18.

13.9K 361 9
                                    

beberapa hari kemudian Sherlen sudah kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya yang semakin menumpuk saja.

Sherlen sedang memfoto copy beberapa dokumen yang harus disiapkan karena sebentar lagi mereka akan rapat.

saat Sherlen sedang memfoto copy berkas-berkas itu,ada 2 karyawan yang berjalan ke arah ya sembari membawa secup teh panas.

"loh" panggil orang itu tapi Sherlen tidak mau menengoknya karena dia tidak merasa dipanggil meskipun diruangan ini hanya ada mereka bertiga.

"woy Lo budeg ya?"ucap teman dari perempuan yang memanggil Sherlen pertama kali.

tapi Sherlen tetap diam dan terus melanjutkan aktivitasnya yaitu memfoto copy berkas-berkas ini.

"Woy loh budeg banget ya ternyata"ucal perempuan dengan rambut sepinggang dan baju berwarna navy dan rok berwarna putih.

"kalian panggil gua?"tanya Sherlen sembari membereskan berkas berkasnya yang sudah selesai.

"iya gua panggil loh,loh budeg ya ternyata"ucap orang itu.

"gua bukannya budeg tapi loh sama temen loh manggil orang ga pake nama meskipun gua sendiri disini tapi tetep aja harus sopan,paham loh?".

"idih ngapain gua sopan sama loh"ucap orang itu.

"terserah loh"ucap Sherlen kemudian ia pergi dari sana namun saat ia ingin berjalan tangannya ditahan oleh salah satu orang itu.

"apa sih"dengan kasar Sherlen melepaskan cekalan ditangannya dan menghadap ke arah mereka berdua.

"loh ada hubungan apa sama pak Revan?"tanya salah satu orang itu.

"gua ga ada hubungan apa apa sama pak Revan"ucap Sherlen dengan santai.

"kalau ga ada hubungan apa apa kenapa kemarin pak Revan pegang tangan loh dan kalian jalan bareng ke luar kantor?"tanya perempuan yang ada disebelahnya.

"iya kenapa kalian kemarin pegangan tangan keluar kantor"ucap teman yang disebelah nya.

"cum-

"kalian pada ngapain ngumpul disini?"ucap seseorang yang baru saja datang dan itu adalah Riana,ia datang untuk menemui Sherlen dan tanpa sengaja ia mendengar keributan ini.

"bukan urusan loh"ucap perempuan yang bername tag Sara itu.

"jelas urusan gua karena kalian ganggu sahabat gua,sama aja kayak kalian ganggu gua"ucap Riana sembari bersedekap dada.

"idih sok care banget"ucap sara itu.

"gua bukannya sok care ya tapi gua emang ga suka kalau sahabat gua diginiin ga kyk kalian yang suka nusuk dari belakang"ucap Riana membuat kedua orang itu terdiam.

"loh sara adibana kemarin gua lihat loh sama pacar dia,dan loh fara kemarin gua lihat loh jalan sama bokapnya si sara di mall tuh"ucap Riana membuat kedua orang itu saling menatap.

"bener yang dia bilang far?"ucap sara kepada temannya Fara.

"ini ga seperti yang loh pikir dan kenapa loh jalan sama pacar gua"ucap Fara membela diri.

"gara gara Loh fara nyokap bokap gua ribut dan masalah Eza itu dia yang ngajak gua buat nemenin cari hadiah buat loh dan loh malah..ah gua kecewa sama loh"ucap sara kemudian ia pergi meninggalkan fara.

"pergi yuk gua laper nih"ucap Riana kepada Sherlen kemudian mereka pun pergi meninggalkan tempat itu.

👋

"na kok loh tau sih soal mereka"ucap Sherlen sembari meminum Thai tea nya.

"beberapa hari lalu gua ga sengaja liat sara pergi bareng doi nya si gara,dan kemarin pas pulang gua mau ke mall gua lihat Fara sama om om gitu dan pas gua perhatiin lagi dia mirip bokapnya si fara karena beberapa bulan lalu si sara pernah dijemput sama bokapnya,jadi lumayan hafal muka bapaknya"ucap Riana santai sambil meminum jus alpukat kesukaannya itu.

You're my mine[End✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang