Evil Husband, Glutton Wife: Buy Miss Piggy, Get Free Little Buns

Bab 346-350

Bab 346 - Masalah di Surga (2)

Orang tua itu menyalakan lampu di luar rumah, menerangi jalan setapak yang menuju ke halaman belakang. Itu juga membantu istrinya untuk melihat ketika dia membuka kunci pintu depan mereka. Nyonya Rong mengeluarkan kuncinya dari tas pelana dan membuka kunci pintu, menyalakan lampu di dalam sebelum membiarkan Meng Yanran dan tamu mereka masuk ke dalam rumah mereka.

"Selamat datang di rumah kami yang sederhana. Ini tidak semegah kamar hotel yang biasanya Anda gunakan, tapi saya harap Anda dapat menikmati masa tinggal Anda bersama kami. Silakan duduk dan biarkan saya mengganti seprai di salah satu kamar tamu kami. Apakah itu semua barang bawaan yang Anda miliki?" Wanita tua itu menatap koper yang dipegang Feng Tianyi. Dia dan Tang Moyu berkemas dengan sangat ringan karena mereka hanya berencana untuk menghabiskan akhir pekan di sini dan akan kembali ke Shenzhen sebelum hari Senin tiba.

"Ah, tolong biarkan aku membantu. Aku akan menarik barang bawaan kita. Tidak seberat itu." Feng Tianyi berkata ketika dia menyadari apa yang ingin dilakukan Nyonya Rong.

"Tapi kakimu ..." Tang Moyu mengingatkannya, sebelum menatap tangga menuju lantai dua. "Tidak terlalu tinggi. Aku bisa mengaturnya, Moyu." Dia bergumam, sebelum mengikuti jejak wanita tua itu, tidak memberikan permaisuri untuk berdebat dengannya. Feng Tianyi mengikuti di belakang wanita tua itu dan mengambil langkah dengan hati-hati. Dia bisa berjalan-jalan sekarang tanpa merasakan banyak rasa sakit di kakinya. Kondisinya membaik setiap kali dia menyelesaikan sesi terapinya di Shenzhen.

Seandainya dia tahu dia akan bisa mendapatkan kebebasan berjalan lagi, dia akan setuju dengan ibunya untuk mengambil terapi rehabilitasi sesegera mungkin. Dia seharusnya tidak berkubang dalam mengasihani diri sendiri selama bertahun-tahun, menyalahkan dirinya sendiri karena membiarkan kecelakaan itu terjadi.

Tang Moyu hanya menghela nafas dan ditinggalkan bersama Meng Yanran saat Tuan Rong pergi ke dapur untuk menemukan sesuatu untuk melayani tamu mereka. Ia menyempatkan diri untuk melihat-lihat rumah yang dipenuhi perabotan tua yang masih berfungsi sebagaimana mestinya.

Lantainya terbuat dari kayu keras dan dipertahankan dalam kondisi murni, meskipun sudah bertahun-tahun digunakan. Di dinding, ada beberapa bingkai foto dengan foto keluarga dan beberapa lukisan murahan, yang jelas dibuat oleh seorang amatir. Secara keseluruhan, tempat itu seperti rumah yang pernah dilihat Tang Moyu sebelumnya.

"Silakan duduk. Apakah Anda di sini untuk bisnis, Nona Tang?" Meng Yanran memilih untuk tidak mengabaikan permaisuri lagi. Tidak ada gunanya berpura-pura bahwa dia tidak tahu siapa wanita itu. "Tidak, aku hanya menemani ..." Tang Moyu berhenti saat dia mempertimbangkan bagaimana dia harus memperkenalkan Feng Tianyi. Pada akhirnya, dia memilih untuk tetap pada apa yang dia klaim sebelumnya. "...suamiku untuk memeriksa seseorang di kota ini."

"Ohh ..." Meng Yanran tidak tahu bagaimana menanggapinya. Jika mereka ada di sini untuk masalah pribadi, maka dia tidak perlu mewaspadai mereka.

Tang Moyu menatapnya sejenak dan merenungkan apakah dia harus mengungkapkan kebenaran. Namun, dia memutuskan untuk tidak melakukannya, karena alasan mereka ada di sini adalah urusan Feng Tianyi. Dia hanya ikut untuk memastikan dia akan baik-baik saja. Keheningan menyelimuti kedua wanita itu karena mereka berdua tenggelam dalam pikiran mereka sendiri.

Sesaat kemudian, Feng Tianyi kembali dengan Nyonya Rong. Permaisuri memperhatikan cemberut di wajahnya dan bagaimana dia berusaha menghindari menatapnya. Apakah dia marah? Dia bertanya-tanya. Apa yang telah dia lakukan salah kali ini sehingga dia bertindak seperti ini?

Namun, permaisuri tidak akan mengerti rasa frustrasi yang sedang dihadapi iblis saat ini. Jika dia tahu ini akan terjadi, dia akan meyakinkan Tang Moyu untuk check-in di hotel terlebih dahulu sebelum pergi ke bar tempat Meng Yanran bekerja. Itu akan menyelamatkannya dari sakit kepala dan iritasi karena orang-orang terus merusak rencananya memiliki permaisuri untuk dirinya sendiri, hanya mereka berdua.