onze

4 1 0
                                    

Comment.

Roda berputar cepat mengantarkan Jaehyun dan Ara pada sebuah bangunan megah yang dipenuhi dengan deretan bunga yang tersusun rapi dan indah.sudah lama mereka berdua duduk di tepi kolam renang yang sepi hingga tak ada seorang pun kecuali wanita yang Ara lihat tadi,wajah wanita itu persis seperti jaehyun.ara memperhatikan riak air kolam renang yang diterpa hembusan angin lembut.rambut yang tidak Ara ikatpun juga dihembus oleh angin malam dengan perlahan.

Jaehyun terus menatap wajah Ara tanpa mengalihkan pandangannya dari gadis itu,hari ini Ara terlihat cantik dan anggun.ah,tidak.ara selalu terlihat cantik Dimata Jaehyun,bagaimana pun penampilan Ara Jaehyun akan selalu menerimanya karena dia sudah terlanjur mencintai Ara dengan sepenuh hatinya.ara yang merasa terus diperhatikan merasa risih dan ia menoleh kearah Jaehyun dengan sangar.

"Apa sih?"tanya Ara,dia terlihat marah sekali.

"you always look beautiful no matter what,"ujar Jaehyun berusaha memegang tangan Ara yang terletak diatas meja bertaplak putih gading.

"Lepas."Ara menepis tangannya yang hendak dipegang Jaehyun namun Jaehyun terus mencoba menggenggam tangan Ara.

"Ara gak mau,lepas."Ara melepas genggaman Jaehyun degan kuat.

"Kamu kenapa?kok hari ini marah-marah terus?you have red day?"tanya Jaehyun hati-hati.ya,sudah pasti jika Ara ditanya dengan pertanyaan yang beruntun pasti ia akan diam.tapi benar juga,kenapa ia terus marah walau tanpa sebab?
Jaehyun mengusap tangan Ara yang kembali dia genggam dengan hangat,angin malam ini membuat Ara kedinginan namun ia tidak mau Jaehyun mengetahui itu.

Ara merasakan ada sesuatu yang mengalir dibagian bawahnya dan saat Ara menunduk ia melihat sebercak darah
terlihat jelas dibagian itu, bagaimana ini.ia lupa membawa benda 'itu'.

Wanita yang ara ingat tadipun datang dengan tergesak membawa 4 buket bunga dengan warna berbeda juga 3 kanvas yang sudah dilukis degan indah.jaehyun memesan barang itu untuk tugas yang Ara kerjakan karena dia kasihan dengan gadis itu yang baru saja sembuh dari sakitnya beberapa hari yang lalu.wanita itu meletakkan buket dan kanvas itu diatas meja,seketika meja jadi penuh karena barang itu.wanita itu duduk menghadap Jaehyun dan Ara yang duduk bersampingan.

"Mom, we said goodbye first. We will come here again sometime,"Jaehyun beranjak dari tempat duduknya dan melepas jas yang dia kenakan dan memberikannya pada Ara.'ibu om Jaehyun?'pikir Ara bingung.

  "Sure,Please come whenever you want. I'm always here waiting for you two." Ibu jaehyun itu juga berdiri untuk mengantarkan mereka ke parkiran mobil.

"Kamu kenapa Ara?"ibu Jaehyun menatap Ara bingung,bukankah Ara tadi tidak mengenakan jas itu dipinggangnya?

"Ah-i-itu.."ara bimbang.apakah ia harus jujur.jika jujur ia pasti akan merepotkan.

"Gapapa ma,biar Jaehyun bantu Ara."Jaehyun menepuk pundak ibunya lembut dan membukakan pintu mobil untuk Ara.

"Begitu?,baiklah hati-hati dijalan jae.kapan-kapan kesini lagi yaa.." ibu Jaehyun melambaikan tangannya pada mobil Jaehyun yang sudah melaju kencang.

"Bentar lagi ya,"Jaehyun mengelus tangan Ara yang dingin menggunakan jempolnya.
Ara hanya diam,ia sudah merasa tak nyaman dengan 'ini' karena semakin lama semakin banyak apalagi saat segumpal darah keluar jika Ara bergerak sedikit.
Mobil Jaehyun berhenti didepan supermarket untuk membeli yang Ara perlukan.

"Kamu tunggu disini bentar,saya bakalan Balik cepet."janji Jaehyun sembari mengusap puncak kepala Ara dengan sayang.
Pria itu menepati janjinya,setelah 9 menit Ara menunggu dimobil.

"Om.."panggil Ara,Jaehyun menoleh sambil meletakkan sebuah paper bag besar di tempat duduk belakang.

"Hm?kenapa?"jaehyun tersenyum memperlihatkan dua lesung pipinya yang terlihat manis.Mata Ara terlihat membola lucu saat ia menatap Jaehyun,ia tidak tau bagaimana cara menjelaskannya pada Jaehyun.

"Gimana?"cicit Ara hingga suaranya hampir tak terdengar.

"Gimana apa?"Jaehyun tidak paham dengan maksud ara,pria itu mengernyit menatap Ara lama.

"Eumm,gajadi."Ara mendorong pelan wajah Jaehyun yang semakin tak berjarak,membuat jantung Ara berdegup cepat.

"I'm not sure,"Jaehyun menggoda Ara dan mendekatkan wajahnya pada Ara hingga menyentuh dahi Ara."Yakin?"napas panas menerpa wajah Ara lembut.Setelah Jaehyun puas menghirup aroma tubuh Ara  dia menjauhkan wajahnya dan menyalakan mesin mobil lalu menyetir dengan fokus.

10:17 AM

Jaehyun dan Ara sekarang sudah sampai dirumah larut malam dan mereka masih terjaga. Ara duduk disofa depan tv degan Jaehyun disampingnya yang sedari tadi terus mengelus perutnya,itu membuat Ara tidak nyaman.sudah beberapa kali Ara menegur Jaehyun namun tak jua Jaehyun menjauhkan tangannya dari perut gadis itu.

"Om.."Ara memanggil Jaehyun yang terlihat menutup matanya namun masih saja mengelus perut Ara.

"Hm?"Jaehyun membuka matanya dan menatap Ara sayu.

"Om stop,Ara gak suka.."Ara menyingkirkan tangan kekar Jaehyun,tapi Jaehyun kembali menempatkan tangannya diperut Ara.

"But i like it."ujar Jaehyun yang terdengar memaksa Ara untuk mengikuti kemauannya dan membiarkan tangannya untuk menyentuh bagian  tubuh  Ara.

"Om gaboleh maksain apa yang om mau,you know what i feel now,"ujar Ara yang sudah sangat risih dengan kelakuan Jaehyun yang setiap kehendaknya harus diikuti.

"Just a minute.."Jaehyun kembali memposisikan tubuhnya dengan nyaman disamping Ara yang tentunya dia tak akan mendengarkan apa yang katakan tadi.




"Jaehyun kembali memposisikan tubuhnya dengan nyaman disamping Ara yang tentunya dia tak akan mendengarkan apa yang katakan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Here.


Menurut aku semakin kesini ceritanya makin gaje.iyg?

Vote.💚

lemonade [JJH]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang