Chapter 09

17 5 1
                                    

"Mengalah itu bukan kalah melainkan sebuah proses menuju kedewasaan"

~Ir.senja_rdy~

senja_rdy~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gila, rasanya gue mau sekarat deh Yan" Seru cowok yang dari tadi memegang area terlarang nya.

"Mau sekarat tapi congor lo dari tadi menggema di telinga gue, lagian lo yang salah" balas cowok di sampingnya santai.

"Lah kok lo malah bela tuh cewek barbar sih, bukannya mihak gue? Sebenernya lo itu sahabat gue apa bukan sih?"

"Lah emang lo yang salah, buktinya lo yang maki maki tuh cewek sampai aset lo yang jadi korban" Balasnya sambil tetap bersandar pada sandaran sofa.

"Trus aja salahin gue, lo emang gak pernah ngertiin gue. Trus aja bela tuh cewek barbar yang kerjaannya cari simpati sama lo" Nyolot Dion terpancing.

"Kek cewek lo manyun kek gitu, pantes ae debat sama cewek SMA" Ejeknya sambil terkekeh kecil.

"Lo ya kenapa dari tadi nyinyirin gue sih?, kesel gue sama lo. Gak ada yang ngerti gue!" Cowok itu beranjak dari sofa membanting pintu keluar dari rawat inap Senja.

"Ini rumah sakit bego" Seru Tian kesal, dia tak habis pikir dengan tingkah sahabatnya yang satu itu kekanak kanakan.

"Wei man mau ke mana? kusut banget tuh muka?" Mark yang habis dari luar membeli makanan untuk mereka bertiga berpapasan dengan Dion yang baru keluar dari kamar rawat inap Senja.

"Mau loncat dari balkon, puas lo?" Balas Dion sarkas, lalu melenggang pergi meninggalkan Mark yang menganga.

"Anjir kesurupan lo, gue nanya baik baik malah ngegas. Kalok mau bunuh diri gue saranin lompat aja dari atas monas" Teriak Mark meski punggung Dion mulai menjauh.

Tian menoleh ke arah pintu yang terbuka melihat ke arah Mark yang menjinjing sekantong kresek putih di tangannya.
"Ada apaan ribut ribut di luar?"

"Tuh sahabat lo mau bunuh diri katanya?" Cowok itu mendaratkan tubuhnya di sofa sebelah Tian.

"Siapa si Dion?"

"Iya, gak waras apa gimana, gue nanya baik baik malah ngegas. Mau loncat dari balkon katanya sekalian aja gue suruh lompat dari atas monas sekalian" Jelas Mark menggebu gebu.

Tian terkekeh mendengar ucapan sahabatnya ini "Lo yakin Mark dia bakal lompat ?"

"Kagak lah dia kan takut ketinggian boro boro loncat, benerin AC aja dia kowar kowar" Seru Mark enteng."Dia kenapa Yan? Kek orang pms, berantem sama lo?"lanjut Mark penasaran sambil meneguk minuman bersoda di tangannya.

Senja untuk MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang