Tersesat.
Ya, itulah yang dirinya alami saat ini. Salahkan pada aplikasi ponsel yang menuntunnya hingga berjalan sejauh ini. Tungkai bawahnya pegal, telapak kakinya pun berdenyut nyeri. Oh, ia tidak sanggup jika harus berjalan lagi. Tatapannya mengarah pada sebuah kafe di sebrang jalan. Mungkin, segelas vanilla milkshake bisa meredakan lelah serta dahaga yang menyiksanya. Dengan langkah tak sabar, ia segera memasuki kafe tersebut dan mengambil tempat untuk duduk dipojok. Tidak ada pengunjung selain dirinya, padahal tempatnya sangat nyaman, dengan corak ruang yang minimalis.
"Ingin pesan apa, nona?"
Suara tadi, berhasil menyentak kesadarannya. Ia bersitatap dengan pemilik suara tersebut, seorang pelayan tersenyum padanya, surai eboni itu membingkai indah wajah manis sekaligus tampan milik pemuda tersebut. Cho Kyuhyun. Itu nama yang tersemat didada kanan sang pelayan. Berdehem pelan, segera saja ia mengalihkan atensi pada buku menu. Rona merah muda, tampak samar diwajahnya. Maaf, ia memang terpesona dengan keindahan fitur wajah si pemuda. Setelah beberapa menit ia habiskan untuk menenangkan diri sembari menyembunyikan wajah dibalik buku menu, akhirnya ia menutup buku tersebut dan tersenyum malu kearah sang pelayan.
"Uh, itu... Vanilla milkshake... Itu saja"
"Baiklah, satu vanilla milkshake akan datang dalam lima menit"
Pelayan itu masih tersenyum, namun kali ini, wajahnya tampak memerah. Ia mengerjap pelan saat pelayan tersebut berjalan perlahan menjauhi mejanya, kaki pemuda itu bergetar. Ia sedikit tertarik untuk memperhatikan lebih lama, tepat saat seorang pria keluar dari pintu yang mengarah pada dapur, dan segera menopang pemuda tadi. Pria yang sangat tampan menurutnya, dengan wajah tegas dan alis tebal. Mereka berpandangan selama beberapa saat, sebelum pria itu memberikan senyuman tipis pada dirinya.
'Maaf'
Itu adalah kata yang di ucap tanpa suara dari bibir joker tersebut. Namun, satu hal yang menjadi fokus atensinya. Pria itu menggenggam sebuah benda persegi yang terlihat familiar untuknya.
"Siwon... Hentikann... Jangan disini... Mmh..."
Netranya melebar saat mendengar suara si pelayan bersurai eboni tadi. Suara itu terdengar bergetar, ada kegelisahan tersirat disana. Dan itu membuat dirinya sadar akan suatu hal. Benda persegi yang berada di tangan pria bernama Siwon itu, bukanlah sebuah remote biasa. Karena benda itu, merupakan alat kendali dari sebuah vibrator.
'Ya Tuhan... Apa yang baru saja ku lihat?!'
Ia menjerit dalam batinnya.
.
- END -
.
A/N:
Request from WonKyuu_faniila
Request drabble boleh drop di kolom komentar. Cukup satu kata aja, sebagai judul. Untuk isinya, author yang kembangkan! Nanti bakal di pilih satu untuk update selanjutnya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Him
FanfictionKau dan dia. Dimana pun aku berpijak, apapun lakon yang ku emban, kalian selalu bersama. Dalam harapan kecil ku, mimpi yang hanya diri ku seorang alami, kita bertemu dimana aku adalah saksi. Peran ini ku nikmati, walau dibeberapa episode, hati mungk...