Demam - SWEETIE PIE
"Ikik panas ..."
"Ikik mau es dong."
"Ikik ambilin susu stoberi dingin Acel di kulkas dong."
Ikik, Ikik, dan lagi-lagi Ikik.
Hazel kalau sudah sakit manjanya suka kambuh. Apalagi jika Rizki yang menemani. Padahal dengan Mamanya sendiri tidak separah ini.
Coba pikir-pikir lagi, tenggorokan serak setiap saat berbatuk-batuk. Belum jera juga masih meminta dinginnya air membasahi kerongkongan?
"Kamu nggak mau punya tenggorokan lagi?"
Hazel cemberut, "kok ngomongnya gitu sih?"
"Orang gak waras mana udah tahu batuk, masih aja mau minum es. Cuma kamu."
"Aku aduin Mama loh ya kamu."
"Aduin aja." Rizki berucap tak acuh, menjejal kedua telinga dengan earphonesnya kembali.
Tujuan memasang earphones itu agar ia bisa berpura-pura tidak mendengar permintaan Hazel yang selalu ngalur ngidul.
"Ikik..."
Rizki masih berdrama menyibukkan diri bersama sang gadget.
"Kik, betulin selimut Hazel dong."
Hembusan napas letih ia keluarkan. Sungguh, mana bisa Rizki tega tak mengindahkan suara parau Hazel. Toh hanya membenarkan selimut yang sudah tersampir pada tempatnya.
Kurang jinak bagaimana Rizki selalu menuruti permintaan Hazel?─ kecuali meminum minuman dingin tentu saja.
Rizki Adipramana mengusap kening Hazel sayang. Menyengat sekali panasnya.
"Mam dulu ya?"
Pertanyaannya terjawab gelengan pelan.
"Aku gak suka bubur. Mau mam mie ayam aja."
"Mie butuh proses lama buat di cerna. Kamu mintanya ngawur terus orang lagi sakit."
"Ya udah gak usah makan."
Si pemuda beranjak. Kalau ia terus-terusan menuruti Hazel yang menolak makan, mana bisa gadisnya cepat sembuh seperti sedia kala.
"Aku ambil bentar."
"Mie ayam ya, sama susu aku di kulkas."
Hazel sebal, sebal, pokonya sebal! Kedua alisnya tertekuk gemas, dia bilang,
"Aku kan minta mie ayam sama susu di kulkas. Kok malah bawain aku bubur sama susu panas."
"Kamu makan ini besok aku kesini lagi."
"Kalo ga makan?"
"Aku hapus persediaan anime kamu. Aku suruh Ecan berenti buat jadi bandar anime kamu."
"Apa sih, kok ngancemnya kayak gitu. Gak asik!"
Dasar wibu. Lanjut Rizki dalam hati. Hazel mah di ancam soal animenya pasti luluh. Selagi si oknum sedang terbaring lemas, gampang lah Rizki mengambil flashdisk yang tersimpan rapi pada gantungan pakaian Hazel di kamar.

KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETIE PIE
FanfictionBebal dan sulit di atur, tak jauh berbeda terkombinasikan menjadi satu. "Ikik, mau jajan ya?" "Ga boleh." Bagaimana seorang tsundere buciners menghadapi gadis mungil banyak omong seperti Hazel? | Jungri lokal.