KETEMU!!

7 1 0
                                    

2 hari sudah Maya dan Wahyu menumpang tidur di rumah Pakde, mereka mulai merasa nyaman dan melupakan kedua temannya yang entah sedang apa dan dimana mereka.

"Pakde, besok pagi kami izin pamit ya. Kami gaenak terus mengganggu dan nyusahin disini."

"Kami juga mau nerus lanjut cari kawan kami, saya sangat yakin mereka masih selamat dan ada disuatu tempat!"

Pembicaraan mereka membuat keluarga itu hanya terdiam dan saling memegang erat tangannya satu sama lain. Pakde dan Bude hanya saling menatap tanpa berbicara.

"Mm.., apa Pakde dan keluarga mau ikut kami?"

"Ndak usah le, kami sudah nyaman disini, mau bagaimanapun ini rumah kami. Kalian benar benar yakin ingin pergi?"

Mereka berdua hanya saling menatap, tak mampu menjawab pertanyaan itu.

"Semoga kalian menemukan kawan kalian, dan kalau memang Distrik itu ada tolong jemput kami ya le."

Maya dan Wahyu mengangguk, mereka saling bersalaman dan berpamitan, keluarga itu cukup baik memberikan bekal kepada mereka berdua untuk meneruskan perjalanan.

Meninggalkan keluarga itu jelas memunculkan luka dan rasa bersalah diantara keduanya, mereka teringat akan keluarga masing-masing yang tidak tahu bagaimana kabarnya.
.
.
.
.
.
.

Sudah 10KM jauhnya mereka berjalan kaki, tapi tak ada satu tandapun yang menunjukan bahwa ada kehidupan yang normal, keadaan mereka pun kurang baik.

"hufft..., kita istirahat dulu disini. Gue udah gakuat jalan plis...." Maya langsung tersungkur lemas, meluruskan kakinya yang sudah teramat pegal.

"Oke okee, gua coba untuk ngecek sekitar sini. semoga ada yang bisa jadi petunjuk atau apapun yang bisa nguntungin kita."

Wahyu berjalan pelan menelusuri area sekitar, nampaknya mereka memasuki wilayah industri, terlihat dari banyak sekali gedung dan bangunan pabrik yang ada disekitar mereka.

"Ah Shit!, apa gada lagi yang bisa diharapin dari dunia yang udah busuk ini?! ahhh anjing!!!"

Wahyu berusaha mencari sesuatu, ia memasuki sebuah gedung yang terlihat sudah tidak terawat.

ngapain gue masuk? jelas gakan ada yang gue dapet disini

Ia terus melangkah masuk kedalam dengan kewaspadaan yang tinggi. Satu persatu ruangan ia masuki, namun hasil nihil yang didapat. Tak ada apapun yang spesial dari gedung itu, itu bahkan sudah gedung ke-6 yang ia masuki.

YES!!!

Ia mendapatkan jackpot!, kunci mobil lengkap dengan kunci rumah dan dompet. Ia merasa akan dapat tidur nyenyak setelah ini.

GGRRRKK.... SRRKRKK!
.
.
.
TAK.. TAK.. TAKK...
.
.
.
Wahyu merasa dalam bahaya, ia baru menyadari bahwa ada monster di dalam gedung ini. Ia teringat akan Maya yang berada diluar, dengan perasaan cemas ia mulai berlari ke luar ruangan.
.
.
.
.

BRAAAAKKKK!!!!

Wahyu terjatuh karena menabrak monster itu, monster itu langsung berbalik dan menyerang Wahyu.

"ahh ngentottt minggir kontol!!"

Teriakan Wahyu dan suara pertarungan mereka mengundang Monster itu datang lebih banyak, bagaimanapun usaha yang Wahyu keluarkan, monster itu nampaknya tidak dapat kalah dengan mudah.

Hhosshh hosshhh

Keringat Wahyu sudah membasahi seluruh wajah dan tubuhnya, ia berlari sambil terus mencoba menghambat para monster itu untuk mengejarnya.

"MAAAYAAAAAA!!"
.
.
.
.

"Oww Shittt! MAYAAA LU PERGI KEMANAA?!!"

Sungguh bukan sesuatu yang diharapkan olehnya, Maya sudah tidak ada ditempat terakhir Wahyu meninggalkannya.

Tas dan perlengkapan mereka masih ada disana, namun Maya justru menghilang.

Wahyu terus meneriakkan nama Maya dan mencari ke setiap sudut jalanan yang ada.

Nihil, ia tidak mendapatkan apapun. Justru staminanya yang semakin berkurang bahkan ketika Monster itu justru terus bertambah.

Ia terus berlari sambil memencet kunci mobil yang ia temukan. Semakin lama ia berlari, kakinya semakin terasa berat. Para Monster itu pun sudah semakin banyak dan terus mengejar Wahyu.

"Fuckk!! dimana Lo May!!"

ngentott ini mobil juga mana sih, anjing?!
.
.
.
.
Langkah Wahyu semakin pelan, keringat yang keluar dari tubuhnya-pun sudah membuatnya sangat basah.

Ia mulai berpikir bahwa inilah akhir hidupnya, monster yang mengejarnya semakin dekat dan jumlahnya tidak berkurang satupun.

TINNN TINNNN!!

Salah satu mobil bereaksi terhadap kunci yang ia tekan, harapan itu muncul. ia kembali berlari kencang menuju mobil itu. Tapi,

Wahyu melihat siluet dari arah yang berlawanan berlari menuju mobilnya, wujud itu tidak terlihat jelas, hanya sebuah bayangan.

Bayangan itu membuka pintu mobil itu dan masuk kedalamnya. Wahyu terkejut dan ia menjadi merasa ragu untuk berlari kearah mobilnya.

Ia menoleh kebelakang..

"AAAAHH NGENTOTTT!!!"

ia terkejut bahwa monster itu berada dalam jarak yang sangat dekat dengannya, ia langsung mengayunkan kayu yang berada di genggamannya dan langsung berlari menuju mobil itu.

Wahyu langsung masuk kedalam mobil itu dan duduk dikursi pengemudi. Ia berusaha menyalakan mobilnya.

Butuh sekitar 2 menit untuk mobil itu menyala, para monster sudah berada sangat dekat dengan mobilnya.

BRRAKKKKK BRRRAAAKKKK!!!

Wahyu menancap gas mobilnya dengan kecepatan penuh, menabrak seluruh monster yang menghadang di depannya.

"WAHYUUUUU!!!! HUHUHUUU.!!!"

Suara tangisan Maya terdengar dari kursi belakang, Wahyu yang mendengar itu terkejut. ia menengok sebentar kearah belakang dan tersenyum kecil.

"Ha..ha..haa.., anjing lu ya May... syukurlahh." Wahyu menghela napas lega dan sangat merasa bersyukur dalam hatinya. Ia memberhentikan mobil ditepi jalan yang dirasa sudah aman untuknya

Ketika mobil terhenti, Maya langsung beranjak ke kursi depan dan memeluk tubuh Wahyu dengan erat. ia menangis dalam pelukannya.

Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mereka berdua, pada saat itu mereka hanya berpelukan dan menangis bersama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

20Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang