Zhang Zhehan, seorang lelaki yang mendeklarasikan dirinya sebagai sahabat sejatinya Gong Jun. Itu semua berawal dari si culun Gong Jun yang masih duduk di bangku SMP. Dengan seragam yang longgar serta kacamata bulat yang bertengger pada hidung mancungnya. Tipikal murid yang menjadi sasaran empuk bagi para jagoannya sekolah yang sering melakukan kegiatan 'pemaksaan'.
Pada saat itu, Gong Jun hendak jajan di kantin sekolah selayaknya manusia pada umumnya. Namun, saat di jalan menuju kantin, ia di cegat oleh empat anak kelas sembilan yang berbadan cukup tinggi dan gemuk sedang nongkrong di pinggiran jalan menuju kantin. Seperti kisah-kisah perundungan, Gong Jun dipalak. Tetapi, sekonyong-konyong batu melesat tepat mengenai kepala salah satu anak yang paling tinggi. Wajah bringas itu pun menengok ke belakang dan mendapati seorang anak lelaki, meledek mereka seraya menepuk-nepuk bokongnya. Dan anak lelaki itu di kejar sampai ke belakang sekolah. Melihat hal tersebut, Gong Jun berdoa dalam hati agar leher anak lelaki itu selamat.
Kebetulan yang tidak disangka-sangka berikutnya adalah Gong Jun dan anak itu satu kelas. Akhirnya mereka berkenalan dan menjadi kawan. Semenjak kejadian itu, Gong Jun dan Zhehan berteman. Keduanya mirip seperti amplop dan perangko. Menempel kemana-mana dan selalu berdua. Bahkan, Gong Jun selalu mengikuti Zhehan sampai-sampai ia juga ikut ekstrakurikuler basket yang ada di sekolahnya yang berakhir dengan kaki Gong Jun cidera dan keluar dari ekskul basket lalu berpindah ke ekskul bulu tangkis.
Persahabatan mereka berlanjut sampai SMA. Gong Jun saat itu mulai melepaskan kacamata dan menggunakan lensa kontak atas anjuran kedua orang tuanya. Dan Gong Jun menurut. Awalnya Zhehan mengejek Gong Jun karena Gong Jun tampak berbeda saat melepas kacamata. Namun, siapa sangka, dari saat itu pula Zhehan merasakan ada yang berbeda pada dirinya. Khususnya perasaan.
Puncaknya pada saat mereka melakukan study tour. Gong Jun dan Zhehan tergabung dalam satu kelompok yang otomatis juga satu kamar. Satu kelompok tersebut terdiri dari 4 orang dan satu kamar terdiri dari dua kasur. Yang otomatis diiyakan oleh Gong Jun untuk bergabung dengan dua anak lainnya dan berakhir dengan tidur satu ranjang dengan Zhehan.
Zhehan pada saat itu yang sudah mulai perlahan menerima dirinya, tidur satu ranjang dengan orang yang ia sukai, membuat dirinya tidak bisa tertidur sepanjang malam. Dan berakhir dengan lemas selama sisa perjalanan study tour.
Saat akan menginjak bangku kuliah, Zhehan sudah memilih untuk tidak kuliah. Keuangan keluarganya pada saat itu tidaklah cukup untuk membiayai kuliahnya. Apalagi ayahnya meninggal di saat-saat ia sedang pusing dan bingung memilih fakultas apa. Dan akhirnya, Zhehan memutuskan membantu ibunya yang berjualan roti dan mengurus ladang bunga matahari untuk nantinya dijual kepada para pemasok bunga hias. Hasilnya tidak banyak memang, namun Zhehan senang melakukannya, jadi ia dengan senang hati dan tidak menyesali pilihannya.
Kembali lagi pada masa sekarang, Zhehan memarkirkan motornya di samping kanan bangku taman, ia membuka helm dan lalu merapihkan rambutnya yang sedikit memanjang. Ia turun dari motornya dan menepuk pundak Gong Jun.
"Jul?" panggil Zhehan, lelaki di depannya terlihat sedikit berjengit, lalu berbalik menatap terkejut pada Zhehan.
"Lo kok bisa tiba-tiba muncul? Dateng dari mana?" Gong Jun menengok kesana-kemari, mencari jejak-jejak kedatangan Zhehan yang terlalu mendadak seperti hantu.
Karena kesal, Zhehan langsung mencubit pinggang Gong Jun sehingga sang empunya berteriak mengaduh kesakitan. Kalau Gong Jun boleh jujur, cubitan Zhehan adalah hal yang mengerikan dan sangat ia hindari dalam hidupnya setelah kutukan orang tua. Karena dengan satu cubitan saja, itu sudah mampu membuat kulit lebam. Kekuatan Zhang Zhehan memang bukan main. Dulu sewaktu sekolah, pernah ada yang menjadi korban cubitan Zhehan karena pernah menggodanya memakai sunblock. Dan berakhir dengan berbaring di UKS beserta kompresan yang di bagian lengan dan pinggang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang | JUNZHE ✔️
FanfictionLokal AU JUNZHE. Kepulangan Gong Jun ke kampung halaman kali ini berbeda dari sebelumnya. Karena kepulangannya kali ini, membawanya kepada sebuah fakta yang ia tidak pernah tahu selama ini. "Tapi kenapa harus gue, Han? Lo jadi bikin gue merasa... K...