Chapter 8 : Learn to know you

1K 86 49
                                    

Sepulang dari rumah orang tuanya yeobeen sangat senang dan dalam suasana hati yang baik karna dari tadi dia tersenyum wajar saja dia putri satu satunya.

Mereka sudah duduk berdua untuk makan malam dengan berbagai menu yang ada diatas meja

 dengan berbagai hidangan yang begitu menggugah selera tampaknya dua insan ini sudah mulai mencair,jongki memperhatikan hidangan udang yang ada di sebelah yeobeen berniat untuk mengambilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




dengan berbagai hidangan yang begitu menggugah selera tampaknya dua insan ini sudah mulai mencair,jongki memperhatikan hidangan udang yang ada di sebelah yeobeen berniat untuk mengambilnya.


"Kau mau?"Ucap yeobeen
"Ya,dan kupikir aku harus meminta izinmu dulu"
"Apa saat kau melepaskan piyama ku waktu itu kau meminta izin?"
"Aissssh tidak boleh membawa masalah ranjang dimeja makan"

Yeobeen memajukan bibirnya mengejek jongki yang sedang melihatnya dengan tatapan kesal
"Ini ambilah" yeobeen menggeser piring udang itu mendekati jongki

"Aku akan makan sedikit walaupun tidak bisa""Apa?kau alergi?"tanya yeobeen"Hmmm dokter tidak mengizinkannya karna kulitku akan penuh ruam tapi aku punya obatnya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan makan sedikit walaupun tidak bisa"
"Apa?kau alergi?"tanya yeobeen
"Hmmm dokter tidak mengizinkannya karna kulitku akan penuh ruam tapi aku punya obatnya"

Yeobeen menarik dengan cepat piring udang yang ada dihadapan jongki dan jongki melihatnya dengan heran dan bingung apa yang membuat wanita ini menarik hidangan itu.

"Waeyo?"
"Apa kau ingin mati cepat?tidak boleh"
"Sedikit saja,tunggu kenapa kau tiba tiba begitu perhatian?"jongki tersenyum melirik yeobeen
"Mwo???aku?hahaaa tidak aku cuma tidak mau menjadi janda di umur muda"

Jongki masih tertawa dihadapan yeobeen karna mendengar perkataan wanita itu
"Mengaku saja jika kau takut kehilangan ku yeobeen"


Tiba tiba terlintas pikiran untuk menggoda jongki
"Ah bukan takut aku berpikir mungkin bisa menikah lagi jika kau tiada"
"Jangan macam macam tidak ada pria yang boleh menyentuh wanitaku" ekspresi jongki mulai berubah

"Kalau begitu jangan keras kepala dan makan menu yang lain" yeoben berpura pura cuek dan menahan tawanya dalam hati melihat seorang song jongki bak anak TK yang diam ketika dimarahi ibunya.

Setelah semua aktivitas telah selesai pasangan suami istri ini akan segera tidur diranjang mereka tentunya tapi jongki masih menatap yeobeen yang masih sibuk dengan perawatan muka yang dia gunakan.

You are My obsesionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang