Bab 7: Pergi

4.6K 646 54
                                    

Publish: Kamis, 4 Agustus 2022.

( Mulmed ) Kastil Grimsbane.

( Mulmed ) Kastil Grimsbane

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Dua hari berlalu setelah Marquess memberitahu tentang rencana keberangkatan ke perbatasan, pagi ini Rosellyn sudah mendapati diri berada di depan gerbang kastel Grimsbane.

Kepala keluarga Marquess, Lazuard, beserta setengah pasukan kesatria yang tergabung dengan beberapa penyihir Grimsbane juga, akan berangkat pagi ini. Kecuali, Ardolph, yang tetap diperintahkan menjaga kastel sementara Marquess pergi. Sesuai dugaan, mereka tidak banyak membawa pasukan karena benar-benar mengira perjalanan ini hanya untuk memperkuat barier.

Rosellyn memperhatikan persiapan mereka dari awal hingga sekarang matahari sudah mulai muncul di timur, bersama para pelayan berbaris di belakang.

Pasukan kesatria saat ini mengenakan baju zirah berlambang keluarga Marquess sudah bersiap dengan kuda masing-masing, sedangkan para penyihir mengenakan jubah panjang berwarna kuning kecokelatan. Warna jubah penyihir Grimsbane memang berbeda dengan jubah putih para penyihir suci di istana kekaisaran.

Bahkan Lazuard dan Marquess.

Rosellyn baru tahu ternyata Lazuard sudah bisa menunggang kuda sendiri, terlihat dewasa tidak sesuai umur.

Dan, Marquess ... sangat gagah, tampak sepuluh tahun lebih muda.

Setelah terlihat bicara dengan komandan pasukan kesatria yang tidak ikut serta dalam perjalanan kali ini, pria dengan jubah kuning kecokelatan itu mendekat pada Rosellyn yang memperhatikan dari jauh.

“Kami akan pergi sekarang. Jaga kediaman kita sampai Ayah kembali, mengerti?” pamit Marquess sambil menepuk pelan puncak kepala putri kecilnya.

Rosellyn mengangguk tanpa melepaskan pandangan, memikirkan waktu sekarang bukan di plot novel karena cerita belum dimulai, tapi hal inilah yang menjadi titik balik hidupnya untuk ke depan.

“Ayah akan kembali, jika menemukan sesuatu di perjalanan, Ayah akan membawakannya untukmu,” tambah Marquess saat tidak ada balasan yang diinginkan, mengerti bahwa gadis itu masih tidak rela akan rencana kepergian ini.

Tanpa berkata, Rosellyn maju selangkah dan memeluk tubuh kekar itu, menarik napas panjang untuk mengingat momen terakhir ini, memejamkan mata meresapi kehangatan balasan pelukan ayah. Sadar betul bahwa tidak akan ada hal yang bisa dilakukan untuk menghindari takdir sang ayah.

“Sebentar, aku memiliki sesuatu.” Berkata sambil melepas pelukan, Rosellyn mendongak menatap pria tinggi yang telah belasan tahun menjadi ayahnya

The Antagonist Witch Doesn't Want To Die { Tamat }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang