Chapter 5• Athalla

9.7K 786 59
                                    

Athalla menatap adik nya yang sedang menangis di dalam pelukan nya.

"Udah Teya, nanti gue bakalan pulang lagi," ujar Athalla lembut mengelus rambut Atheeya

"Talla kenapa pergi?" isak Atheeya temendat-mendat

"Gue harus, ada sesuatu yang harus gue kerja kan disana," balas Athalla menatap Atheeya lembut

"Nanti yang jaga Atheeya siapa? Talla tega," rengek Atheeya semakin mengeratkan pelukkan nya

"Sebentar lagi jadwal pesawat gue, udah ya," ujar Athalla selembut mungkin melepaskan pelukan Atheeya

Atheeya melepaskan pelukan nya walaupun tidak rela, gadis itu masih sesenggukan menatap Athalla.

Athalla mengelus rambut Atheeya lalu tersenyum lembut, cowok itu mengecup kening Atheeya berulang kali, berdoa dalam hati semoga Atheeya baik-baik saja ketika dia tinggal.

Athalla berlalu pergi dari hadapan Atheeya, ditengah jalan cowok itu mengeluarkan handphone miliknya. Menghubungi seseorang di seberang sana.

"Gue pergi, jagain Atheeya. Ini kesempatan terakhir Lo," ujar Athalla dengan nada serius

"I know," ujar Gentala di seberang sana

Athalla menatap pesawat di depannya, akhirnya dia akan berangkat juga menyusul Rina. Walaupun awalnya sulit untuk meminta izin pindah sekolah, tapi Athalla berhasil meyakinkan ayah nya bahwa dia bisa hidup mandiri.

Kini Athalla memantapkan diri untuk mengejar seseorang yang selama ini di nanti kan nya, tidak ada kesempatan kedua bagi nya, dan dia akan mendatangi apa yang sudah di takdir kan menjadi milik nya.

-----»«-----★Athalla★-----»«-----

Athalla menatap gedung sekolah yang berbentuk sederhana di depan nya, tidak buruk, tidak juga mewah.

Cowok jakun berparas tampan itu melajukan motornya memasuki ruang parkir yang di khususkan untuk para siswa. Membuka helm, lalu menyisir sedikit rambut nya, membuat kaum hawa yang sedari tadi memperhatikan diri nya terpekik histeris.

Athalla peduli dengan itu? Tentu saja tidak! Dia sudah terlalu sering mendapatkan tatapan kagum dari kaum hawa.

Cowok itu berjalan menuju ruang kepala sekolah, walaupun sesekali melirik nama di setiap atas pintu, mengecek ruangan yang bertulis kantor kepala sekolah.

Dia tidak sadar bahwa setiap langkah yang di ambilnya mampu membuat siapa saja tidak bisa memalingkan wajah nya. Wajah yang terpahat sempurna, rambut hitam mengkilat, hidung mancung, kulit putih bersih dan juga bibir tipis yang menggoda. Benar-benar duplikat dari seorang dewa.

Setelah menemukan ruangan nya, Athalla mengetuknya terlebih dahulu lalu memasuki nya. Baru saja satu langkah dia memasuki ruang kepala sekolah, cowok itu sudah di suguh pemandangan yang tidak enak untuk di pandang.

Makhluk astral dengan bentuk yang tidak wajar, wajah rata tidak memiliki mata atau pun hidung, lidah panjang yang menjuntai ke bawah, dan kepala yang botak terdapat parang yang menancap disana. Athalla mengalihkan pandangan nya menatap kepala sekolah yang berada disana.

"Kamu Athalla? Murid pindahan dari Jakarta?" Tanya kepala sekolah ramah

"Iya pak."

"Tunggu sebentar ya, saya akan memanggil wali kelas kamu untuk mengantar mu ke kelas," ujar kepala sekolah itu menekan tombol telepon.

Beberapa menit kemudian.

"Mari ikut saya," ujar suara baraton itu

Athalla menganggukkan kepala nya mengikuti seorang guru pria yang menjadi wali kelas nya.

ATHALLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang