🍙12.00🍙

61 12 0
                                    

"cukup abaikan aku saja agar aku sadar, tak perlu menjabarkan betapa bodohnya aku dalam mencintaimu."

BUMI MANUSIA 🌍
_____________________

HAPPY READING
.
.
.
.
.
.
.

Bel pulang sudah dibunyikan, Riana melangkahkan kakinya disepanjang koridor dengan riang. Menyanyikan lagu favoritnya yang berjudul'love story', ah andai saja kisah cintanya seperti Cinderella, atau putri salju, pasti indah hihi. Membayangkan dirinya menggunakan gaun mewah berwarna pink, dengan mahkota Tiara dikepalanya, sungguh pemikiran anak kecil sekali bundah.

"Odi!!". Akhirnya, yang ditinggu datang juga makhluk astral.

"Rama lama tau gak, odi udah gak sabar ke panti, kangen anak-anak". Riana mengerucutkan bibirnya imut.

"Maaf deh yuk ke panti, cuma berdua?". Pasalnya, Riana biasanya itu selalu diintilin 2 Curut siapa lagi kalo bukan Amel Selvi.

"Gpp, iya kita berdua, gue kerumah dulu ambil hadiah buat anak panti ". Rama mengangguk lalu berbisah diparkiran.

🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
.
.
.
.
.

Pukul 15.03 Riana sudah sampai di panti asuhan. Bangunan yang tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, sederhana namun penuh kehangatan.

Saat ia sampai, Rama sudah disana duluan, asik sendiri dengan anak-anak panti bermain.

2 wanita setengah baya keluar dari panti menyambut Riana." Eleuh eleuh neng odi sudah lama gk kesini hm". Riana menyalimi kedua wanita dengan pakaian hitam putih khas suster pengurus panti.

"Hehe assalamualaikum bunda, maaf odi baru bisa kesini sekarang yah". Riana memeluk wanita bername tag Ningsih itu.

"Wa'alaikumssalam, gpp yang penting odi sehat terus". Bunda Ningsih mengelus puncak kepala Riana sayang.

"Eh iya itu dibelakang kamu siapa?". Tanya suster Bella, asisten bunda Ningsih.

"Oh iya, kenalin Kaka ipar Riana bund, namanya Mahares panggilannya Ares". Ares yang sedari tadi diam dibelakang Riana pun menyalami kedua sister tersebut.

"Wah ganteng sekali, pasti adiknya lebih ganteng nih". Ujar sister bella.

"Hehe suster bisa aja, Rama udah kesini kan?". Bunda Ningsih mengangguk.

"Di gue pulang yah, masih ada urusan. Itu kardusnya udah gue turunin semua". Riana mengangguk.

"Hum tan-".

"Bunda aja nak".

"Ah iya bunda Ares pamit dulu yah, masih ada urusan soalnya, kapan-kapan kesini lah".

"Yah baru juga kesini, yasudah jangan sungkan kalo mau berkunjung yah, kapan-kapan aja juga adiknya res". Kekeh bunda Ningsih.

"Siap bunda. Ares pamit assalamualaikum". Mobil Ares menghilang ditelan tikungan, bukan tikungan sepertiga malam.

"Wa'alaikumssalam". Serempak mereka.

🥗🥗🥗🥗🥗🥗🥗🥗🥗🥗
.
.
.
.
.

PEREMPUAN MERAH JAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang