Part 3
=====
"Are u crazy?? You bring that bitch into your car?? Are out of your mind Ben?" Tanya Violet begitu melihat Ben memakai kan jasnya pada si wanita dan berjalan menuju mobil.
"Shut up, im not ask your permission. And remember you are bitchess too" bentak Ben yang sedang memundurkan kursi kemudinya.
Mau tak mau ia harus memangku si gadis malang, kursi di mobil ini hanya untuk dua penumpang, tak mungkin ia membiarkan violet memangku si gadis, belum apa apa violet sudah memakinya padahal ia lebih rendah dari gadis yang baru ia temui ini.
Violet terlihat terkejut di bentak begitu rupa oleh Benedict, ia tak menyangka Benedict bisa menyamakannya dengan jala*g compang camping pinggir jalan.
"Sementara kau akan ku pangku, tubuhmu cukup kecil mungkin akan muat walaupun sedikit sempit"
"Baik tuan, terima kasih" jawab Aerhyn terbata.
Masih ada tangis di suaranya, ia sangat takut sampai tak berpikir panjang, kalau tadi mobil yang ia hentikan adalah orang jahat yang lebih menyeramkan dari ketiga remaja tadi apa yang akan terjadi padanya.
Beruntung ia menghentikan mobil Benedict, pria yang baik menurut nya. Kalau tak memiliki rasa simpati tak mungkin lelaki ini mau mengantarkannya.
"Aku akan mengantar mu kembali ke apartment terlebih dulu violet, kita bertemu besok saja hari ini aku benar benar lelah" tuturnya tegas sembari fokus mengemudi dengan tubuh mungil Aerhyn duduk di pangkuannya.
Posisi ini sangat berbahaya, menghalihkan fokus si pengemudi namun apa boleh buat Benedict terpaksa melakukannya.
Dan entah kenapa Benedict merasa hilang rasa pada wanita cantik yang duduk disebelahnya, mengingat perlakuan nya barusan rerhadap Aerhyn yang tengah butuh pertolongan. Walaupun ia benci dengan orang orang yang menyusahkan tapi ia masih memiliki hati nurani.
"What do you mean? You drop me and left me, just like that huh?" Violet memasang wajah tak percaya. Ia mengira Ben hanya akan mengantar kan perempuan di pangkuannya sampai menemukan taksi, dan ia bermalam dengan lelaki pujaan sejuta umat itu, namun impiannya benar benar musnah.
"Keep quiet, i won't argue with you, just follow my order" jawabnya dengan nada dingin.
"Im so done with you, you choose to take care that bitch instead me? Hahahaha hows funny you are Ben. You want to slept with that poor bitch, do you?" Marah violet semakin menjadi.
"You want fuck her that much, huh. Okey. I'll give you try Ben. Hows good her compare to me" racaunya lagi.
"I said, shut the fuck off bitch. Or i'll kick you out" murka Ben. Membuat Aerhyn yang tertidur di pangkuannya terperanjat.
Tanpa ben sadari, sejak ia keluar mobil membantu Aerhyn tadi, violet merekamnya menggunakan ponsel pintarnya. Ia akan membuat perhitungan pada Ben karena sudah mencampakkannya.
"Sorry.. tidur lagi kalau kau mengantuk, kita akan segera sampai" seru Ben lembut menenangkan Rhyn yang terkejut.
"Hahaha its so funny with this fucking drama, you snap on me and talk softly with this bitch. Wah wah im kinda shock" membuat wajah shock dan bertepuk tangan tak percaya.
"Dont make me really mad at you Violet, enough" Nada suara Ben berubah sedingin es di kutub selatan.
Pandangannya menggelap ingin sekali menghantamkan kepala Violet ke sisi pintu mobil. Namun ia bukan lelaki yang suka main tangan terhadap wanita.

KAMU SEDANG MEMBACA
Become Alpha Slave
Romance10 #Darkside Perkenalan karakter utama **Cerita mengandung unsur 18+ == Benedict Joseph Alexander adalah seorang Billionaire muda yang namanya sudah sangat di kenal di beberapa Negara di Amerika Serikat. Parasnya yang tercipta bagaikan lukisan sang...