Chapter 01

71 11 6
                                    

•

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jam menunjukkan pukul 07.00 pagi. Terlihat aktivitas di dalam rumah megah, aktivitas di pagi hari.Mereka adalah keluarga Raheja, Raheja adalah keluarga dari Mentari Aruna Raheja.
Di meja makan beberapa makanan sudah siap di santap menunggu para anggota keluarga,terlihat wanita yang masih terlihat awaet muda sedang sibuk didapur ia adalah Luna mama dari Mentari.

"PAPA KAKAK ADIK AYO TURUN, MAKANAN UDAH SIAP!" Luna sedikit berteriak memanggil suami dan kedua anaknya untuk memulai sarapan.

Beberapa menit kemudian suaminya yang bernama Galih Raheja turun dengan anak pertamanya yaitu Satria, terlihat suaminya duduk di meja makan dengan masih memegang Ipadnya.Sedangkan Satria langsung mencomot potongan ayam goreng di meja makan.
"Kak, nunggu adeknya dulu Mentari mana kak?".Luna menegur anak pertamanya.

"Gak tau paling masih pakai topeng wajahnya kali, kayak mama gak tau kebiasaan dia aja." Satria terlihat tidak peduli.

Galih yang tadi fokus dengan Ipad nya pun menoleh dan bertanya kepada Satria dia sedikit tidak mengerti topeng apa yang dimaksud sangat putra. "Topeng? topeng gimana maksud kamu kak.?"

"Make up maksudnya pa." Satria menyengir melihat ayahnya hanya bisa menggelengkan kepalanya saat mendengar jawabannya.
Luna yang mendengarnya hanya bisa terkekeh.

"Dek, adek...... Mentari ini udah jam 07.00 loh kamu gak takut telat apa ke sekolahnya."

Luna kembali berteriak memanggil anak gadisnya yang tidak menyahuti perkataannya. Dia melangkan kakinya berniat menyusul anaknya tapi dia mengurungkan niatnya saat yang ditunggu tunggu akhirnya datang. Gadis berseragam putih abu abu itu dengan tergesa gesa turun dari tangga.
Bukannya duduk di meja makan dirinya malah mencomot roti yang sudah di olesi selai coklat dan langsung berpamitan pergi ke sekolah.

"Loh dek duduk dulu, ayo sarapan"

"Gak ma, aku dah telat. Nayra juga udah nunggu di depan. Ya udah Pa, Ma aku berangkat dulu kalo gitu" Gadis itu pun mengecup pipi kedua orang tuanya. Tiba tiba dia menyeringai melihat ke arah kakaknya yang sedang lahap memakan roti.

Satria yang melihat seringaian itu menjadi curiga. "Apa? Mau apa lo bocil?"

Tiba tiba kepalanya digeplak oleh Mentari, yang menggeplaknya pun juga sudah berlari keluar rumah.
Satria yang kesakitan pun berteriak.
"ANJING ADEK BANGSAT BOCIl KURANG AJAR  A... " Seketika dia tersadar saat suara Papanya menginstruksi.

Senja untuk MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang