01. Penderitaan Glacia

2K 118 1

oleh DoyChanny

oleh DoyChanny

Glacia tergagap setelah Amira membentakknya.
"Astaga Glacia! Kamu ini bener-bener anak nggak berguna! Bikin mi instan aja harus banget ngotorin dapur saya! Iya?"

"Ampun ma. Glacia nggak sengaja."

Byurrr

"Ampun ma, panas, sakit." Amira tertawa puas setelah menyiram Glacia dengan air bekas mi instan yang masih mengeluarkan asap itu.

"Rasain! Itu resiko karena kamu berani ngelunjak sama saya! Dan ini." Perempuan kepala empat itu menjeda ucapannya lalu mengambil sapu yang kebetulan ada di sebelahnya. Kemudian dipukulkan kepada Glacia beberapa kali.

Ctas,,,ctasss,ctasss...

"Aaa, ampun ma, ampun. Glacia janji nggak akan jadi anak nakal lagi."

"Itu hukuman karena kamu berani panggil sama mama. Inget, kamu itu anak haram! Kamu itu anak yang nggak pernah saya inginkan! Jadi berhenti mengharapkan kasih sayang dari saya!" Hardiknya lalu pergi dari dapur.

Glacia menangis menahan perih di sekujur tubuhnya. Ini sudah bukan pertamakali baginya. Tapi, ia baru kali ini mendengar kenyataan yang pelik itu. Apa benar ia anak haram? Atau tak pernahkah Amira menginginkannya? Pantas saja Glacia yang malang tidak pernah melihat wajah papanya.

...

Di rumah yang megah ini, semua penghuni rumah hanya mampu tertunduk takut karena tuan mereka yang sedang mengamuk.
"Anda! Argh! Bagaimana anda bisa merahasiakan semua ini dari saya ha! Apa anda juga turut bersekongkol dengan wanita iblis itu? Iya?" Bram namanya. Ia begitu murka setelah Liu memberikan sebuah fakta bahwa dirinya memiliki seorang putri dari pacarnya terdahulu.

"Beribu ampun bos. Saya berani bersumpah bahwa tidak ada sangkut pautnya dengan Bu Amira. Saya juga baru mengetahui kabar ini tadi malam. Saya minta maaf bos." Bram melepaskan cengkramannya dari kerah Liu. Lalu menghempaskan diri ke sofa.

"Saya tidak mau tahu. Pokoknya cari tahu tentang putri saya dan tolong bawa dia kembali bersama saya." Liu mengangguk lalu pamit undur diri.