deux

12 3 0
                                    

     

Comment.

      Recomendation song for this chap

             Ariana grande | nasty

            Ariana grande | motive

                       🎞️🎞️🎞️


⁶6:02 PM





Ara tengah menyusun baju-baju yang dibawanya kerumah Jaehyun kedalam lemari.yamulai hari ini Ara tinggal dirumah Jaehyun selama ayah,bunda dan kakaknya di Canada mengembangkan perusahaan.

Ketukan pelan mengalun dari pintu bercat putih dikamar Ara,Jaehyun mengetuk dan membuka dengan pelan pintu tersebut sbil tersenyum hangat pada Ara.

"Biar maid aja yang nyusun baju kamu,kamu dari siang tadi belum makan.makan dulu Ara."Jaehyun mendudukkan bokongnya di sofa hitam yang ada di kamar Ara.

"Iya,bentar.tanggung,bentar lagi selesai,Om makan aja duluan nanti Ara nyusul."Ara masih sibuk menyusun 5 lembar terakhir baju kaosnya
"Saya tunggu kamu."Jaehyun duduk sambil melipat tangannya di dada dan memperhatikan Ara yang terlihat menutup pintu walk closet berbahan marmer berat.

"Udah,Ara mau cuci muka dulu,sana duluan."Ara menutup pintu kamar mandi dan mencuci wajahnya diwashtafel sana.

Ara menghabiskan 15 menit karena dia sakit perut dan perlu mengeluarkan isi perutnya terlebih dahulu sebelum hal memalukan terjadi saat makan nanti.

Terlihat Jaehyun masih setia duduk disana dengan handphone ditangannya,saat Ara keluar dari kamar mandi mengelus perutnya yang terasa nyaman karena baru ia mengeluarkan beberapa isinya didalam kamar mandi.

Jaehyun menatap Ara yang berjalan membuka pintu.

"Loh?masih disini?kirain udah duluan."Ara mengambil ponselnya dan mengecek notifikasi dari beberapa Konta yang dia simpan diponselnya.

Jaehyun mendekat dan mengandeng lengan Ara lembut.

"Kenapa?"Ara menoleh menatap lekat mata berbinar Jaehyun.

"Ayo,saya laper.."

Jaehyun beralih memeluk Ara,membuat Ara syok karena  Jaehyun yang berani memeluknya bahkan untuk memeluk kakaknya saja dia perlu memikirkan hal itu selama 40 hari 40 malam,apakah ia harus memeluk kakaknya atau tidak saat kelulusan SMP dulu yang dengan terpaksa dia harus melakukannya.

Lupakan.

"Iya."ujar Ara.

Ara bangkit dan berjalan mendahului Jaehyun yang tertinggal dibelakang, Jaehyun mengejar Ara dan menggenggam tangan Ara erat seperti jika dia membiarkan Ara berjalan sendirian dia akan menghilang karena diculik vas bunga maupun lukisan  disana yang tiba-tiba hidup lalu benda itu akan membunuh Ara dengan sadis dan memakan daging tubuh Ara dengan rakus dan meminum darah Ara dengan mikmat,nampaknya Jaehyun terlalu banyak menonton film seperti itu hingga imajinasi terlalu tinggi, Jaehyun menggeleng dan semakin mengeratkan pegangannya pada tangan gadis belia yang sedari tadi berjalan dengan samtai sambil menggumamkan lagu yang jaheyun tidak tau apakah judulnya.

Kini Jaehyun duduk di kursi meja makan,namu dia melamun tengah memikirkan sesuatu.

"Om,jadi om nyuruh aku masak?"gadis itu tengah mencari beberapa makanan yang mungkin bisa ia buat menjadi santapan dia dan Jaehyun malam.

"Iya,maid pulang lebih awal.katanya keluarganya sakit."jaheyun berjalan mendekati Ara yang tengah memotong daging sapi.

"Saya bantu mau?"Jaehyun mengambil pisau dan berdiri disamping Ara.

"Whatever"Ara melirik pisau yang tadi diambil Jaehyun lalu kembali fokus memotong tipis daging sapi itu.

Jaehyun mengikuti segala hal yang dilakukan Ara didapurnya.mulai dari memotong,menumis hingga menyajikannya dipiring  lalu membantu Ara mencuci piring dan merapikan barang yang sempat mereka pakai.

"Masakan kamu enak banget."ujar Jaehyun yang duduk disamping Ara yang menonton televisi dirumah Jaehyun.

"I know"jawab Ara menyombongkan diri,tapi memang benar semua  hasil masakan yang sering dimasaknya bersama bundanya didapur selalu mendapat pujian dari ayah maupun kakaknya.

Jaehyun mengehela napas kecil karena sifat Ara yang random,dia tersenyum kecil pada Ara saat gadis itu menatapnya  dengan wajah tak paham.

"Ara."Jaehyun memainkan jari-jari lentik Ara.

"Iya?"Ara menatap Jaehyun sekejap lalu kembali menatap layar televisi didepannya.

"Focus on me."Jaehyun menarik dagu Ara lembut hingga gadis itu bertemu tatap dengan Jaehyun.

"Apa?"ujar Ara sambil tertawa kecil karena adegan ditelevisi yang menggelitik perutnya.

"Saya suka sama kamu."ujar Jaehyun menatap Ara sayu.

"Hahaha,kenapa?"Ara masih belum fokus karena adegan itu terus terputar dikepalanya dan terus membuatnya tertawa.

"Saya suka kamu."ulang Jaehyun,membuat tawa Ara terhenti dan menatap Jaehyun datar tak paham maksud  akan Jaehyun.

Tubuh Ara panas dingin jika dipertemukan dengan kata tadi,pikirannya tidak jernih lagi seakan ditumpahi dengan seember lumpur berwarna coklat  pekat yang pernah dia pijak di halaman rumahnya dulu saat berumur 7 tahun.

Gadis itu mematung dihadapan Jaehyun,mencoba memutar kata-kata Jaehyun dan memahaminya.

"I like you."Jaehyun mengelus rambut Ara dan menyelipkan rambut gadis itu ditelinganya sambil tersenyum lembut.

Pria itu jugamengesup bibir Ara lembut dan kembali tersenyum pada Ara.

"It's okay if you can't answer right now, I just want you to know that I like you and you mine nothing can hurt you."

Seakan waktu kembali berjalan, Ara mengedipkan matanya dan menatap lekat Jaehyun yang baru saja mengecup bibirnya.

1:27 PM

Ara mengucek matanya yang terasa berat,mungkin mengantuk wajar saja sekarang jam 1 malam dan mereka masih terjaga disaat orang sudah berada didalam mimpi mereka.

"Hmm?kamu ngantuk?"Jaehyun memegang wajah Ara yang matanya mulai sayu karena mengantuk,namun dia tak perlu khawatir karena besok hari Sabtu dan sekolahnya libur.

Ara menggangguk dan menutup matanya sebentar lalu kembali membuka matanya,menahan kantuk yang terus menyerangnya.

"Let's go to sleep, it will hurt if you hold it.jaehyun menggendong Ara menuju kamar Ara dan merebahkan Ara dengan pelan,supaya Ara tidak terbangun dengan pergerakannya Jaehyun berjalan dengan pelan dan menutup kamar Ara lalu pergi menuju kamarnya dan tidur.






"Good night, sweet dreams  baby."

💚💚💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💚💚💚

Vote.

lemonade [JJH]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang