6th

235 14 0
                                    

         Keesokan harinya, Yugi bangun dengan suasana hati yang jauh lebih ceria daripada biasanya. Entah mengapa Yugi memiliki banyak energi untuk hari ini. Ia berangkat ke studio dengan muka ceria. Tak lupa membeli segelas kopi sebelum ia berangkat. Namun pagi ini ia tidak bertemu dengan Soji. Tak mengapa, memiliki nomor ponsel Soji sudah cukup untuknya.

     Yugi bekerja seperti biasa, memproduksi lagu, presentasi kepada artis bagaimana materi lagu yang ia buat, dan rekaman. Biasanya Yugi mengeluh dan terlihat lelah pada saat jam istirahat. Namun hari ini, Yugi terlihat penuh energi.

"Syubga PDnim, tumben kau terlihat masih segar" Ujar Hosi rekan produksi Yugi

"aaahh.. hanya perasaanmu saja hob-ah. Aku sangat lelah" jawab Yugi mengelak

Perut Yugi mulai memberontak, namun ia tidak tau harus makan apa. Namun ia mau mengundi keberuntungan mengajak Soji makan siang.

 Namun ia mau mengundi keberuntungan mengajak Soji makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat direstoran Yugi memilih view yang bagus. Ia menunggu Soji untuk memesan makanan. Ketika Soji datang, Yugi melambaikan tangan tanda Yugi telah sampai disana. Soji segera menghampiri Yugi.

"Lama?" Tanya Soji

"Enggak, baru sampai juga kok" seraya senyum Yugi yang merekah

"Okey, langsung pesen aja yuk. Laper" Soji menyambar menu

Mereka memesan menu dan sembari menunggu, mereka berbincang tentang kehidupan masa kuliah dan UKM mereka yang lampau.

"Yugi, dari dulu gw penasaran deh sama lo. Kok bisa sih lu keren bgt pas diatas panggung. Gw juga pernah liat lo distudio musik lagi bikin lagu, gile ke-keren-an lu 2x lipat daripada dipanggung" ujar Soji dengan berapi-api

"Enggak sih, biasa aja" dengan muka memerah berharap Soji tidak peka bahwa ia malu karena telah diperhatikan oleh Soji

"Ih lu mah malu-malu. Gw minder tau sama lu. Mangkanya gw ga pernah ngobrol sama elu. Takut lu katain gak berbakat. Kayak ade tingkat kita waktu itu" Soji mengeluarkan muka 😔 sebagai ekspresinya

Yugi menyesal saat itu juga, sebenarnya Yugi tau Soji tidak terlalu berbakat dalam dunia musik. Namun dengan tekat yang kuat, Soji dapat memainkan alat musik serta menjadi vokalis yang baik bagi band-nya waktu itu. Hanya saja ia menyesali ia pernah berkata jahat pada adik tingkatnya ketika tau bahwa kata-kata tsb didengan oleh Soji.

"Sorry, gw ga bermaksud waktu itu. Soalnya dia gak mau latihan kerjaannya males-malesan. Gak kayak lo.." Yugi langsung menutup mulutnya

"Gapapa, tapi gw menikmati latihan-latihan waktu itu kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gapapa, tapi gw menikmati latihan-latihan waktu itu kok. Walaupun gak bisa recording single dan ngeluarin album kayak band lo. Bisa recording beberapa single, bahkan rilis 2 album dalam rentan waktu 3 tahun" lirih Soji pada Yugi

"Padahal suara lo bagus loh ji. Kenapa deh gaada yang mau jadiin lo vokalis? Gak mungkin join sama band grauk-grauk gue juga kan ji. Hahaha"
Hibur Yugi.

"Ya gue ga fokus sama band gi, UKM buat gue tempat belajar ilmu yang lain. Yang ga gue dapet di perkuliahan" jawab Soji dengan tenang

"Ah iya, siapa yang ga tau Soji. Mantan ketua Presbem yang populer dan digandrungi banyak cewek ya kan. Pasti fokus lu juga banyak sih. Apalagi soal cewek ya kan, hahaha" puji Yugi

"Oh, lo tau gue jadi Presbem? Wah serasa diperhatiin deh gue. Hahahaha kirain hiduplu cuma kuliah-band-produser-makan-tidur. Hahaha" tawa Soji

Yugi merasa malu karena ia mengungkapkan banyak hal yang ia ketahui diam-diam tanpa sepengetahuan Soji

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yugi merasa malu karena ia mengungkapkan banyak hal yang ia ketahui diam-diam tanpa sepengetahuan Soji. Namun perasaan malu itu sirna dengan melihat senyum dan tawa Soji yang selama ini ia rindukan.

Yugi hanya tersenyum melihat tawa Soji. Gummy smile yang merekah membuat Soji juga tersenyum kembali membalas senyum Yugi

 Gummy smile yang merekah membuat Soji juga tersenyum kembali membalas senyum Yugi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

  "Yugi, lo ngekos?" Tanya Soji

"Gak, gue udah ada rumah" jawab Yugi singkat

"Udah berkeluarga?" Tanya Soji dengan penasaran

"Udah. Bokap, nyokap, abang, sama gue. Tapi mereka di domisili lama. Gue doang yang disini" jawab Yugi sembari memakan yang ia pesan

"Anjir gue kira udah beneran" dengan sebal Soji menyantap makananya

"Haha, kalo lo sendiri? Masih sama Jee?" Tanya Yugi

"Jee siapa dah?" Soji dengan muka 🤔

"Pacar lu dulu, adek tingkat kalo gak salah" jawab Yugi

"Jee? Oh Jisu, itu mah sepupu gue~ Gue ga pernah pacaran pas kuliah" jawab Soji

"Ga mungkin Presbem seganteng lo gaada pacar pas kuliah" cerca Yugi

"Muji apa ngehina gua deh" Jawab Soji segera

Keduanya tertawa dan melanjutkan makan

  Setelah makan siang selesai. Mereka berpisah dan kembali melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing.

"Thankyou ya gi, kapan-kapan gue yang traktir lu" Ujar Soji

"Ditunggu traktirannya Managernim" dengan senyum Yugi yang merekah bagai bunga yang sedang bermekaran.

Mengagumimu Dari JauhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang