Siders diharap out⚠️
"Senja saksi bisu kebersamaan kita."
°°°
Sore ini, Aglerio dan Tifa serta keluarganya pergi menuju Pantai. Tifa sangat menunggu sekali momen seperti ini. Kapan lagi bukan pergi healing bersama keluarga? Setelah apa yang ia lewati selama ini. Apalagi sekarang ada Aglerio, cinta pertamanya.
"Angler, apakah masih jauh tempatnya?" tanya Tifa. Ia sunggu bosan sekali di dalam mobil, walaupun katanya dekat namun ini sudah duduk di mobil ini selama satu jam. Itu jauh bukan? Apalagi ia sedang hamil.
"Kenapa? Sudah cape ya?" tanya Agler. Tuhkan, Agler malah tanya seperti itu kepada Tifa. Sudah tau dia pegal duduk seperti itu malah nanya segala.
"Menurut mu?" sinis Tifa.
"Kan kamu sendiri yang minta ke pantai, udah aku turutin loh."ujar Agler memberi pengertian kepada istrinya.
Tifa memberengut kesal. Apa apaan! Agler malah menyalahkan nya, kan Tifa hanya ingin ke pantai bersama keluarga. Ia juga tidak tau kalau waktu yang ditempuh untuk menuju ke pantai akan lama.
"Ih kan tadi aku bilang pantai yang deket, kamu aja yang nyari jauh jauh."
"Ini deket tau sayang, kalo kamu mau deket sama pantai, yaudah bawa aja rumah nya ke pinggir pantai."
Btw, Agler dan Tifa memang beda mobil dengan Nando dan orangtuanya, jadi ia bebas mau memarahi Agler.
"Kok kamu gitu sih! Tauah aku males ngomong sama kamu, gausah kamu ngomong sama aku ya, aku gabakal jawab omongan kamu!"marah Tifa.
Oh my God! Betapa menggemaskan Tifa ini, kenapa dia baru ketemu Tifa, kenapa tidak dari dulu. Agler tersenyum geli, tangannya mencolek lengan Tifa tapi tetap diabaikan olah nya.
Karena kesal dengan perlakuan Agler, Tifa menyentak tangan Agler seraya menatap nya tajam. Tanga Tifa berlagak membentuk seperti akan membunuh orang, jarinya sengaja dia taruh di leher seperti akan menyayatnya.
"Ih apalah kaya gitu, kamu kaya gitu ga buat aku takut."ujar Agler.
Tifa langsung mendorong muka Agler dengan tangannya dan menghadap ke jalan, ia benar benar kesal dengan laki laki yang ada disampingnya ini. Sepertinya ia harus benar benar tidak akan bicara dengan Agler sampai besok. Ia sangat sebal, sangat!
"Jangan marah atuh cantik!"kerling Agler seraya mengelus kepala Tifa. Sang empu hanya diam saja tak menanggapi ucapan Agler, padahal didalam hatinya ia salting saat Agler mengatakan cantik dan mengusap kepalanya. Tapi diakan harus mendiami Agler, jadinya ia tak menanggapi.
Agler yang melihat itupun was was.
"Okey sepertinya gue akan di diami beneran" batinnya.
Agler menghembuskan nafas frustasi, oke dia akan meminta maaf dari pada Nando dan kedua orangtuanya akan tau jika ia di diami Tifa. Agler mengambil sebelah tangan Tifa.
"Aku minta maaf ih, iya aku yang salah karena milih pantai yang jauh, tapi padahal ini termasuk deket Tifa."
"Maafin ya sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
AGLERIO GELAN [TAMAT]
Roman pour AdolescentsPLAGIAT DIHARAP MUNDUR!⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA #Berandal series 2 ALGERIO GELAN siswa berandal yang tidak memiliki rasa belas kasih. Hidup tanpa kasih sayang orang tua sedari kecil membuat dia benci akan sebuah hubungan. Ia memang kaya, tetapi ia...