🌼

2K 285 7
                                    









"Ayah..apa kalian semua serius melakukan ini semua kepada kami?

Kami ini anak kalian-

Ok! Kami memang bersalah , telah membuat Ayah dan Mama kecewa.

Tapi!

Tinggal bersama disini?

Itu rasanya tidak mungkin, AYAH!

Kami pasti akan terus bertengkar sepanjang waktu"

"Maka dari itu... Berdamailah sayang...

Seperti dahulu -"

"Itu .....tidak mungkin-"

Junkyu menghela nafasnya kesal.
Mematikan sambungan telponnya kasar.

Junkyu hendak melempar ponsel Iphone keluaran terbarunya yang baru kemarin malam dia beli ke pilar tinggi disampingnya.

Namun sebelum itu terjadi, sebuah tangan telah terlebih dahulu ter-ulur dan mengambil alih ponsel itu dari tangan Junkyu.

Berbalik,

H

aruto disana. Berdiri bersedekap dada , dengan senyuman miringnya.

Junkyu berdecih, Memalingkan wajah.

"Mau apa kau?" Katanya ketus.

Haruto hanya terdiam.   

Cukup lama seperti itu , hingga membuat Junkyu yang sendari tadi juga ikut terdiam, menuggu si pemuda Watanabe untuk berbicara akhirnya jengah.

Junkyu menatap Haruto dengan tatapan kesal. Junkyu mendekat kearah Haruto hanya untuk merampas ponsel miliknya dengan sangat kasar.

Setelah itu Junkyu berlalu masuk kedalam rumah. Meninggalkan Haruto disana-Diteras  rumahnya menggerut kesal dengan makiannya.

"Bodoh!! Seharunya tadi itu, kau berbicara...
Bukan malah bengong seperti patung lilin.

Haruto Watanabe pabo!!"

_

"Laper!!!"

Itu Mashiho yang bersuara. Pemuda manis itu menuruni tangga dengan wajah lesu .

Setelah berbenah dengan Asahi tadi didalam kamar.
Tiba-tiba perut Mashiho berbunyi nyaring, tanda segera di minta mengisi ulang.

Terakhir dia hanya memakan makan siangnya sedikit, itu dikarenakan Asahi yang datang lebih awal menjemputnya.

Sekarang sudah pukul 09:00 Malam. Pantas saja perutnya sudah meminta untuk segera di isi ulang. Lagi.

Mashiho menghampiri meja makan panjang yang terletak di sisi kanan dapur.

Mashiho menghampiri meja makan panjang yang terletak di sisi kanan dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bersih-kosong.

Bahkan satu buah pun tidak ada di atas keranjang buah disana.

Asahi kembali melangkahkan tungkianya kesisi  lain meja, membuka pintu penghubung disana yang langsung menghubungkannya dengan Dapur.

Asahi kembali melangkahkan tungkianya kesisi  lain meja, membuka pintu penghubung disana yang langsung menghubungkannya dengan Dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Semua yang ada di Treasure home. Dimulai dari dapur, ruang olah raga , tempat bermai, ruang makan , bioskop pribadi dan lain-lain. Semua memiliki ruangannya sendiri.

"Yedam, Junghwan sedang apa?"

Tanyanya heran pada 2 orang anggota Gengnya.

Yang nampak kebingungan, berdiri di depan kuklas.

"Kami lapar, setelah berbenah. Tetapi di meja makan tidak ada makanan " Junghwan dengan bibirnya yang mengerucut menjawab" Tidak ada yang bisa dimakan. Kulkasanya kosong.
Padahal tadi Aku ingat Kulkasnya penuh dengan buah dan sayuran tadi" Lanjutnya dengan kepala yang dia miringkan kearah kanan.

Pose berpikir ala Junghwan.

"Ini pasti kerjaannya Jeongwoo si Babi Aihhhhhh!!"

Junghwan berceletuk. Yedam mengangguk. " Benar pasti Jeongwoo dan Doyoung pelakunya!" Sadang Mashiho hanya terdiam menyimak seraya mengaruk pipinya yang baru saja di gigit nyamuk besar.

"Awas saja!!! aku tidak akan melepaskannya"

Dan dengan begitu.

Pertengkaran pertama Di Mansions megah itu- antar Doyoung dan Yedam, Junghwan Vs Jeongwoo pun dimulai. Dengan teriakan umpatan mereka yang terdengar saling bersahutan memecah kesunyian (?) didalam Mansions.

Asahi dan Mashiho yang duduk di atas sofa ruang tengah saling bertepuk tangan , bersorak menyemangati Yedam yang kini tengah saling jambak-menjabak rambut dengan Kim Doyoung diatas lantai- Ruang tengah.

Hingga Junkyu  yang baru saja menyelesaikan aktivitas berbenah mereka didalam kamar , datang.

Bersamaan dengan munculnya sosok tampan Haruto dan Jaehyuk di belakang.

Ketiga Tuan muda itu hanya menatap pemandangan di depannya dengan tatapan datar.

Kembali melanjutkan langkah, keemapatnya kompak menghempaskan tubuh mereka di Sofa yang tersisa.  

"Uh...kalian berempat hentikan!!!"

Jihoon yang baru saja masuk dari pintu utama muncul dengan 2 Kantong plastik hitam ditangannya.

Menatap tajam pada Doyoung dan Yedam,Jeongwoo dan Junghwan, yang seketika saling menjauhkan diri.

Keduanya merapikan penampilan masing-masing yang terlihat begitu acak-acakan , dengan rambut yang sudah menyerupai sarang burung.

"Aku membeli bahan makanan untuk makan malam kita, sekarang adakah diataran kalian semua yang bisa memasak ini?"

"Haruto dan Junkyu kalian berdua bisakan?"

"Hah!"




Gaje? Gue tau kok:(

     

 

Musuhan ? [ Harukyu ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang