Mengernyit kesal, ia melemparkan pandangannya pada pemuda yang duduk dibalkon sembari menikmati setangkai lolipop, tampak tidak terganggu sedikit pun dengan suara desahan yang kentara menyusup keluar dari balik pintu kaca. Jelas sekali pintu bertirai putih transparan itu tidak tertutup dengan rapat. Sang pemuda justru mengundangnya untuk ikut duduk diatas lantai bersama, seakan memaksa dirinya untuk ikut mendengarkan orkestra paling buruk dalam hidupnya.
Akan tetapi, karena mereka tidak boleh terlihat oleh pasangan yang sedang asik bergumul di ranjang kamar, akhirnya ia memilih untuk mengalah dan duduk disamping pemuda tersebut. Telinga berusaha ia tulikan untuk sementara waktu.
"Kyuhyun, apa yang kau lakukan disini?"
"Hm? Mendengarkan Siwon dan wanita lain berhubungan badan. Kau kan dengar sendiri, si Kim itu sangat vokal mendesah"
"Ya ampun, Cho...."
Jika saja mereka tidak berbisik, mungkin dirinya sudah berteriak saat ini. Menggeleng pelan, ia menatap pemuda tersebut yang hanya mengedikkan bahu, tampak tidak peduli. Entah bagaimana caranya Kyuhyun bisa tetap tenang sembari menikmati lolipop, sementara Siwon sedang bersetubuh dengan seorang wanita didalam?! Sungguh, temannya ini benar - benar luar biasa.
"Kenapa kau terlambat?"
"Aku harus membuat alibi untuk mu, apa kau lupa? Terakhir kali kita melakukan ini, kau ceroboh, Kyu"
"Oh, benar juga. Terimakasih ya~"
Ia menggerutu pelan saat merasakan jemari pucat itu mengusak rambutnya. Namun, ia tidak menyingkirkan tangan itu dari atas kepalanya, menikmati afeksi yang temannya itu berikan. Seceroboh dan sejahil apapun Kyuhyun, pemuda itu tetaplah teman baiknya. Mereka sudah menjadi partner kerja selama lima tahun belakangan, dan itu cukup untuk membuatnya mengenal pemuda tersebut.
"Ayo, waktunya kita beraksi"
"Huh? Tapi, Kyu-"
Kalimatnya terhenti saat menangkap kilatan amarah yang singgah selama beberapa detik di netra karamel tersebut. Oh, sepertinya ia salah.
Kyuhyun jelas tidak menikmati misi kali ini.
Ia hanya bisa mengikuti pemuda bermarga Cho itu dari belakang. Pintu kaca yang menjadi pembatas dibuka lebar, dan detik berikutnya, ia dapat mendengar suara jerit terputus serta bunyi selongsong peluru yang jatuh keatas lantai. Dua kali. Kyuhyun melepaskan dua tembakan.
"Baby, kau harus hati - hati saat mengarahkan mulut revolver mu"
"Oh, maafkan aku, Siwonnie. Tangan ku sedikit pegal, jadi aku tidak sengaja melepaskan tembakan kedua~"
"Jangan cemburu, sayang. Kau tentu tahu, ini hanya karena misi. Aku lebih suka berada didalam lubang mu daripada milik si jalang itu"
"Tentu, tentu ~. Jangan meragukan profesionalitas ku, bos"
Memijat pangkal hidungnya, ia menghela nafas berat saat melihat kedua orang didepannya mulai saling melumat bibir, melupakan eksistensi nya disana. Bukan sebuah rahasia di organisasi mereka bahwa Kyuhyun adalah kekasih dari Choi Siwon, yang juga merupakan bos mereka. Atensinya beralih pada mayat wanita yang tergeletak diatas lantai tanpa busana, sekali lagi helaan nafas berat ia keluarkan. Segera menghubungi tim khusus mereka, ia pun mulai melakukan pekerjaannya, sengaja membiarkan sang atasan dan temannya melakukan kegiatan intim mereka.
Ya, dirinya bertugas sebagai penghilang jejak dan bukti. Yang saat ini menjadi masalah adalah dinding yang baru saja Kyuhyun lubangi dengan pelurunya. Cekungan yang terbentuk, akan sulit untuk di perbaiki, dan sepasang kekasih dengan hormon seks berlebih itu, bahkan tidak mau berpindah dari sana.
Karena Kyuhyun menembakkan pelurunya tepat disamping sisi kepala Siwon. Pemuda itu pastilah kesal dan cemburu. Ah, si pembunuh yang posesif dan sang atasan yang menikmati hal tersebut.
Sungguh pasangan aneh.
.
- END -
.
A/N:
Request from twitter
Request drabble boleh drop di kolom komentar. Cukup satu kata aja, sebagai judul. Untuk isinya, author yang kembangkan! Nanti bakal di pilih satu untuk update selanjutnya ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
You and Him
FanfictionKau dan dia. Dimana pun aku berpijak, apapun lakon yang ku emban, kalian selalu bersama. Dalam harapan kecil ku, mimpi yang hanya diri ku seorang alami, kita bertemu dimana aku adalah saksi. Peran ini ku nikmati, walau dibeberapa episode, hati mungk...