≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪Sunghoon lagi gibah bareng haechan sama renjun. Sebenarnya bukan gibah hanya menganalisis kelakuan manusia yang berada disekolah ini.
"hah? asli demi apa??"
renjun menutup mulut tidak percaya."iyaaaa jun, beneran"
haechan mengangguk, menandakan bahwa apa yang dia bilang itu benar adanya."gila sih gue gak nyangka"
sahut sunghoon sambil mencopet snack nya haechan.pembahasan mereka sebenarnya tidak bermutu, haechan memberi tau bahwa kucing kesayangannya yang sering bermain dengan sunghoon dan renjun kalo mereka main kerumahnya, menikah dengan kucing kampung yang sangat buluk, dan lagi warnanya hitam. Haechan kan jadi murka sama tuh kucing! Bisa-bisa keturunannya rusak. Mana dia udah jaga kucingnya seperti malika :(
padahal dia pengen nyomblangin sama kucing mas crushnya, sekalian pdkt sih.
"gue ngantuk njir"
sunghoon dari tadi udah nguap, kasian tadi malam ngegembel main ml push rank sampe pagi walaupun noob tapi gapapa itu sebuah usaha."ke uks sana, ntar gue bilang lo sakit"
"emang lo bestai gue ren, makasih ya. Gue mau tidur dulu, bay!"
sunghoon segera bangkit dari duduknya dan menuju uks.
saat hendak sampai didepan uks, dikejauhan dia melihat jihoon dan jeno membopong tubuh jay, dan wajahnya terlihat sangat tidak baik-baik saja.
Sunghoon buru-buru masuk kedalam uks, entar gagal acara tidurnya.berbaring dikasur paling ujung, tirai ditutup. Sunghoon akan memulai tidur cantiknya.
"sakit bego, yang ikhlas dong kalo bantuin!"
"haduh, masalahnya nih ya LO BERAT JARJIT!"
dengan tidak sopan jihoon dan jeno melempar jay begitu saja ke atas kasur uks.
"nih, obatin sendiri jangan manja"
setelah memberikan kotak obat-obatan, 2j keluar uks, mereka mau ngapelin pacarnya.
"sialan tu orang"
sunghoon dari tadi gak bisa tidur, berisik soalnya.
"ini gimana? ribet banget"
dari tadi jay misuh-misuh gak bisa buka kotak obat tersebut.
sunghoon langsung saja turun dari kasur dan membuka tirai pelindung.
"KOK LO ADA DISINI? NGIKUTIN GUE YA LO??? NGAKU!!"
"ih! Sembarangan gue kesini tadi rencananya mau bolos tapi gara-gara lo berisik jadi gak bisa!"
"Oh kirain"
"lo gak marah gue bolos?" sunghoon nanya, soalnya jay ini dimana pun ketemu sunghoon pasti ngomel.
"ngapain gue marah? buang-buang waktu aja"
"sini gue bukain" sunghoon merampas kotak obat dari tangan ketua osis galak.
"nih udah"
"obatin"
"hah?"
"obatin gue, park sunghoon atau lo mau poin lo gue tambah?"
"tsk! iya-iya gue obatin"
"sini deketan"
wajahnya dan wajah jay sangat dekat, ini kalo ada jihoon udah didorong tuh kepala sunghoon biar ada adegan kiss.
sunghoon meringis, saat mengobati luka dipelipis kiri jay, tanpa sadar sunghoon nangis.
"eh?? lo kenapa nangis???"
"ini...pasti perih kan? —hikss.."
"enggak, ini gue yang sakit sunghoon bukan lo, kenapa jadi lo yang nangis"
"tapi hikss tapii tapiii ini tuh sakit hikss"
"yaelah cengeng banget lo"
selesai sunghoon mengobati lukanya, masih sambil nangis. jay menyuruh sunghoon duduk disampingnya.
"kenapa bisa luka-luka gitu?"
"berantem"
"kok?? lo tuh ketos jay malah berantem, katanya mau jadi contoh buat semuanya tapi lo sendiri aja gini"
jay membekap mulut sunghoon agar berhenti berbicara.
"jahat! Malah dibekep"
"lo berisik"
"oh iya" sunghoon mengeluarkan plester luka dari saku celananya, sunghoon emang selalu bawa plester luka soalnya dia sering kejodot pintu kelas.
"okeee udah"
sunghoon memasangkan plester bergambar hello Kitty tepat dipelipis kiri jay.
Jay pengen marah, apa kata temen-temennya kalo dia pake plester hello kitty. Tapi gak jadi pas liat muka sunghoon yang memerah abis nangis.
≫ ──── ≪•◦ ❈ ◦•≫ ──── ≪
KAMU SEDANG MEMBACA
enemy ೃjayhoon
Short Story(𝖓) a 𝙟𝙖𝙮𝙝𝙤𝙤𝙣 alternativ universe ia berpikir bahwa seseorang yang selalu diceritakan, adalah dirinya. ©sahixxjy