Masalah yang akan datang

19 4 1
                                    

“Ilham tolong!!! Santi sesek napas, asmanya kambuh”

Ilham terkejut, dan langsung berdiri menghampiri Santi dan Maya. Wahyupun juga terlihat khawatir.

“Tolong cariin obatnya di meja dia cepetan!!!”perintah Maya.

Maya menidurkan Santi di pangkuan pahanya, Ilham berusaha mengipasinya agar tidak kepanasan dan Wahyu dengan cepat mencari obat Santi.

“Buruan Napa!”
“Iya sabar lagi gue cari”
“Lu bisa cepet ga sih jadi cowok? Lelet amat!”

Wahyu menemukan obat yang dicarinya, dan langsung bergegas memberikannya kepada Santi. Dengan cepat Santi meraih dan langsung menggunakannya. Ilham hanya masih terdiam melihat napas Santi yang terlihat sangat terengah-engah.

Semprot demi semprot, hirup demi hirup terus dilakukan Santi hingga napasnya mulai kembali normal. Huh, Ilham cukup lega melihatnya, tetapi Santi sepertinya sangat kelelahan hingga tubuhnya basah dipenuhi oleh keringat, Ilham langsung membaringkan tubuhnya dilantai, berusaha menghirup udara segar di ruangan.

“Untung banget tadi gue beli makanan yang banyak, kita bisa bertahan beberapa hari jika menghemat makanan yang ada” Ucap Wahyu.

“Tapi kita ga bakal disini terus dong? Kita bisa mati kalo cuman diem disini doang” balas Maya.

“Iya gue tau, tapi setidaknya lu mikir juga lah, kalo kita nerobos keluar yang ada cerita kita tamat, men! Jangan gegabah lah. Lu liat Santi, kita harus tenang dulu.”

“Iya ngerti kok ngerti, gue gamau mati sekarang”

“Sumpah ya, kalian mending tahan omongan kalian dulu deh. Kasih Santi ketenangan dulu, kita juga harus punya rencana ga asal keluar nerobos gitu aja” Kataku berusaha untuk menenangkan mereka.

“Udah dong kalian, jangan ribut. Berisik tau” kata Santi.

Santi pun akhirnya dapat duduk dengan dibantu oleh Maya, kami duduk melingkar memikirkan sebuah cara untuk dapat keluar mencari bantuan.

Kami sangat lega melihat Santi sudah agak membaik, kami memandangi wajahnya dan bersumpah dalam diri kami untuk tidak akan membiarkan Santi terluka.

“Kalo diliat dari sisa jajanan yang kita beli tadi, kita masih bisa stay disini sampe 2 hari kedepan, selama itu juga kita harus bisa nemuin solusi buat kita keluar dari sini dan nentuin kemana tujuan kita kalo udah diluar”

“Malam ini kita harus istirahat, gausah peduliin suara berisik diluar. Mereka gaakan bisa masuk kedalam. Kita bagi shift jaga sampe pagi, masing-masing dari kita bergantian setiap satu jam oke?” Sambung Ilham.

“Sejak kapan lo jadi pemimpin disini?” Ketus Maya.

“Barusan, gue mendeklarasikan diri sebagai pemimpin. Udah lu nurut aja, gue gabakal biarin kita kenapa-napa.”

“gue yang jaga pertama, satu jam kemudian lu Maya, abis itu Wahyu. Kita gantian sampe matahari terbit, Santi gausah maksain diri lebih baik istirahat ok?”.

“Ok, Siap!” Sahut mereka bersamaan.

20Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang