1

347 60 56
                                    

Haloo, ini adalah novel pertama aku di WP, dan merupakan novel ketiga aku.
Tapi aku bener-bener masih pemula banget, karena baru satu novel yang berhasil aku tamatin, dan itupun masih kacau balau bangeet. Jadi kalau ada salah kata atau typo kalian bisa kasih tau aku, atau kalau mau kasih saran atau masukan jangan sungkan yaa:)

Happy Reading😉

<> <> <>

"JAMBRETT!"

Bruk

"OH GOSH!" pekik seorang cewek yang kini terduduk di tepi jalan. Agira, cewek itu lantas mengangkat kepalanya, menatap kesal seorang cowok yang berdiri menjulang didepannya.

Uh, ekspresi angkuh itu membuatnya ingin mencabik-cabik wajah itu.

"KAMUU-- AKHH! Kemana jambret tadi?" monolog Agira sembari berusaha berdiri, kepalanya menoleh kesana kesini dengan cemas.

Sedangkan Si cowok hanya menatap datar Si cewek, penampilan cewek itu sungguh seperti gelandangan dimatanya. Lihatlah, baju basah dan kotor, lututnya yang berdarah, mata merah, serta rambut acak-acakan. Sangat menjijikkan bagi dia yang selalu menyukai kebersihan.

"HEH! MAU KEMANA?!" pekik Agira saat Si cowok hendak memasuki cafe. Sang cowok hanya diam dan menghempaskan tangan Agira, oh ayolah, tangan cewek itu tadi baru saja menyentuh tanah dan belum dicuci. Akan banyak kuman disana.

"TANGGUNG JAWAB! Karena kamu yang menghalangi jalan ku, membuatku jadi kehilangan tas ku yang dijambret!" pekik Agira lagi yang membuat orang-orang disekitar sana menoleh pada mereka, menatap Agira kasihan dan menatap Sang cowok seperti penjahat.

Elgaara, cowok itu masih setia dengan wajah datarnya, mood nya untuk bertemu dengan teman hancur begitu saja, lantas beralih memasuki mobil. Mata Agira membulat, lalu ikut memasuki mobil Gaara.

"Kamu harus tanggung jawab!" ucapnya dengan mata yang mulai berair.

Gaara keluar dari mobilnya, lalu menarik tangan Agir untuk keluar dari mobil mewahnya. "Ck! Gembel kayak lo nggak pantes masuk mobil gue!"

"Kamu harus tanggung jawab!" ucap Agir lagi tak menyerah.

"Tanggung jawab apaan njing, keluar cepet!" emosi cowok itu langsung menarik kasar tangan Agir hingga cewek itu terjatuh. Orang-orang semakin menatap Gaara marah.

"Mas! Nggak usah kasar sama cewek!" ucap seseorang yang lewat disamping Gaara.

"Aku mohon, aku nggak punya apa-apa lagi. Uang aku udah dijambret dan karena kamu aku kehilangan tukang jambretnya. Aku mohon tolongin aku." ucap Agir memohon, air matanya sudah mengalir.

Melihat orang-orang disekitar semakin manatapnya menghakimi, Gaara mendengus keras, lantas menyuruh Agir memasuki mobilnya dengan lirikan mata.

"Kita mau kemana?" tanya Agir.

"Panti asuhan." jawabnya datar membuat mata Agir membulat.

"Kok?! Enggak, kita kebandara dulu, koper aku ada disana!" perintah Agir membuat Gaara lagi-lagi mendengus kasar, lantas membalikkan mobilnya menuju bandara yang tak jauh dari sana.

"Semoga aja koper aku nggak hilang, malah ditepi jalan lagi." gumam Agir yang masih dapat didengar oleh Gaara.

"Oh iya! Ngapain kamu mau kepanti.. asuhan? Jangan bilang kamu mau buang aku kesana ya?" ucap Agir kesal, Gaara masih diam, dia tiba-tiba menghentikan mobilnya.

"Koper?" ucapnya singkat, membuat Agira melongo.

"Koper?" ulang Agir membuat Gaara menghembuskan nafasnya berat, berusaha menahan kesal.

AGIAARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang