PT69

231 27 4
                                    

.

.

.

Jennie terus saja cemberut di dalam apartemen Jungkook,awalnya ia ingin pergi keluar untuk mencari udara segar tapi para bawahan Jungkook segera melarang nya.

Jadilah Jennie berdiam diri di dalam apartemen tanpa melakukan apapun,ia ingin menghubungi kelima Oppa nya namun ponsel masih ditahan oleh Jungkook

Jennie berjalan keluar untuk meminta mereka membelikan makanan pedas karena ia pusing jika terus dikurung seperti tahanan.

Namun langkah nya langsung terhenti ketika mendengar ucapan mereka yang membuat nya terkejut

"Apa bos Jimin memiliki tembak yang parah?"Tanya mereka dengan perlahan

"Ya,bahkan sekarang bos Jimin tengah kritis di apartemen nya"Jelas salah satu teman nya dengan suara yang perlahan

"Astagaaa...pantas saja bos besar sangat cemas dan tidak tenang saat diperjalanan"

"Benar,aku salut dengan ikatan batin mereka"Ucap Nya dengan keras

"Sutt jangan terlalu kencang,apa kalian lupa apa yang dikatakan oleh bos besar? Jangan membuat Nyonya Jane khawatir"

"Maafkan aku,aku hanya kagum dengan bos besar kita"

"Oke,seb...."

"Antarkan aku kesana"Potong Jennie dengan wajah yang dingin dan datar

Hal itu membuat mereka tersentak kaget dan langsung memucat saat melihat sosok Jennie yang memandang mereka dengan tatapan mematikan

"No.....na"Gugup Mereka

"APA KALIAN TULI?? CEPAT HANTARKAN SAYA KESANA!!"Marah Jennie membuat mereka takut karena baru pertama kali melihat Jennie marah

"Ta.....pi...no....na"

"Jika kalian tidak mau menghantarkan aku kesana! Maka jangan salahkan aku jika peluru ini bersarang dijantung kalian!"Dingin nya dengan mengangkat sebuah pistol yang Jennie jumpai di ruangnya Jungkook.

"Baik....nona"Gugup Mereka membuat Jennie tersenyum sinis

Mereka membawa Jennie ke sebuah mobil yang sudah tersedia disana,para bawahan lain terkejut apabila melihat sosok Jennie yang berbeda.

Tak ada wajah ramah dan senyuman lebar,hanya ada tatapan datar dan ekspresi dingin nya

Jennie tidak menyangkah bahwa perkataan Jungkook tentang bukanlah kesibukkan lain

Jennie merasa bersalah mendiami Jungkook karena hal ini,Jennie merasa gagal menjadi tempat Jungkook berkeluh-kesah padanya karena ia sendiri tidak tahu apa yang Jungkook rasakan.

Bahkan Jennie meneteskan air matanya di dalam mobil,bahkan laki-laki yang pembawa mobil itu hanya melirik nya dengan tatapan iba.

"Nona kita sudah sampai"Ucap nya dengan cepat membukakan pintu mobil Jennie.

"Hmmm"Balas Jennie dengan segera keluar dari mobil

"Nonaa"Sapa mereka dengan menunduk kan kepalanya,mereka berbaris untuk menyambut kedatangan Jennie

"Hmm"Balas Jennie datar dan segera berjalan masuk untuk segera melihat keadaan oppanya

Di sepanjang perjalanan,anak buah Jungkook hanya menunduk takut saat melihat Jennie. Bahkan jumlah mereka sangat banyak hingga sampai di depan pintu apartemen Jimin

Mereka membukakan pintu apartemen untuk Jennie,Jennie langsung melihat keberadaan Jungkook dam lainnya tengah diobati.

"Oppa"Panggil Jennie dengan perlahan

"Jane?"Kaget mereka,begitupun dengan Jungkook yang sama terkejut saat melihat keberadaan Jennie

BRUKKKK

Jennie segera memeluk Jhope dan menangis terisak-isak dalam pelukan nya,Jhope yang merasakan itu pun hanya mengusap pundak Jennie dengan lembut

"Jangan menangis,kami tidak apa-apa" Bisik Jhope pada Jennie

"Hiks....hiks..kenapa oppa tidak mengatakan ini padaku..hiks.."Tangis Jennie dengan air mata yang terus mengalir deras.

"Tenang lah,kami baik-baik saja"Sambung Namjoon dengan mengusap air mata Jennie

Tatapan Jennie berhenti saat melihat sosok laki-laki yang berbaringdi atas ranjang dengan banyak nya alat yang terpasang ditubuh nya

Terlebih pundak kanannya yang terdapat warna mereka,yang Jennie tahu itu darah

"Oppa..hiks..."Lirik Jennie





TBC....

VOTE

 The Mafia Man {DISCONTINUED}Where stories live. Discover now