H E B O H

29 1 0
                                    

"Hubungan persahabatan lebih kuat
daripada hubungan percintaan."
~Dhea Alviana~

Pagi ini, sekolah dihebohkan dengan Lintang yang datang ke sekolah bersama Zia. Murid-murid perempuan mulai membicarakan mereka berdua. Ada yang mendukung kedekatan Lintang dan Zia, banyak juga yang tak suka. Kebanyak adalah fans lintang yang tidak suka kedekatan Lintang dengan Zia.

"Zi, serius lo barengan sama si Lintang?" Tanya Dhea saat Zia sudah sampai di kelasnya.

"Yap." Balas Zia dengan senyum merekah.

"Kesambet apa Lintang sampe mau boncengin lo?" Tanya Siska heran.

"Mulut lo kok lemes banget sih? Ya mau lah Lintang boncengin cewek secantik gua." Jawab Zia begitu percaya diri.

"Nggak percaya gua kalau Lintang dengan suka rela boncengin lo." Kata Dhea.

Zia menyengir lebar. "Lebih tepatnya gua paksa dulu baru mau dia."

"Yee dasar. Udah gua duga mah." Siska menoyor kepala Zia.

"Rambut gua berantakan hey!"

***

"Seriusan lo berangkat sekolah sama Zia?" Tanya Gavin heboh.

"Biasa aja kali!" Lintang mendengus kesal. Kenapa semuanya pada heboh saat Lintang boncengan sama Zia ke sekolah?

"Ya aneh aja gitu. Apalagi kalian sebelum ini nggak ada kedekatan sama sekali." Sahut Andra.

"Deket. Rumah kita aja deket." Balas Lintang kemudian menelungkupkan kepalanya dalam lipatan tangan. Semalam ia tidur jam 3 pagi karena keasikan main game.

Tapi dengan santainya Zia ke rumah Lintang jam 5 pagi untuk meminta diboncengin ke sekolah. Kalau bukan tetangganya, udah Lintang buang Zia ke rawa-rawa. Kalau bukan karena Merisa sangat menyayangi Zia, udah Lintang karungin Zia kemudian dilempar ke laut biar mampus. Begitulah ceritanya kedua insan tersebut bisa berangkat ke sekolah bersama.

"Ck, bukan deket itu maksud gua dodol!" Ujar Andra.

"Lah tidur nih anak. Bentar lagi pak botak masuk mampus!" Kata Gavin.

"Dahlah, bodo mamat gua bodo mamat!" Andra mengikuti Lintang yang sudah tidur. Melihat kedua temannya yang sudah tertidur, Gavin melongo di tempatnya.

"Temen laknat! Nggak ada niatan kali ya ke sekolah?" Kata Gavin begitu pelan. Memang di antara mereka bertiga, hanya Gavinlah yang paling rajin dan pinter.

Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi. Tapi Zia tidak ada niatan ke kantin bersama teman-temannya. Perempuan itu malah berjalan ke kelas XII IPS 2, kelas Lintang.

"Eh Lintang masih di dalam?" Tanya Zia pada siswi cupu yang baru saja keluar dari kelas.

"Ada Zia. Lintang tidur dari jam pertama." Jawabnya sedikit gugup. Setelah mengucapkan terima kasih, Zia berjalan memasuki kelas Lintang.

"Lintang~" Panggil Zia dengan berirama seperti biasanya.

Zia berjalan ke meja paling pojok. Dimana Lintang, Andra, dan Gavin yang tidur di atas meja. Senyuman Zia merekah saat melihat Lintang tertidur nyenyak.

"Ganteng banget." Batinnya tanpa sadar.

"Eh ngapa gua malah muji si Lintang sih?" Zia menimpuk pelan bibirnya.

Love You Kang GhostingWhere stories live. Discover now