Siders diharap out ⚠️
Typo berterbaran______
"Kenyataan ini sangat sulit untuk kuterima"
•••••
TIFA berjalan riang menuju dapur, ia ingin sekali membuat masakan khusus untuk suaminya, Aglerio. Sepertinya ia akan membuat cumi udang lada hitam, sepertinya menarik.
Segera ia mengambil bahan bahan yang diperlukan, ia menatap jarum jam yang menunjukkan pukul setengah 3 sore. Rumah ini memang sepi karena ayah dan ibu mertuanya pergi ke luar kota. Jadi ia dan Agler hanya sendiri, tentu saja dengan para pembantu.
"Duh selesai nggak ya, soalnya bentar lagi Agler pulang."monolog Tifa. Ia cekatan mengiris bumbu dan segera menumisnya.
Dengan keadaannya yang hamil besar, membuatnya susah untuk bergerak lincah. Padahal Agler dan ibu mertuanya sudah melarangnya untuk memasak dan membersihkan rumah, tapi memang dasar Tifa , bebal.
Tak lama kemudian akhirnya masakannya telah matang, ia memindahkan masakannya kedalam mangkuk dan menaruhnya di meja makan. Tinggal mencuci semua peralatan yang ia gunakan tadi.
Saat sedang asik mencuci piring, Agler datang dengan pelan karena bermaksud mengejutkan Tifa.
"Woy!"teriak Agler tepat pada telinga Tifa yang tentu saja membuat Tifa kaget bukan main, ia saja hampir menjatuhkan mangkuk yang sedang ia cuci.
"Kamu apaan sih? Ga lucu tau!"kesal Tifa. Sang empu pun hanya tertawa dengan sesekali menepuk-nepuk pundak Tifa.
"Hih! Risih!"sentak Tifa sembari menggeplak tangan Agler.
"Auh! Sakittt"
"Lebay"
Agler mengerucutkan bibirnya, ia melangkah pergi meninggalkan Tifa. Saat melewati meja makan, ia mendapati makanan sudah rapih di meja makan. Ia memicingkan matanya. Oh ia baru sadar jika Tifa tadi sedang mencuci piring dan ini? Berarti dia memasak makanan lagi untuk kesekian kalinya? Astaga wanita itu memang benar-benar tidak bisa di beri tau!
"Tifa!"panggilnya keras.
Tifa muncul dari balik pintu dapur, "iya apa?"
"Kamu tanya apa? Udah berapa kali sih dibilangin jangan masak! Jangan bersih-bersih rumah! Kamu bandel banget sih jadi orang!"marah Agler. Tifa menundukkan kepalay, apalah ia salah? Ia hanya ingin membuatkan makanan spesial untuknya.
"Ta-tapi aku pengen masakin kamu yang spesial hari ini"
"Aku nggak butuh!" Agler langsung pergi dari hadapan Tifa, sungguh ia sangat kesal dan marah kepadanya.
"Kenapasih suruh nurut sehari aja ga bisa?!"
Tifa memandang punggung Agler sendu, padahal ia sudah susah-susah memasakkan untuknya tapi malah dia seperti itu. Air matanya perlahan turun, ia jengkel dengan Agler! Awas aja dia tak mau lagi memasakkan makanan untuknya.
Tifa mengambil piring lalu mengisinya dengan nasi dan masakan yang ia masak tadi dengan penuh. Biarkan, ia tak lagi memikirkan Agler sudah makan apa belum. Seenaknya aja marah marah, memang dia mau kalau suruh diam dirumah tanpa melakukan kegiatan apapun? Yang ada dia malah bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AGLERIO GELAN [TAMAT]
Genç KurguPLAGIAT DIHARAP MUNDUR!⚠️ FOLLOW SEBELUM MEMBACA #Berandal series 2 ALGERIO GELAN siswa berandal yang tidak memiliki rasa belas kasih. Hidup tanpa kasih sayang orang tua sedari kecil membuat dia benci akan sebuah hubungan. Ia memang kaya, tetapi ia...