikut lo saja. Gue nggak terlalu pintar kalo atur strategi. Nggak seperti di game yang gue mainkan biasanya, ini mah lebih sulit tingkatnya."

"Gitu aja nggak bisa, dasar payah!" Ejek Karina.
"Untung gue sayang sama Karina, kalo nggak sudah gue tabok kepalanya." Batin Subin.

Karina mengajak Subin untuk bersembunyi di semak-semak dekat dengan air mancur tempat mereka berkumpul tadi.

"Kenapa kita sembunyi disini? Nanti kalo vampir itu dapat kita gimana? Kan bisa mati kita." Ujar Subin dengan raut wajah khawatir.

"Gue rasa nggak mungkin dia datang kesini. Tempat ini dekat banget sama air mancur itu, jadi pasti dia nyari yang jauh. Kalo kita sembunyi disini gue yakin nggak akan ketahuan. Percaya deh sama gue Bin." Balas Karina meyakinkan Subin.

"Ya udah deh, gue turutin kata lo. Tapi kalo ada yang mencurigakan dari gerak-gerik vampir itu, kita langsung lari yah."
"Siap, dijamin rencana gue pasti berjalan lancar." Balas Karina.

Di tempat lain Seungmin dan Winter sibuk mencari tempat persembunyian.

"Win, kita cari liontin nya yuk. Biar lebih cepat berakhir game ini." Saran Seungmin.
"Apa nggak bahaya Min? Kalo nggak sembunyi nanti vampirnya bakal nargetin kita." Pikir Winter.

"Tenang saja, gue akan lindungi lo Win. Lo nggak mau kan kita nggak berhasil dapat liontin yang tersebar itu? Nanti yang ada kita juga tewas sama vampir itu. Sama aja menurut gue."

"Oke, tapi kita berdua nggak ada yang tau tempatnya dimana." Ucap Winter.

"Yah namanya juga disuruh cari, kalo sudah di tau nggak mungkin disuruh nyari lagi Winter." Balas Seungmin sambil geleng-geleng kepala.

"Eh benar kata lo." Winter menggaruk kepalanya malu.

Seungmin dan Winter mengitari hutan untuk mencari liontin. Sementara itu, vampir sudah mulai bergerak dan mencari mereka.

Sayangnya Winter dan Seungmin belum menemukan satupun liontin yang tersebar. Vampir yang menyadari adanya pergerakan seseorang menuju ke sumber suara.

Seungmin dan Winter yang melihat vampir itu malah membeku di tempat. Ketika vampir itu menyadari ada seseorang yang melihatnya, ia berbalik namun tak menemukan siapapun.

Seungmin dan Winter semakin membeku ketika ada orang lain yang menarik mereka.

"Astaga, mampus deh gue." Batin Seungmin.

Secret Game 2nd Season [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang