Chapter 3• Athalla

10K 743 16
                                    

Hari ke hari telah berlalu, tubuh Rina semakin memudar membuat Athalla menjadi semakin khawatir, dia takut kehilangan Rina nya. Dia tidak ingin semua itu terjadi. Kata kan lah dia bucin, dan dia menerima itu.

Berbagai ritual Athalla lakukan, tapi tidak ada yang berhasil, bahkan dia membunuh puluhan jiwa dalam seminggu demi menghidupkan Rina. Walaupun Rina awalnya menolak dan marah tapi akhirnya dia menerima semua nya. Athalla begitu kerasa kepala, cowok tampan itu selalu membuat nya menuruti semua kemauan cowok itu.

"Athalla kayak nya aku bakalan pergi deh," gumam Rina masih bisa di dengar oleh Athalla

"Harus berapa kali gue bilang sialan! Jangan pernah ngomong kayak gitu!!" bentak Athalla emosi

"Ka-kamu ga lihat? Tubuh aku udah pudar banget," balas Rina berdiri lebih tepatnya melayang di hadapan Athalla

"Gue harus cepat-cepat pindahin tubuh lo," ujar Athalla

"Gak! Kamu gunain tubuh gadis lain lagi kan! Kamu menyia-nyiakan kesempatan berlibur kamu untuk aku yang ga mungkin sama kamu. Harus nya kamu sadar Athalla, kita enggak bakalan bisa bersama," ucap Rina mencoba untuk memberi pengertian untuk Athalla

"Gak." Tolak Athalla

"Gue bilang Lo tadir gue ya tadir gue! Ga ada yang bisa misahkan kita!" Lanjut Athalla menatap Rina tajam

"Tuhan," ujar Rina memberi jeda beberapa saat

"Kamu terlalu sombong dengan kemampuan kamu hingga kamu lupa siapa yang memberi kamu kemampuan itu," ucapnya lagi membuat tatapan Athalla semakin menajam

"Bersiaplah. Kita akan melakukan ritual lagi," ujar Athalla berlalu pergi

"Kamu seperti bersekutu dengan setan Athalla."

"RINA!!" Bentak Athalla menggelegar

Rina mengehelai nafas lelah, gadis halus itu sungguh jengah dengan tingkah laku Athalla yang seenak nya. Jika dia tidak menuruti maka Athalla akan mengancam nya, Rina tidak bisa membuat Athalla selalu membunuh.

"At-athalla!!" Pekik Rina ketika melihat tubuh nya yang semakin memudar

"ATHALLA!!!" teriak Rina panik

"Ada ap-"

"Kamu kenapa? Kita harus ngelakuin ritual nya," ujar Athalla panik

Rina segera melayang tetapi tubuhnya  semakin memudar

"Athalla aku ga punya banyak waktu, intinya aku sayang kamu. Jangan ngelakuin hal konyol kayak gini lagi Athalla, takdir tuhan itu indah," ujar Rina tersenyum lembut

Athalla terkekeh sini ketika mendengar perkataan Rina. Takdir Tuhan?

"Kenapa Lo ga ngerti Rina? Gue tersiksa sama ini semua. Lo ga akan tau gimana rasanya ngerasain perasaan yang ngambang, GUE GA PERNAH NGERASAIN APA ITU BAHAGIA!!"

"GUE JUGA GA MAU KAYAK GINI RINA! CUMA BISA NGERASAIN HAMPA DAN AMARAH! MEMUAKKAN!" Teriak Athalla

"A-athalla, aku tau kamu kuat," ujar Rina

Athalla menggelengkan kepalanya, air matanya sudah turun sedari tadi. Kenapa tuhan tidak adil pada dirinya? Kalau kekuatan ini menyiksa nya lebih baik di ambil saja, kenapa dititipkan ke dirinya?

Athalla sama sekali tidak pernah merasakan kebahagiaan dalam dirinya, rasa mengamban dan tak tentu arah itu membuat Athalla tersiksa. Terkadang dia iri dengan semua orang yang bisa merasakan kebahagian dan cinta, tetapi dirinya? Benar-benar hal yang soal.

Rina. Hanya gadis itu satu-satunya yang dia inginkan, walaupun bersama Rina dia hanya merasakan perasaan yang abu-abu tapi menurut Athalla itu udah lebih dari cukup.

ATHALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang