7. Pulang (end)

266 45 20
                                    

Mau kasih warning aja, hehe.

Selamat membaca ^^

Kantung plastik berisi buah-buahan kesukaan Zhehan sudah berada ditangan Gong Jun. Sebelum ia datang ke rumah sakit, ia menyempatkan diri datang ke supermarket untuk sekedar membawakan Zhehan makanan yang lebih bergizi agar kekasihnya –sebut saja begitu cepat pulih kembali. Semenjak dua hari setelah Gong Jun jujur tentang perasaannya, sejak itu pula mereka berdua memulai hubungan. Tentunya atas restu Mama.

Restu orang tua Gong Jun? Tenang, serahkan semuanya kepada si bongsor.

Saat hendak Gong Jun membuka pintu, ia mendengar rintihan kesakitan dari dalam kamar inap Zhehan. Panik, Gong Jun langsung masuk dan melihat tubuh lelaki itu sedikit meringkuk. Dengan sembarang ia menaruh plastik belanjaannya di atas sofa dan mendekati Zhehan dengan panik.

"Han? Hei, lo kenapa? Apa yang sakit?" Gong Jun berusaha memegang tangan Zhehan. Menggenggamnya dengan erat seraya gemetar.

"Sakit, Julian..." Zhehan merintih, entah kenapa kepalanya terasa berputar kencang disertai dengan nyeri di bagian punggung dan dada. Jujur, rasa sakit ini sedikit naik tingkat sejak setelah ia bangun.

Buru-buru Gong Jun menekan tombol nurse call, namun belum ada satupun perawat yang datang. Itu membuat kekalutannya bertambah seiring ringisan Zhehan yang semakin keras.

"Gue panggil dokter dulu, oke? Sabar ya sayang." Gong Jun tergesa keluar kamar, mencari perawat atau dokter yang bisa ia jadikan penolong untuk kekasihnya. Baru saja melangkah menuju ruang dokter yang biasa mengecek Zhehan, mereka tanpa sengaja bertemu di lorong, membuat Gong Jun sedikit bernafas lega.

"Dok! Tolong, tolongin Zaidan. Di..dia kesakitan, Dok!" Gong Jun berkata seraya tergagap. Dokter itu pun terkejut dan lantas mengangguk. Mereka langsung bergegas menuju kamar Zhehan bersama beberapa perawat yang memang telah mendengar panggilan dari kamar Zhehan tadi.

Saat Gong Jun hendak ikut masuk ke dalam kamar, seorang perawat menahan Gong Jun untuk tetap di luar.

"Mohon maaf, Mas. Tunggu Dokter selesai memeriksa pasien, baru setelah itu Mas bisa masuk." Perawat itu berkata sesopan dan setenang mungkin agar kepanikan Gong Jun sedikit mereda. Namun, bagaimana ia bisa tenang jika kekasihnya sedang kesakitan di dalam?

Setelah perawat tersebut masuk, Gong Jun duduk di kursi tunggu. Segera ia mengambil ponselnya dan menelepon seseorang di sana.

"Mama, Zehan kesakitan. Julian takut, Ma." Gong Jun berkata dengan gemetar. Orang di seberang telepon pun tak kalah paniknya seperti dirinya.

"Sakit? Iya iya, Mama balik lagi ke rumah sakit. Kamu jagain Hanhan ya, Julian." Sambungan telepon langsung tertutup. Gong Jun kini bersandar di kursi tunggu. Sesekali menengok ke arah pintu kamar yang belum menunjukkan tanda-tanda keluarnya orang. Sejenak ia mengatur napas dan memejamkan mata. Meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Iya, Gong Jun percaya kekasihnya itu kuat. Ia sangat yakin itu!

Saat Gong Jun mengusap wajahnya dengan kasar, Dokter keluar bersama para perawat. Mereka membubarkan diri dan menyisakan Gong Jun dan Dokter. Situasi seperti ini sangat menegangkan, terlebih bagi Gong Jun. Ia bangkit dan mendekati Dokter muda nan cantik itu.

"Dokter, gimana keadaan Zaidan? Dia nggak apa-apa kan, Dok?" Wajah khawatir tercetak jelas pada diri Gong Jun. Dokter hanya tersenyum kecil.

Pulang | JUNZHE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang