We'll Meet Again, Daniel. I Love You. Forever.

일 (Satu)

Mauren pun menunggu Sky yang sedang bersiap, tak lama kemudian Sky pun datang dengan pakaiannya yang khas, apalagi kalo bukan celana pendek selutut hampir ke paha karena tingginya bertambah, baju kaus putih polos oversize, hoodie hitam, jam tangan warna hitam di tangan kirinya, kaus kaki putih polos, gelang tali di tangan kanannya, kalung di leher, kacamata yang ia pakai, anting di telinganya, juga sepatu putih dengan garis hitam di kakinya.

Mauren menatapnya dengan cermat, 'ganteng banget.' Batin Mauren. Di tambah lagi dengan bibirnya Sky yang merah, matanya yang agak sipit, bulu matanya yang tipis, panjang dan lentik, hidungnya yang seperti seluncuran, rambut hitamnya dengan beberapa bagian yang terkena blonde, membuatnya begitu tampan.

Sky pun menghampiri Mauren yang menatapnya, "Eum, Mauren, kamu kenapa?." Tanya Sky karena Mauren menatapnya, Mauren langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya.

"Sudah siap?." Tanya Mauren, Sky mengangguk, lalu Mauren menelpon penjaga rumahnya untuk menjemputnya. Beberapa jam kemudian, penjaganya pun datang untuk menjemput mereka berdua.

Sky pun masuk ke dalam mobil bagian belakang, sedangkan Mauren di depan bersama penjaga yang menjadi supir mobil. Lalu penjaga menyalakan mobil dan membawanya ke rumah Mauren.

Sesampainya di rumah Mauren, mereka berdua pun turun dari mobil, dan masuk ke perkarangan rumah. Semenjak kejadian itu, Sky mulai menyesal karena meninggalkan rumah yang mewah ini dan terdapat kenangan pada dirinya, yakni luka di tangan sekaligus bekas tali tambang yang mengikatnya. Lalu mereka masuk ke dalam rumah Mauren.

Di dalam terlihat Ibunya Mauren dengan Daniel, dia terlihat sedang membaca buku, entah apa nama bukunya. Lalu datanglah Ayahnya Mauren dan Daniel menghampiri Ibu mereka. Sky yang melihat itu menundukkan kepalanya.

Hal itu di sadari oleh Mauren, lalu Mauren membawanya ke kamar itu lagi. Di dalam kamar itu semuanya masih terlihat sama, tali bekas gesekkan Sky sudah di buang, kursi yang ada di dekat dinding sudah kembali ke tempatmya di meja rias.

Sky menatap kamar itu dengan menyesal, lalu dia melihat balkon tempat ia melompat untuk melarikan diri, lalu dia menuju ke balkon yang luas itu, memegangi pagar pembatas, dan menatap pagar di belakang rumah ini. Di situ lah ia mendapatkan luka di tangan kanannya.

Tak lama kemudian, datang seseorang dan memeluk Sky dari belakang. Siapa dia?

"Hai tangkapanku, we meet again, My Love Sky." Kata Daniel, iya itu Daniel. Dia masih hidup dan tidak di hukum mati, hanya saja dia di hukum biasa.

Sky? Dia terkejut mendengar suara Daniel dari belakang juga memeluknya. "D-daniel, apa itu kau?!." Tanya Sky terkejut, ia mengira Daniel sudah tiada, ternyata dia masih hidup.

"Iya, ini aku. Kita bertemu kembali setelah beberapa bulan yang lalu." Balas Daniel menjawab pertanyaan Sky, tak lama kemudian Sky mulai menangis menyesal.

Daniel mengeratkan pelukannya kepada Sky, Sky menangis menyesal apa yang telah ia perbuat.

Tak lama kemudian Daniel pun melepaskan pelukannya, memutar tubuh Sky agar menatapnya, Sky masih menangis, Daniel tersenyum, melepaskan kacamata yang di pakai Sky dan menghapus air matanya.

"Sst sst, sudah sudah, jangan menangis." Kata Daniel lembut, bukannya berhenti menangis, Sky malah semakin menangis.

"Loh loh loh, kok makin nangis? Sudah dong, ntar matanya bengkak." Ucap Daniel, tak lama kemudian Sky pun berhenti menangis. Lalu menatap Daniel yang juga menatapnya.

"Maafin aku yah?" Kata Sky, dia cuma sesegukan kok, Daniel tersenyum dan mengangguk.

Dengan nakalnya, Daniel menarik tubuh Sky agar dekat ke dirinya, Sky terkejut.

"W-what are you doing, Daniel?." Tanya Sky terkejut. Daniel tak mengubris lalu menyambar bibir merahnya Sky dengan tiba-tiba.

Sky lantas terkejut dengan perbuatan Sky. Daniel pun melumat bibir Sky lembut sambil menutup matanya. Sky terdiam sebentar, tak lama kemudian dia mulai ikut melumat bibirnya Daniel dan menutup matanya. Dan mereka pun perang bibir, haha.

To Be Continue.

Astaga, aku yang nulis malah aku sendiri yang baper.
Errr, bagimana part ini?
Moga suka yah, haha.

So see you in the next part.

Bye.