"Bangchan"
Bangchan masuk ke dalam kamar milik Jay. Kamar Jay sangat rapi. Lebih rapi dari pada kamar mark, kamar yang ia tempati untuk sekarang.
Ia adalah orang terakhir yang di panggil. Tentu saja itu membuatnya sedikit merinding.
Bangchan segera duduk di depan orang yang duduk berselo di lantai kamar Jay. Orang tersebut menggunakan topi dan juga topeng.
"Posisi kamu di permainan mafia game adalah warga."
"Ingat, kamu adalah warga."
"Ada lima mafia di antara kalian semua. Berhati-hati dengan mafia karena mereka akan membunuh mu. Lupakan kalau mereka adalah adik dan teman-teman mu. Ada penghianat di antara kalian."
"Ingat hanya ada LIMA ORANG."
"Akan ada dokter yang bisa menyelamatkan orang yang bunuh. Jika dokter menyelamatkan orang yang di bunuh sama mafia, maka orang tersebut tidak jadi mati."
"Hanya ada SATU DOKTER diantara kalian."
"Juga akan ada polisi yang mempunyai hak untuk mencari tahu indentitas asli kalian."
"POLISI cuma ada SATU."
"Dan yang terakhir adalah broker. Selama tujuh hari kalian akan di kurung di dalam rumah ini. Dan selama tujuh hari pula kalian akan mencari kunci rumah yang sengaja di sembunyikan oleh mafia. Tugas broker adalah mencari tahu dimana letak kunci rumah."
"Cuma ada SATU BROKER diantara kalian."
Bangchan mengangguk paham. Ia sebenarnya sangat takut, tapi ia yakin kalau orang di depannya ini sama sekali tidak berbahaya.
"Tunggu, kunci rumah sengaja di sembunyikan sama mafia. Berarti ini di rencanakan?" Tanya Bangchan.
Orang yang ada di depan Bangchan menganggukkan kepalanya. Bangchan menggeram marah melihat jawaban dari orang di depannya. Nyawanya benar-benar terancam. Ia hanya seorang warga biasa yang menunggu giliran untuk mati. Semoga dokter menyelamatkan dirinya.
"Satu lagi, jika kamu menemukan kunci rumah, berusaha lah untuk menyembunyikannya. Jika mafia membunuhmu kunci rumah akan kembali di sembunyikan."
Bangchan mengangguk paham.
Ia bangkit dari duduknya dan segera keluar dari kamar Jay. Ia menatap satu persatu orang yang sedang duduk di ruang tengah.
Dengan cepat ia juga ikut duduk di ruang tengah. Ia mendudukkan dirinya di samping Yeonjun.
Malam pertama
"debat dimulai"
"Maksudnya debat?" Tanya Haechan bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 2. Mafia Game
Fanfiction[NCT DREAM × TXT × SKZ] ❝hanya sebuah permainan biasa yang bisa merenggut nyawa❞ [read ‹petak umpet› first]