15

199 32 12
                                    

Soobin menggosok matanya berulang kali. Sedari tadi mata dia tak berhenti berair, macam masuk habuk. Dia mengalihkan pandangan ke tepi, cuba mengelak dari bertatapan mata dengan Yeonjun yang sudah siap untuk meninggalkan hospital tersebut.

Taehyun sudah sampai sekitar lima minit lalu dan sekarang pembantunya sedang sibuk memunggah barangan Yeonjun untuk dibawa pulang. Soobin pula sekadar diam di tempatnya.

" Dah siap? " soal Taehyun dan Yeonjun cuma mengangguk sebagai balasan.

Taehyun berbalik memandang Soobin dan menghampirinya dengan senyuman.

" Terima kasih sebab dah jaga kawan saya "

" Sama ii, memang tanggungjawab saya " balas Soobin dengan senyuman yang agak hambar.

" Tae " panggil Yeonjun dan yang dipanggil berpaling.

" Kau tunggu dekat luar dulu, aku ada nak cakap sikit dengan dia " sambungnya.

Taehyun mengangguk faham. Dia mengucapkan terima kasih sekali lagi untuk Soobin dan beredar.

Usai sahaja pemergian Taehyun, suasana bertukar sunyi.

" Soobin "

" Yeonjun "

Mereka bersuara serentak dan kembali diam. Yeonjun menghela nafasnya dan berjalan menghampiri Soobin.

" Soobin-ssi " panggilnya lembut.

" Nae? "

Yeonjun tidak membalas sebaliknya dia memeluk erat tubuh Soobin, sama seperti pagi tadi. Soobin turut membalas pelukan Yeonjun dan mereka berada dalam posisi yang sama cukup lama hingga Soobin merasakan bajunya basah untuk kali kedua.

" Hey, kenapa awak menangis? " soal Soobin sambil memandang Yeonjun, tidak sedar manik jernih turut gugur di pipinya.

" Kau pun sama " balas Yeonjun dan mereka sama ii ketawa pahit.

Diam. Suasana bertukar canggung. Pelukan masih tidak terlerai, Yeonjun masih enggan melepaskan pelukannya.

" Yeonjun "

" Hm? "

" Saya rasa Taehyun dah lama tunggu awak dekat luar " ucap Soobin terpaksa. Seolah olah dia tak sanggup melepaskan pesakit jagaannya kembali ke tempat asal.

" Nanti dulu " Yeonjun masih memeluk Soobin.

1 saat.

2 saat.

3 saat.

Pelukan terlerai.

" Aku pergi dulu, kau jaga diri baik ii " ucap Yeonjun dengan mata yang kembali berkaca. Dia cepat ii meraih bagasi besarnya dan memegang tombol pintu.

" Ya, awak pun. Saya harap keadaan awak semakin baik " balas Soobin bersama linangan air mata.

" Jangan nangis Soobin, kau kena kuat. Kita sama ii kena kuat " ujar Yeonjun, menghapus air mata bekas jururawatnya.

Soobin agak bingung namun memilih untuk mengawal emosi.

Pintu dibuka dan terpampanglah Taehyun yang sedang asyik merenung di koridor.

" Taehyun-ssi "

" Ah, ya. Dah selesai? " Taehyun agak terkejut. Pantas matanya digosok kasar dan mengukir senyum tipis kepada yang menyapa.

Soobin sekadar mengangguk dan memerhatikan tingkah laku Taehyun. Bukan dia tak perasan mata lelaki itu merah.

Seakan akan menangis.

Taehyun meminta diri mewakili Yeonjun dan mereka berdua berpusing, menukar haluan dan takkan berpatah balik lagi. Sebelumnya, Yeonjun sempat berbisik sesuatu kepada Soobin sebelum benar ii melangkah pergi.

Setelah tubuh keduanya hilang di sebalik dinding, Soobin jatuh terjelopok di tepi koridor. Pesanan terakhir Yeonjun sebentar tadi berjaya membuatkan dia sebak untuk kesekian kalinya.

" Maafkan aku untuk apa yang aku buat, aku harap kita dapat jumpa lagi, walaupun hampir mustahil "

[ C ] freeze ⦂ 𝙮𝙚𝙤𝙣𝙗𝙞𝙣Where stories live. Discover now