bagian empat : 4

542 67 2
                                    

  pagi jam 08.00 pintu rumah ku di ketuk pelan beberapa kali. saat kubuka pintu, lelaki tinggi dengan pakaian serba hitam berdiri di depan ku. tatapan nya sangat dingin, ku tak bisa liat jelas wajah nya.

  "ada perlu apa ya?"

  tanya ku santai dengan wajah bingung. laki laki tersebut terlihat mengintip ke dalam. lalu menghela nafas.

  "apa... lisa ada disini?"

  ku mengernyitkan dahi. siapa orang ini sebenarnya? ku berdehem sejenak lalu melipat tangan di depan dadaku.

  "kamu ini siapa?"

  laki laki tersebut terdiam beberapa saat lalu menatapku. tatapan yang terlihat lelah dan penat.

  "saya kakak kandung nya"

  ku terkejut untuk beberapa saat. lisa punya kakak? atau laki laki didepan ku hanya mencoba membohongiku?

  "ada bukti kalo kamu kakak nya lisa?"

  laki laki tadi mengeluarkan dompetnya. lalu menunjukan foto lusuh yang berada di dalam dompet itu. anak perempuan dengan anak laki laki yang terlihat sedang berpegangan tangan sambil tersenyum lebar.

  itu memang benar benar lisa. ku tahu dari senyuman nya, walau disitu ia tidak menggunakan poni. senyum tipis ku mengembang, lalu mengangguk.

  "lisa ada disini, tapi kamu ga boleh bawa dia."

  suara ku keluar beberapa saat ketika laki laki itu memasukan kembali dompet nya ke dalam saku celananya. ia tersenyum lalu mengangguk.

  "tak apa, saya hanya ingin melihat lalice.."

  ku persilahkan ia masuk dan duduk di ruang tamu. bertepatan dengan ibu ku yang keluar kamar.

  "siapa itu sayang?"

  ibu ku bertanya sambil merapihkan ikatan rambutnya. seperti nya ia akan pergi berbelanja.

  "kakak nya lisa bu.."

  ibu ku mengangguk lalu pergi setelah berkata ia akan pulang sore.

  ku bawakan jus jeruk di nampan kehadapan nya. ia berucap terimakasih lalu meminum nya. ku duduk di depan nya sambil berfikir fikir, haruskah ku pertemukan dia dengan lisa?

  hingga beberapa saat kemudian suara derap langkah terdengar. lisa berjalan menghampiri ku, lalu tertegun melihat laki laki didepan ku.

  laki laki didepan ku langsung berdiri, ku ikut berdiri juga. keadaan menegangkan beberapa saat berhenti saat laki laki itu memeluk lisa erat.

  "lalice.. adik ku.."

  lisa memeluk laki laki itu tak kalah erat. ia menangis lumayan keras sambil sesunggukan.

  "kakak.. kakak.."

  lisa terus meracau memanggil kakak. aku tersenyum, lisa terlihat sangat bahagia.

  "lalice.. apa kabar ibu?"

  lisa terdiam dan badan nya mulai melemas, ku tahan tubuh nya. laki laki tersebut panik dan ikut menahan lisa.

  "kamu... ga tau tentang ibu nya lisa ya?"

  laki laki tersebut menatap ku bingung. ku tatap lisa di pelukan ku, lisa terdiam.

  "ibu jaga kamu dengan baik kan lalice?"

  entah mengapa ku rasakan amarah yang meluap. ku peluk lisa erat sambil menatap nya tajam.

  "tidak pernah ku lihat seorang ibu menjambak dan melempari anak nya sambil berteriak selama hidup ku.."

  laki laki tersebut menatap ku heran.






























  "kecuali ibu lisa..."

halo haloo, makasih buat dua orang yang sudah vote<3
buat yang belum, ayo di pencet

smile on her faceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang