🍙01/10:00🍙

8 0 0
                                    

"Pucak comedy yakni saat aku berpura-pura untuk tidak peduli dengan kelakuanmu dibelakangku."

BUMI MANUSIA 🌍
_____________________

Karcis parkirnya Kaka 🌟⭐
Jangan lupa vote 🌚🌟⭐

HAPPY READING 🥚🙂

Apa yang membuat kamu bahagia di dunia ini? Keluarga? Pasangan? Atau mungkin uang? Ternyata banyak bukan yang bisa membuat kita bahagia tanpa harus khawatir jika kita tidak bisa bahagia seumur hidup kita.

Gadis itu melamun, tengah berperang batin dan fikiran. Entah apa yang sudah terjadi, yang pasti dia tengah bimbang, di dalam otaknya ada banyak sekali benang kusut yang memenuhi fikiran. Ia bingung dengan keadaan, dan ia ingine menemukan jawaban atas semua pertanyaan yang di pikiran.

Menikah muda? Dijodohkan? Tak dicintai suami? Riana sedang menerka apa dosa yang dulu pernah ia perbuat sehingga mempunyai masalah yang serumit ini. Ia kira saat masih bersama sahabatnya dunia dia tak seburuk ini, bahkan Riana sampai lupa bahwa dia sosok gadis yang tak memiliki seorang ibu.

Semuanya berputar di kepala, cerita tentang dirinya yang amnesia. Bahkan ia masih setengah percaya dirinya akan segera lulus SMA dan sudah bersuami. Maharen, apakah benar ia seorang suami yang baik untuknya?

•••••

Suasana malam ini sangat tenang, tidak ada bulan hanya beberapa bintang yang menyinari gelap malam. Riana duduk di sebuah kursi besi dan sebelahnya Rama tengah memandangi sosok malaikat di depannya saat ini. Tadi Riana sempat menangis, Rama menceritakan semua yang ia ketahui dari sudut pandangnya tanpa mengurangi atau menambahi. Dari mulai kehidupan Riana setelah pindah sekolah sampai sosok Onsep, laki-laki tengil dan ceria yang dulu sangat dekat dengan Riana namun kini laki-laki itu sudah tidak ada. Kenyataan memang pahit oleh sebab itu banyak manusia berlomba-lomba untuk menutupi kenyataan, bahkan rela melakukan segalanya.

Isak tangis Riana telah berhenti, wajah cantik dengan polesan make up itu sedikit memerah dan make up yang dikenakan berantakan. Tapi yang aneh justru Rama semakin suka, ia suka melihat semua sisi lain dari gadis yang ada di hadapannya saat ini. Gadis yang ia sayangi, lebih dari sekedar sahabat.

"Lo cantik, selalu cantik sampai kapanpun Ri, " Ucap Rama sembari tersenyum, Riana balik membalas senyuman laki-laki di hadapannya ini.

"Terimakasih udah bertahan, terimakasih karena dari sekian banyak yang lo lupain gue tetep ada di ingatan lo," Lanjuta Rama sembari memgenggam kedua tangan Riana.

Riana tersentak sejenak kemudian keduanya saling menatap dalam, Riana dengan perasaan sayang sebagai sahabat dan Rama yang rupanya mulai jatuh cinta dengan gadis manis di depannya saat ini.

"Rama," Panggil Riana pelan.

"Yah? Kamu butuh sesuatu princess?" Rama tak mengalihkan perhatiannya sedikitpun dari sosok wanita di depannya saat ini.

"Apakah aku terlihat bahagia?"

"Tidak," Sahut Rama singkat, masih dengan memandangi wajah ayu Riana.

"Apa sebabnya?" Tanya Riana tak mengerti.

"Karena sebenarnya orang yang bisa membuatmu bahagia tidak di sini. Bukan aku Riana," Jawab Rama dengan mantap, meski perasaannya kini jelas tergores bahkan seperti ada sesuatu yang retak di dalam sana. Tapi Rama tau sejatinya Riana lebih sakit dari pada ini.

PEREMPUAN MERAH JAMBUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang