bagian sembilan : 9

325 50 2
                                    

sedih deh liat vote nya~
.

"ninie..."

lisa memanggil jennie pelan. jennie menoleh, lalu tersenyum lembut.

"kenapa popoo?"

lisa menggeleng, lalu menggengam tangan jennie pelan.

"keluar boleh?"

jennie tersenyum kecil, mengelus rambut lisa lalu berkata.

"hmmm.. bagaimana ya.."

cklek

taehyung masuk dengan banyak tas belanjaan ditangan nya. wajah nya terlihat sangat tertekan.

"hei pendek, bantu aku"

jennie mendengus lalu berdiri membantu membawakan tas belanjaan itu.

"omo.. untuk apa semua coklat ini??dan boneka?"

taehyung yang baru mendudukan diri di sofa tersenyum tipis. lalu melirik lisa teduh.

"untuk adik ku"

jennie menaikan alis nya, lalu kembali menghampiri lisa.

"popoo ya, ayo makan coklat nya"

"hei pendek! itu untuk adik ku!"

jennie melirik nya julid, lalu memeletkan lidah nya.

"berisik cengeng, lisa bahkan tidak protes sama sekali!"

lisa tertawa kecil mendengar pertengkaran kakak nya dan teman nya.

"ninie ya, aku mau yang berbentuk kucing..

dan cerita tentang mu dan rosie.."

.

flashback

"dasar kurus!"

tawa sekumpulan anak perempuan itu terdengar. rosè kecil yang berada di tengah tengah lingkaran itu mengigit bibir nya.

air mata nya sudah berlinang, tapi ucapan ucapan jahat masih terdengar.

"hei bodoh! minggir, aku mau lewat!"

ucap gadis bermata kucing dengan angkuh. sekumpulan perempuan itu menatap nya sebal.

"jennie kim yang sombong!"

teriak salah satu dari mereka. jennie melirik nya tajam, lalu menjambak rambut gadis itu.

"berisik miskin!"

saat sedang sibuk menjambak gadis itu, jennie melirik ke arah rosè yang sedang menatap nya kagum.

jennie melepas jambakan nya lalu bertanya.

"kalian apa kan gadis itu?"

"bukan urusan mu sombong!! aduh rambutku.."

jennie berdecak, lalu menarik pergelangan tangan rosè untuk berdiri.

"ayo pergi, disini tempat pecundang"

.

"terimakasih.. eum.."

jennie mendengus, lalu meninggalkan rosè begitu saja.

"jennie.."

lanjut rosè pelan tidak terdengar.

.

lisa hanya mengangguk angguk kan kepala nya mendengarkan cerita jennie.

tiba tiba darah mengalir dari hidung nya, kepala nya juga terasa sangat amat sakit.

"AKHH"

lisa memukul kepala nya agar rasa sakit nya hilang. jennie membulatkan mata nya sambil memencet tombol panggilan dokter.

taehyung merebahkan tubuh lisa sambil mengambil tisu untuk membersihkan darah mimisan.

"MANA DOKTER NYA?!!"

teriakan taehyung sangat pas dengan para dokter dan suster yang berbondong bondong masuk.

"maaf, mohon tunggu diluar.."

.

"kami harus segera melakukan kemoterapi jika tidak, keadaan pasien akan makin memburuk.."

taehyung mengangguk, lalu keluar dengan kertas hasil pemeriksaan lisa.

jennie sedang tersedu sedu di kursi tunggu. wajah nya terlihat membengkak, belum lagi sekumpulan tisu di samping nya.

suara derap langkah cepat membuat taehyung menoleh, rosè datang dengan keringat yang mengucur.

"lisa gimana?!"

tanya nya dengan nafas yang tersenggal senggal. jennie makin histeris dan taehyung hanya bisa menghela nafas, lalu memberikan kertas pemeriksaan lisa.

rosè membaca nya cepat dengan tergesa gesa. bola mata nya terlihat bergerak cepat, pancaran ke khawatiran tidak dapat di elak.

perlahan air mata rosè terjatuh satu persatu. badan nya meluruh ke lantai bersama isak tangis.

menoleh ke arah taehyung lalu histeris.

"APA MAKSUD NYA 3 BULAN LAGI??!!!!"

"KAU JANJI MENJAGA NYA!!"

rosè mengguncang kerah taehyung. lalu meluruh kembali, jennie menghampiri nya lalu memeluk nya.

menguatkan satu sama lain, tanpa sadar air mata taehyung berjatuhan.












































guys jujur sedih bgt, ayo pencet vote nyaaa~
saya coba buat bikin lanjutan yang lebih menarik, jadi mohon dukungan nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

smile on her faceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang